Kasus Omicron di Indonesia Terus Melonjak, Kemenkes Pastikan Keterisian RS Masih Terjaga

Minggu, 20 Februari 2022 - 08:06 WIB
loading...
Kasus Omicron di Indonesia...
Kemenkes pastikan tingkat keterisian rumah sakit (RS) masih terjaga meski kasus Covid-19 varian Omicron terus melonjak. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan tingkat keterisian rumah sakit (RS) masih terjaga meski kasus Covid-19 varian Omicron terus melonjak kalahkan kasus harian Delta 56.757 tahun lalu.

Data berdasarkan hari Sabtu (19/2/2022) kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada dikisaran 37%, tidak mengalami perubahan dibanding kemarin (18/2/2022). Kapasitas tempat tidur ini masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan.

"Tapi pemerintah terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi yang dikutip, Minggu (20/2/2022)

Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pemerintah memperkuat upaya testing, tracing dan treatment untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Hingga Jumat (18/2/2022), testing spesimen dilakukan hingga sejumlah 520.663. Jumlah ini naik dari hari sebelumnya (17/2/2022) sejumlah 500.940.



Kemudian, mendorong vaksinasi sebagai pelindung tubuh dari risiko berat hingga kritis jika terpapar Covid-19. Jumlah penduduk yang divaksinasi meningkat pada (19/2/2022), vaksinasi dosis 1 saat ini di posisi 91,01% dan dosis dua di posisi 67,2%.

Lebih lanjut, pemerintah untuk mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan tetap maksimal dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen. 10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam.

Selain itu jumlah oksigen konsentrator di 10 Provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.

“Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik,” kata dr. Nadia.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3037 seconds (0.1#10.140)