Pasien Virus Corona Diizinkan Tidak Menjalankan Puasa Ramadhan

Jum'at, 24 April 2020 - 14:29 WIB
loading...
Pasien Virus Corona Diizinkan Tidak Menjalankan Puasa Ramadhan
Pasien virus corona diizinkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Hal itu disampaikan Dewan Fatwa UEA berdasarkan Al-Quran. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Pasien virus corona atau COVID-19 diizinkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Hal itu disampaikan Dewan Fatwa UEA yang mengatakan bahwa izin untuk pasien COVID-19 didasarkan pada ayat-ayat Al-Quran, Surat Al Baqarah ayat 184.

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Sementara, mereka yang sehat harus berpuasa, Dewan Fatwa UEA mengatakan bahwa orang sehat harus berterima kasih kepada Allah SWT atas berkah yang tak terhitung jumlahnya dan mengambil keuntungan dari bulan puasa Ramadhan untuk meminta kepada Allah yang paling berbelas kasih untuk memberkati. (Baca juga: Cara Memperkenalkan Puasa Ramadhan pada Anak ).

"Fatwa itu juga didasarkan pada bukti-bukti dari ajaran Islam yang semuanya sepakat bahwa orang-orang sakit tidak boleh berpuasa, sementara orang sehat tidak boleh berbuka puasa," ujar Dewan Fatwa UEA.

Dilansir Gulfnews, Jumat (24/4) selama puasa Ramadhan, setiap orang juga diminta untuk mematuhi instruksi menjaga kesehatan dan tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. (Baca juga: Zaskia Sungkar Akan Jalani Operasi Transfer Embrio Minggu Depan ).

“Keadaan luar biasa yang kita alami mengharuskan kita untuk menekankan makna manusia yang agung yang ditekankan oleh agama kita yang sebenarnya dengan menunjukkan nilai-nilai kasih sayang, dan memperkuat hubungan manusia berdasarkan prinsip solidaritas, kerja sama, dan kesatuan takdir,” tandasnya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)