5 Kota Penghasil Batik Terbesar di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kota penghasil batik di Indonesia tersebar dari timur hingga ke barat Nusantara. Tiap daerah pun memiliki corak batik masing-masing, yang menggambarkan keberagaman budaya serta kondisi alam di Tanah Air.
Meski berbeda corak, namun batik asal daerah-daerah di Indonesia memiliki satu persamaan. Yakni menyimpan makna yang dalam serta keindahan yang diakui dunia.
Dari banyak daerah di Indonesia yang memiliki batik khas masing-masing, ada sejumlah wilayah yang dikenal sebagai kota penghasil batik terbesar. Apa saja?
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (18/4/2022), berikut lima kota penghasil batik terbesar di Indonesia.
1. Solo
Kota pertama yang dikenal sebagai penghasil batik terbesar adalah Solo di Jawa Tengah. Solo terkenal dengan corak serta pola tradisional dalam proses cap maupun batik tulisnya. Setiap batik memiliki nilai filosofi tersendiri.
Motif batik Solo antara lain sidomukti, sidoluruh, dan lereng. Tempat yang dikenal memiliki banyak perajin batik di kota ini yaitu Kampung Batik Laweyan.
Kampung batik tertua di Indonesia itu sudah eksis sejak 1546, tepatnya sejak masa pemerintahan Kerajaan Pajang yang dipimpin Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir). Maka itu, Kampung Batik Laweyan selain menjadi ikon Kota Solo, juga menyimpan cerita sejarah batik tersendiri.
2. Cirebon
Kota penghasil batik selanjutnya adalah Cirebon, Jawa Barat. Batik di Cirebon terdiri dari dua jenis yaitu batik keraton dan batik pesisir, di mana pada zaman dulu terdapat strata sosial yang membedakan antara kaum bangsawan dan kaum biasa.
Batik Cirebon memiliki kekhasan tersendiri yakni motif mega mendung yang kaya warna seperti cokelat, ungu, biru, merah, dan hitam.
3. Yogyakarta
Batik Jogja dikenal sebagai batik spesifik yang memiliki perbedaan dengan batik lain. Kekhasan batik Jogja benar-benar mencirikan daerah istimewa ini. Ada sekitar 4.000 motif batik Yogyakarta yang cukup terkenal, di antaranya motif parang, babon angrem, dan wahyu temurun.
4. Pekalongan
Salah satu kota yang juga dikenal sebagai penghasil batik adalah Pekalongan, Jawa Tengah. Batik asal Pekalongan cenderung terbentuk dari akulturasi budaya China, Arab, dan India. Penggabungan tiga budaya tersebut menghasilkan satu kebudayaan baru yang spesifik.
Salah satu alasan Pekalongan pantas disebut sebagai penghasil batik terbesar di Indonesia adalah, di sana terdapat museum batik yang sengaja dibangun untuk mengidentikkan masyarakat di kota tersebut dengan budaya dan kerajinan batik.
5. Banjarmasin
Banjarmasin di Kalimantan Selatan juga dikenal sebagai kota penghasil batik. Batik asal kota ini berjenis shantung, katun, sutra, dan satin dengan motif yang bervariasi serta banyak mengambil obyek alam.
Motif-motif batik Banjar antara lain berbentuk irisan daun pudak, daun bayam, dan jamur. Dari segi warna, batik Kalimantan ini lebih cenderung ke arah palet-palet cerah misalnya oranye, merah muda, dan warna-warna sejenis.
Batik asal Kalimantan tidak hanya satu, namun bermacam-macam. Setiap daerah di sana memiliki jenis batik yang berbeda-beda. Ciri khasnya yakni menyimbolkan hubungan manusia dengan makhluk lain di muka bumi.
Meski berbeda corak, namun batik asal daerah-daerah di Indonesia memiliki satu persamaan. Yakni menyimpan makna yang dalam serta keindahan yang diakui dunia.
Dari banyak daerah di Indonesia yang memiliki batik khas masing-masing, ada sejumlah wilayah yang dikenal sebagai kota penghasil batik terbesar. Apa saja?
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (18/4/2022), berikut lima kota penghasil batik terbesar di Indonesia.
1. Solo
Kota pertama yang dikenal sebagai penghasil batik terbesar adalah Solo di Jawa Tengah. Solo terkenal dengan corak serta pola tradisional dalam proses cap maupun batik tulisnya. Setiap batik memiliki nilai filosofi tersendiri.
Motif batik Solo antara lain sidomukti, sidoluruh, dan lereng. Tempat yang dikenal memiliki banyak perajin batik di kota ini yaitu Kampung Batik Laweyan.
Kampung batik tertua di Indonesia itu sudah eksis sejak 1546, tepatnya sejak masa pemerintahan Kerajaan Pajang yang dipimpin Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir). Maka itu, Kampung Batik Laweyan selain menjadi ikon Kota Solo, juga menyimpan cerita sejarah batik tersendiri.
2. Cirebon
Kota penghasil batik selanjutnya adalah Cirebon, Jawa Barat. Batik di Cirebon terdiri dari dua jenis yaitu batik keraton dan batik pesisir, di mana pada zaman dulu terdapat strata sosial yang membedakan antara kaum bangsawan dan kaum biasa.
Batik Cirebon memiliki kekhasan tersendiri yakni motif mega mendung yang kaya warna seperti cokelat, ungu, biru, merah, dan hitam.
3. Yogyakarta
Batik Jogja dikenal sebagai batik spesifik yang memiliki perbedaan dengan batik lain. Kekhasan batik Jogja benar-benar mencirikan daerah istimewa ini. Ada sekitar 4.000 motif batik Yogyakarta yang cukup terkenal, di antaranya motif parang, babon angrem, dan wahyu temurun.
4. Pekalongan
Salah satu kota yang juga dikenal sebagai penghasil batik adalah Pekalongan, Jawa Tengah. Batik asal Pekalongan cenderung terbentuk dari akulturasi budaya China, Arab, dan India. Penggabungan tiga budaya tersebut menghasilkan satu kebudayaan baru yang spesifik.
Salah satu alasan Pekalongan pantas disebut sebagai penghasil batik terbesar di Indonesia adalah, di sana terdapat museum batik yang sengaja dibangun untuk mengidentikkan masyarakat di kota tersebut dengan budaya dan kerajinan batik.
5. Banjarmasin
Banjarmasin di Kalimantan Selatan juga dikenal sebagai kota penghasil batik. Batik asal kota ini berjenis shantung, katun, sutra, dan satin dengan motif yang bervariasi serta banyak mengambil obyek alam.
Motif-motif batik Banjar antara lain berbentuk irisan daun pudak, daun bayam, dan jamur. Dari segi warna, batik Kalimantan ini lebih cenderung ke arah palet-palet cerah misalnya oranye, merah muda, dan warna-warna sejenis.
Batik asal Kalimantan tidak hanya satu, namun bermacam-macam. Setiap daerah di sana memiliki jenis batik yang berbeda-beda. Ciri khasnya yakni menyimbolkan hubungan manusia dengan makhluk lain di muka bumi.
(tsa)