Deretan Film tentang Penghafal Al-Quran, Bisa Jadi Inspirasi

Jum'at, 08 April 2022 - 11:15 WIB
loading...
Deretan Film tentang...
Film tentang penghafal Al-Quran berikut ini bisa Anda tonton sambil menunggu buka puasa Ramadhan. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Film tentang penghafal Al-Quran berikut ini bisa Anda tonton sambil menunggu buka puasa Ramadhan. Tak hanya menginspirasi, film ini juga bisa membuat Anda ikut termotivasi menjadi penghafal Al-Quran.

Beberapa adegan haru sukses membuat para penontonnya menangis karena terbawa suasana. Apa saja? Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini.

1. Surga Menanti

Film tentang penghafal Al-Quran pertama adalah Surga Menanti. Film ini diproduksi Khanza Film bekerjasama dengan Yayasan Syekh Ali Jaber Indonesia, dan dibintangi Pipik Dian Irawati, Agus Kuncoro, dan Syakir Daulay.

Baca juga: 5 Artis Mualaf yang Menjalani Ramadhan Kedua, Nomor 3 Bangga Anaknya Ikut Puasa

Surga Menanti mengisahkan tentang perjuangan seorang anak berusia 11 tahun yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang hafidz atau penghafal Al-Quran. Ini sejalan dengan harapan kedua orang tua Daffa.

Namun keinginan orang tua Dafa ini membuat mereka mendapat makian dari tetangganya. Meskipun begitu, dengan tekad kuat, keluarga Dafa tetap memperjuangkan impian mereka.

Dafa pun melanjutkan pendidikannya di sebuah pesantren di luar kampungnya. Dia sukses menjadi salah satu anak yang berprestasi cemerlang di pesantrennya.

Akan tetapi saat Dafa sudah menghafal sebanyak 27 juz Al-Quran, tiba-tiba dia mendapat kabar mengejutkan. Ummi yang dicintainya divonis mengidap Leukemia Limfoblastik akut dan diperkirakan hidupnya tidak akan lama.

Abi Dafa pun memintanya untuk kembali ke kampung dan menemani Umminya di sisa hidupnya. Dafa pun mematuhi perintah Abinya dan melanjutkan sekolah di kampungnya. Lantas, apakah Dafa berhasil mewujudkan cita-citanya untuk menjadi hafidz Al-Quran?

2. Koran by Heart

Film tentang penghafal Al-Quran berikutnya adalah Koran by Heart. Film dokumenter garapan sutradara Greg Barker ini menceritakan kisah tiga muslim cilik, Nabiollah dari Tajikistan, Ridha dari Maldives, dan Djamil dari Senegal saat mengikuti kompetisi musabaqah tilawatil Al-Quran tingkat internasional di Kairo, Mesir.

Kompetisi itu menarik ribuan peserta dari seluruh Dunia. Penilaiannya didasarkan pada ketepatan bacaan, semangat membaca, dan indahnya melodi yang dilantunkan.

Nabiollah dibesarkan dalam lingkungan yang peduli akan pendidikan agama, terutama dalam menghafal Al-Quran. Meskipun dia tidak berbicara bahasa Arab, dia mampu menghafal Al-Quran dalam waktu kurang dari setahun. Dia bisa membaca Al-Quran dengan mata tertutup dan melihat halaman-halaman Al-Quran dalam imajinasinya.

Bahkan, Nabiollah mampu merasakan ritme musik dan membawanya ke depan dalam bacaannya. Namun, dia mengalami kesulitan karena sekolahnya ditutup oleh pemerintah Pasalnya, sekolah itu dikhawatirkan akan mengembangkan ajaran fundamentalis.

Sementara Rifdha hidup dalam keluarga yang cenderung fundamentalis dan patriarki. Dengan kata lain, ayah sebagai kepala keluarga memiliki andil besar dalam mengarahkan masa depan Rifdha sebagai anak perempuan.

Sedangkan Djamil mewakili figur anak laki-laki muslim dari kota Senegal, Afrika Barat, dituntut untuk menghafal Al-Quran dan menerapkannya dalam kehidupan.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Sikat Gigi saat Puasa?

Ketiga kisah ini benar-benar memberi gambaran kehidupan keluarga Muslim di berbagai negara di dunia. Akankah ketiga bocah itu berhasil menghadapi tantangannya? Motivasi dan ketekunan Nabiollah, Rifdha dan Djamil bisa memberikan wawasan tentang keindahan dan makna yang ditemukan seorang Muslim dalam Al-Quran.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0980 seconds (0.1#10.140)