Dialami Marc Marquez di MotoGP Mandalika 2022, Kenali Penyebab dan Risiko Gegar Otak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Marc Marquez mengalami gegar otak usai kecelakaan di MotoGP Mandalika 2022 . Gegar otak adalah cedera otak traumatis yang memengaruhi fungsi otak. Efek gegar otak biasanya bersifat sementara tetapi dapat mencakup sakit kepala dan masalah dengan konsentrasi, memori, keseimbangan dan koordinasi.
Gegar otak biasanya disebabkan oleh pukulan di kepala. Mengguncang kepala dan tubuh bagian atas dengan keras juga dapat menyebabkan gegar otak. Beberapa gegar otak menyebabkan kehilangan kesadaran, tetapi sebagian besar tidak.
Otak memiliki konsistensi gelatin. Ini empuk dari sentakan dan benturan sehari-hari oleh cairan serebrospinal di dalam tengkorak. Pukulan keras ke kepala dan leher atau tubuh bagian atas dapat menyebabkan otak meluncur maju mundur dengan kuat ke dinding bagian dalam tengkorak.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (21/3/2022) akselerasi atau deselerasi kepala yang tiba-tiba, yang disebabkan oleh kejadian seperti tabrakan mobil atau terguncang keras, juga dapat menyebabkan cedera otak.
Cedera ini mempengaruhi fungsi otak, biasanya untuk waktu yang singkat, mengakibatkan tanda dan gejala gegar otak. Jenis cedera otak ini dapat menyebabkan pendarahan di dalam atau di sekitar otak, menyebabkan gejala seperti kantuk dan kebingungan yang berkepanjangan.
Gejala-gejala ini dapat berkembang segera atau lambat. Pendarahan seperti ini di otak bisa berakibat fatal. Itu sebabnya siapa pun yang mengalami cedera otak perlu pemantauan di jam-jam sesudahnya dan perawatan darurat jika gejalanya memburuk.
Aktivitas dan faktor yang dapat meningkatkan risiko gegar otak meliputi jatuh, terutama pada anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua, berpartisipasi dalam olahraga berisiko tinggi seperti sepak bola, hoki, rugby, tinju, atau olahraga kontak lainnya, berpartisipasi dalam olahraga berisiko tinggi tanpa peralatan keselamatan dan pengawasan yang tepat.
Terlibat dalam tabrakan kendaraan bermotor, terlibat dalam kecelakaan pejalan kaki atau sepeda, menjadi seorang prajurit yang terlibat dalam pertempuran, menjadi korban kekerasan fisik dan pernah mengalami gegar otak sebelumnya juga merupakan risiko yang harus diwaspadai.
Marquez mengalami kecelakaan saat sesi pemanasan di MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 20 Maret 2022. Direktur tim medis MotoGP, dr Angel Charte menjelaskan kondisi Marquez.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Marquez mengalami gegar otak. Meski baik-baik saja, namun sang pembalap dinyatakan tidak cukup sehat untuk melanjutkan pertandingan.
"Marc baik-baik saja. Dia mengalami kecelakaan energi tinggi di sesi pemanasan yang mengakibatkan cedera kepala. Awalnya kami periksa di sini, tapi kemudian dia dirujuk ke rumah sakit di Lombok," kata dr Charte dilansir dari situs resmi MotoGP.
"Dia menjalani beberapa pemeriksaan radiologi yang hasilnya negatif. Sesuai dengan kesepakatan rider dan tim, serta sifat patologi cedera seperti ini yang butuh observasi 12-24 jam, rider, tim, dan staf MotoGP telah memutuskan untuk menyatakan dia tidak fit," tandasnya.
Gegar otak biasanya disebabkan oleh pukulan di kepala. Mengguncang kepala dan tubuh bagian atas dengan keras juga dapat menyebabkan gegar otak. Beberapa gegar otak menyebabkan kehilangan kesadaran, tetapi sebagian besar tidak.
Otak memiliki konsistensi gelatin. Ini empuk dari sentakan dan benturan sehari-hari oleh cairan serebrospinal di dalam tengkorak. Pukulan keras ke kepala dan leher atau tubuh bagian atas dapat menyebabkan otak meluncur maju mundur dengan kuat ke dinding bagian dalam tengkorak.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (21/3/2022) akselerasi atau deselerasi kepala yang tiba-tiba, yang disebabkan oleh kejadian seperti tabrakan mobil atau terguncang keras, juga dapat menyebabkan cedera otak.
Cedera ini mempengaruhi fungsi otak, biasanya untuk waktu yang singkat, mengakibatkan tanda dan gejala gegar otak. Jenis cedera otak ini dapat menyebabkan pendarahan di dalam atau di sekitar otak, menyebabkan gejala seperti kantuk dan kebingungan yang berkepanjangan.
Gejala-gejala ini dapat berkembang segera atau lambat. Pendarahan seperti ini di otak bisa berakibat fatal. Itu sebabnya siapa pun yang mengalami cedera otak perlu pemantauan di jam-jam sesudahnya dan perawatan darurat jika gejalanya memburuk.
Aktivitas dan faktor yang dapat meningkatkan risiko gegar otak meliputi jatuh, terutama pada anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua, berpartisipasi dalam olahraga berisiko tinggi seperti sepak bola, hoki, rugby, tinju, atau olahraga kontak lainnya, berpartisipasi dalam olahraga berisiko tinggi tanpa peralatan keselamatan dan pengawasan yang tepat.
Terlibat dalam tabrakan kendaraan bermotor, terlibat dalam kecelakaan pejalan kaki atau sepeda, menjadi seorang prajurit yang terlibat dalam pertempuran, menjadi korban kekerasan fisik dan pernah mengalami gegar otak sebelumnya juga merupakan risiko yang harus diwaspadai.
Marquez mengalami kecelakaan saat sesi pemanasan di MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 20 Maret 2022. Direktur tim medis MotoGP, dr Angel Charte menjelaskan kondisi Marquez.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Marquez mengalami gegar otak. Meski baik-baik saja, namun sang pembalap dinyatakan tidak cukup sehat untuk melanjutkan pertandingan.
"Marc baik-baik saja. Dia mengalami kecelakaan energi tinggi di sesi pemanasan yang mengakibatkan cedera kepala. Awalnya kami periksa di sini, tapi kemudian dia dirujuk ke rumah sakit di Lombok," kata dr Charte dilansir dari situs resmi MotoGP.
"Dia menjalani beberapa pemeriksaan radiologi yang hasilnya negatif. Sesuai dengan kesepakatan rider dan tim, serta sifat patologi cedera seperti ini yang butuh observasi 12-24 jam, rider, tim, dan staf MotoGP telah memutuskan untuk menyatakan dia tidak fit," tandasnya.
(dra)