Abaikan Nyeri Bahu, Pria Ini Idap Penyakit yang Tidak Dapat Disembuhkan

Selasa, 19 April 2022 - 22:19 WIB
loading...
Abaikan Nyeri Bahu, Pria Ini Idap Penyakit yang Tidak Dapat Disembuhkan
Seorang pria bernama John Roche didiagnosis menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan setelah merasakan sensasi nyeri bahu di tulang belikat kirinya. Foto/Family Doctor
A A A
JAKARTA - Seorang pria bernama John Roche didiagnosis menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan setelah merasakan sensasi nyeri bahu di tulang belikat kirinya selama 3 tahun. Dokter awalnya mengira John mengarapi saraf kejepit .

Dilansir dari Express, Rabu (20/4/2022) namun, rasa sakitnya semakin parah selama 3 tahun. Seorang ahli saraf akhirnya mendiagnosisnya mengidap penyakit parkinson ketika John kehilangan kendali atas otot-otot wajahnya.

"Itu jelas mengejutkan karena saya pikir adalah operasi kecil. Pada saat itu, saya bahkan tidak tahu bahwa parkinson adalah kondisi neurologis yang tidak dapat disembuhkan," kata John.

John terkadang mengalami tremor, gerakan lambat, dan otot yang tidak fleksibel. Pria 61 tahun itu mengaku sebelumhya hidupnya normal, namun kini terasa seperti sudah mati. Ketika penyakit yang diidapnya kambuh, tubuh John terasa kaku dan tidak bisa digerakkan.


“Jika itu terjadi pada saya di tengah jalan, saya ingin orang-orang mengerti bahwa saya tidak mabuk, itu adalah sesuatu yang sering dikatakan orang," jelas John.

John meminum 14 pil sehari untuk mengelola gejalanya tetapi tanda-tanda ini bervariasi dari waktu ke waktu. Meskipun John kehilangan kemampuan untuk memahami arti angka yang dia tulis, aktivitas lain tetap bisa dia lakukan seperti biasanya, termasuk bermain ski, yang dia pikir tidak akan pernah dilakukan lagi.

Dr Beckie Port selaku kepala komunikasi penelitian di badan amal Parkinson Inggris, mengatakan bahwa parkinson itu kompleks. Ada lebih dari 40 gejala yang bervariasi dari pembekuan dan kekakuan hingga kecemasan dan masalah tidur.

"Ini mempengaruhi setiap orang secara berbeda dan tidak ada dua orang yang hadir dengan gejala yang sama. Sampai saat ini tidak ada tes pasti untuk parkinson atau pengobatan untuk menghentikan perkembangan parkinson," ujar Beckie.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2536 seconds (0.1#10.140)