4 Tips agar Terhindar dari Travel Agent Tak Bertanggung Jawab

JAKARTA - Dugaan penipuan yang dilakukan salah satu travel agent, di mana menyediakan layanan trip ke Labuan Bajo , Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.

Permasalahan tersebut telah ditanggapi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dengan menugaskan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai Satker Kemenparekraf untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat.

Namun video yang viral di media sosial itu tampaknya sudah dihapus. Pasalnya, oknum travel agent yang dimaksud sudah menghubungi pihak yang dirugikan, dan memenuhi permintaannya.

Baca juga: Mengapa Janda Lebih Menggoda? Ini 4 Alasannya

Banyak hal yang sebenarnya bisa diantisipasi agar kejadian tidak menyenangkan itu kembali terjadi. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu pengusaha agen travel di Labuan Bajo, Rachmat Julio.

Julio, yang sangat menyesal dan kecewa terhadap kejadian tersebut, menilai jika kasus seperti ini merusak citra para pelaku usaha travel agent lainnya dan tentunya merugikan mereka.

"Hal seperti ini merusak. Jadi orang menilai para travel agent lainnya seperti itu juga. Kita udah jungkir balik berusaha bangkit agar pulih kembali, cuma karena satu oknum saja," kata Pemilik AnjaniTrip sekaligus Bendahara Umum HIPMI Manggarai itu dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).

Suami artis Ayu Anjani itu pun menyarankan kepada traveler sebelum memilih travel agent yang akan digunakan, sebaiknya mereka harus mencari banyak referensi dan informasi.

"Harus banyak cari informasi. Jangan sampai hal yang tak diinginkan terjadi sama kita. Jangan terpengaruh dengan harga murah atau diskon besar. Tapi lihat rekam jejak dan tanya langsung," ungkapnya.

Lantas, hal apa saja sih yang paling penting traveler perhatikan? Berikut tips dari Rachmat Julio dan AnjaniTrip agar terhindar dari travel agent nakal.



1. Cek Lisensi

Traveler harus memperhatikan lisensi yang dimiliki travel agent tersebut. Pastikan agen travel tersebut berbentuk badan usaha yang sudah berbadan hukum. Biasanya sistem perjalanan ini jadi bermasalah karena yang mengadakan adalah perorangan.

2. Perusahaan Harus terdaftar di Asosiasi

Selain sudah berbadan usaha dan hukum, pastikan juga bahwa agen travel itu harus terdaftar di asosiasi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Association of The Indonesia Tour And Travel Agencies (ASITA) dan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), sebagai wadahnya para pelaku usaha travel agent. Pasalnya, rekam jejak travel agent akan mudah diawasi dan dipelajari.

3. Bandingkan Harga Paket Secara Rasional

Berikutnya traveler juga berpikir logis juga. Jangan terpengaruh dengan harga murah dengan diskon yang berlebihan sehingga tidak masuk akal. So, jangan terpikat dengan harga murah.

Baca juga: 4 Artis Indonesia yang Menikah Sebelum Usia 20 Tahun, Ada Istri Wakil Gubernur

4. Jangan Lakukan Pembayaran ke Rekening Pribadi

Setelah melakukan cek and ricek dan rekam jejak travel agent. Hal yang paling penting nih traveler perhatikan, pastikan setiap transaksi baik DP maupun pelunasan harus melalui rekening perusahaan. Jangan dilayani jika mereka minta transfer ke rekening pribadi dengan alasan apapun.