Kolesterol Tinggi, Bolehkah Penderitanya Menerima Vaksin Covid-19?
loading...
A
A
A
Dalam studi tersebut, tikus disuntikkan vaksin yang disebut AT04A yang mana vaksin itu dirancang untuk menginduksi antibodi yang menargetkan khusus ke enzim PCSK9.
"Tikus yang menerima vaksin ditemukan memiliki kolesterol lebih rendah, gejala peradangan yang lebih kecil, dan kerusakan aterosklerotik yang lebih sedikit pada pembuluh darah dibandingkan kelompok kontrol selama masa studi 18 minggu," terang studi tersebut.
Keberhasilan yang ditemukan peneliti pada tubuh tikus membuat mereka melanjutkan studi ini ke manusia. Ya, saat ini peneliti tengah memulai uji coba fase 1 untuk melihat apakah vaksin AT04A itu aman dan efektif pada manusia juga.
"Penurunan kadar kolesterol total secara signifikan berkorelasi dengan konsentrasi antibodi yang diinduksi, membuktikan bahwa antibodi yang diinduksi vaksin menyebabkan pengurangan kolesterol dan juga pada akhirnya bertanggung jawab atas pengurangan perkembangan aterosklerosis," kata Gunther Staffler, PhD, CTO of AFFiRiS, perusahaan yang mengembangkan vaksin, dalam pernyataannya.
Selain itu, para peneliti menemukan bukti bahwa antibodi tidak hilang dengan cepat setelah vaksin diberikan, dengan tingkat PCSK9 yang tertekan setidaknya selama 18 minggu setelah vaksinasi.
"Karena konsentrasi antibodi tetap tinggi pada akhir penelitian, dapat diasumsikan bahwa vaksin ini akan terus mengurangi kadar kolesterol tinggi untuk beberapa waktu setelahnya, menghasilkan efek jangka panjang yang positif," pungkas Staffler.
"Tikus yang menerima vaksin ditemukan memiliki kolesterol lebih rendah, gejala peradangan yang lebih kecil, dan kerusakan aterosklerotik yang lebih sedikit pada pembuluh darah dibandingkan kelompok kontrol selama masa studi 18 minggu," terang studi tersebut.
Keberhasilan yang ditemukan peneliti pada tubuh tikus membuat mereka melanjutkan studi ini ke manusia. Ya, saat ini peneliti tengah memulai uji coba fase 1 untuk melihat apakah vaksin AT04A itu aman dan efektif pada manusia juga.
"Penurunan kadar kolesterol total secara signifikan berkorelasi dengan konsentrasi antibodi yang diinduksi, membuktikan bahwa antibodi yang diinduksi vaksin menyebabkan pengurangan kolesterol dan juga pada akhirnya bertanggung jawab atas pengurangan perkembangan aterosklerosis," kata Gunther Staffler, PhD, CTO of AFFiRiS, perusahaan yang mengembangkan vaksin, dalam pernyataannya.
Selain itu, para peneliti menemukan bukti bahwa antibodi tidak hilang dengan cepat setelah vaksin diberikan, dengan tingkat PCSK9 yang tertekan setidaknya selama 18 minggu setelah vaksinasi.
"Karena konsentrasi antibodi tetap tinggi pada akhir penelitian, dapat diasumsikan bahwa vaksin ini akan terus mengurangi kadar kolesterol tinggi untuk beberapa waktu setelahnya, menghasilkan efek jangka panjang yang positif," pungkas Staffler.
(tsa)