Jangan Tunda ke Dokter Gigi jika Tak Ingin Alami Masalah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah survei mengungkap data yang mengejutkan terkait masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. Diketahui, sebanyak 94,9 persen masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir.
Dari 57 persen masyarakat yang mengalami permasalahan gigi dan mulut , hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi. Padahal, menunda kontrol ke dokter gigi dapat menyebabkan berbagai permasalahan gigi dan mulut.
Hal tersebut diungkapkan Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc. Dia membeberkan risiko terburuk bila menunda ke dokter gigi.
Baca juga: Masalah Kesehatan Gigi Masih Tinggi, Akankah Terwujud Indonesia Bebas Karies 2030?
"Menunda ke dokter gigi dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Tidak hanya dari sisi biaya yang pasti akan membengkak, permasalahan juga akan terus terekskalasi hingga risiko terburuk, yaitu gigi tanggal," ujar drg Ratu Mirah dalam siaran persnya, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, tercatat bahwa rata-rata pada usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 2 giginya. Hal ini bisa diperparah apabila tidak ada perbaikan dalam merawat gigi dan mulut.
"Jika tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, keadaan ini bisa semakin memprihatinkan," terangnya.
Bahkan faktanya, lanjut drg. Ratu Mirah, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya. Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat lebih sadar lagi dengan kesehatan gigi dan mulutnya.
Baca juga: Segini Bayaran yang Diterima Rara saat Jadi Pawang Hujan MotoGP Mandalika
Di antaranya menyikat gigi minimal dua kali sehari, hindari mengonsumsi makanan yang manis dan berpotensi merusak gigi, perbanyak konsumsi air putih, hingga rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Dari 57 persen masyarakat yang mengalami permasalahan gigi dan mulut , hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi. Padahal, menunda kontrol ke dokter gigi dapat menyebabkan berbagai permasalahan gigi dan mulut.
Hal tersebut diungkapkan Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc. Dia membeberkan risiko terburuk bila menunda ke dokter gigi.
Baca juga: Masalah Kesehatan Gigi Masih Tinggi, Akankah Terwujud Indonesia Bebas Karies 2030?
"Menunda ke dokter gigi dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Tidak hanya dari sisi biaya yang pasti akan membengkak, permasalahan juga akan terus terekskalasi hingga risiko terburuk, yaitu gigi tanggal," ujar drg Ratu Mirah dalam siaran persnya, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, tercatat bahwa rata-rata pada usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 2 giginya. Hal ini bisa diperparah apabila tidak ada perbaikan dalam merawat gigi dan mulut.
"Jika tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, keadaan ini bisa semakin memprihatinkan," terangnya.
Bahkan faktanya, lanjut drg. Ratu Mirah, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya. Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat lebih sadar lagi dengan kesehatan gigi dan mulutnya.
Baca juga: Segini Bayaran yang Diterima Rara saat Jadi Pawang Hujan MotoGP Mandalika
Di antaranya menyikat gigi minimal dua kali sehari, hindari mengonsumsi makanan yang manis dan berpotensi merusak gigi, perbanyak konsumsi air putih, hingga rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
(nug)