Berawal dari Nasi Kuning Jusuf Hamka Ingin Bangun Seribu Masjid, Ini Kisahnya

Kamis, 17 Maret 2022 - 19:17 WIB
loading...
Berawal dari Nasi Kuning...
Jusuf Hamka sempat mencuri perhatian netizen saat mengungkapkan keinginannya membangun seribu masjid, beberapa waktu lalu. Foto/Tangkapan Layar YouTube Denny Sumargo
A A A
JAKARTA - Jusuf Hamka sempat mencuri perhatian netizen saat mengungkapkan keinginannya membangun seribu masjid , beberapa waktu lalu. Keinginan pria keturunan Tionghoa itu rupanya berawal dari nasi kuning. Loh, bagaimana ceritanya?

Kepada Denny Sumargo , Jusuf Hamka pernah mengisahkan latar belakang cita-citanya membangun seribu masjid. Jadi ceritanya, dulu ibu pria yang dikenal sebagai bos jalan tol itu pernah berjualan nasi kuning sebagai pekerjaan sampingan selain menjadi guru. Menurut Jusuf Hamka, berkat ibu jualan nasi kuning itulah dirinya bisa melanjutkan sekolah.



"Nah, itu pun kami waktu kecil cari tambahan hidup buat saya sekolah. Ibu saya dagang nasi kuning, dan saya bisa sekolah gara-gara dagang nasi kuning," kata Jusuf Hamka dalam kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, dikutip Kamis (17/3/2022).

Setelah cukup mapan, dalam pikiran Jusuf Hamka mulai terbersit keinginan untuk memberi makan orang-orang secara gratis selama bulan spuasa. Tidak lama kemudian, pria asal Samarinda ini mulai berubah pikiran. Ia ingin memberi makan orang secara gratis setiap hari, tidak hanya saat bulan puasa.

"Di kala saya sudah agak sedikit mapan, saya coba berbagi dengan nasi kuning. Waktu usia saya 60 tahun, which is 2017 akhir, saya berpikir. Selama 6 tahun dari 2011 atau 2012, saya memberi makan orang gratis di bulan puasa saja. Lalu saya panggil rekan kerja saya, saya bilang: 'saya enggak mau berbagi hanya di bulan Ramadan. Saya mau setiap hari, Senin sampai Jumat, tanpa bulan Ramadan pun kita bagi'," kisah Jusuf Hamka.



Rencana itu pun dia jalani dengan modal awal Rp10 juta. Pada 6 Februari 2018, Jusuf Hamka berhasil membuka Warung Nasi Kuning Podjok Halal yang menyediakan nasi kuning Rp3 ribu, bahkan gratis untuk dhuafa.

"Ini uang Rp10 juta ya. Saya anggarkan subsidi Rp7 ribu perak untuk seribu porsi per hari. Berarti Rp7 juta dikali 250 hari kerja, Rp1 miliar 750 juta. Sebagai modal awal Rp10 juta, nanti kalau habis baru ambil lagi. Kita bukalah warung 6 Februari 2018," tuturnya.

Bagi Jusuf Hamka, usahanya ini menjadi ajang sedekah. Pernah suatu ketika ada tukang parkir yang makan di warungnya lalu mentraktir seorang kakek dhuafa untuk makan di warung tersebut. Kejadian ini membuatnya berpikir bahwa usahanya bisa menjadi ajang sedekah bagi orang-orang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2606 seconds (0.1#10.140)