Apakah Mudik Bawa Anak Keputusan yang Bijak? Ini Penjelasan Epidemiolog
loading...
A
A
A
JAKARTA - Musim mudik sudah di depan mata. Banyak dari kita sedang mempersiapkan diri kembali ke kampung halaman dengan membawa serta anak-anak. Tapi, epidemiolog mengatakan, membawa anak di bawah 6 tahun mudik adalah keputusan yang kurang bijak.
Dijelaskan Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman, anak-anak , khususnya di bawah 6 tahun bahkan di bawah 1 tahun, punya risiko tinggi sakit parah jika terinfeksi Covid-19.
"Itu karena mereka tidak mendapatkan perlindungan dari vaksin Covid-19. Selain itu, pada kasus anak di bawah 1 tahun, risiko sakit parah hingga meninggal dunia mungkin terjadi kalau terinfeksi Covid-19," papar Dicky Budiman pada MNC Portal, Rabu (20/4/2022).
Ya, anak-anak di bawah 1 tahun secara anatomi memiliki sistem pernapasan yang belum terbentuk sempurna. Ketika infeksi menyerang mereka, tubuh belum bisa secara optimal melawan virus tersebut. Itu kenapa risiko infeksi Covid-19 sangat besar pada anak-anak di bawah 1 tahun.
Terlebih, mereka ini sampai sekarang belum direkomendasikan menerima vaksin, yang artinya proteksi tambahan melawan Covid-19 belum dimiliki.
Oleh karena itu, sambung Dicky, proteksi yang bisa diberikan untuk si kecil adalah memastikan orangtua sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap bahkan booster.
"Vaksin yang diterima orangtua, itu bisa secara tidak langsung melindungi bayi atau anak yang memang belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Makanya, penting buat orangtua divaksin Covid-19, karena itu bukan hanya melindungi tubuh sendiri tapi juga bayinya," terang Dicky.
Karena punya risiko yang cukup tinggi jika terpapar Covid-19, Dicky pun menyarankan untuk tidak membawa serta anak di bawah 6 tahun atau bayi di bawah 1 tahun pergi mudik di masa pandemi yang belum usai ini.
"Kalau saya pribadi menyarankan untuk tidak mudik jika ada bayi atau anak di bawah 6 tahun, yang mana mereka belum menerima vaksin," ungkap Dicky.
"Ya, kalau pun diajak mudik, saya menyarankan agar menggunakan kendaraan pribadi atau sewa kendaraan jika tidak punya. Tapi, kalau naik kendaraan umum, itu berisiko sekali," tambahnya.
Dijelaskan Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman, anak-anak , khususnya di bawah 6 tahun bahkan di bawah 1 tahun, punya risiko tinggi sakit parah jika terinfeksi Covid-19.
"Itu karena mereka tidak mendapatkan perlindungan dari vaksin Covid-19. Selain itu, pada kasus anak di bawah 1 tahun, risiko sakit parah hingga meninggal dunia mungkin terjadi kalau terinfeksi Covid-19," papar Dicky Budiman pada MNC Portal, Rabu (20/4/2022).
Ya, anak-anak di bawah 1 tahun secara anatomi memiliki sistem pernapasan yang belum terbentuk sempurna. Ketika infeksi menyerang mereka, tubuh belum bisa secara optimal melawan virus tersebut. Itu kenapa risiko infeksi Covid-19 sangat besar pada anak-anak di bawah 1 tahun.
Terlebih, mereka ini sampai sekarang belum direkomendasikan menerima vaksin, yang artinya proteksi tambahan melawan Covid-19 belum dimiliki.
Oleh karena itu, sambung Dicky, proteksi yang bisa diberikan untuk si kecil adalah memastikan orangtua sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap bahkan booster.
"Vaksin yang diterima orangtua, itu bisa secara tidak langsung melindungi bayi atau anak yang memang belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Makanya, penting buat orangtua divaksin Covid-19, karena itu bukan hanya melindungi tubuh sendiri tapi juga bayinya," terang Dicky.
Karena punya risiko yang cukup tinggi jika terpapar Covid-19, Dicky pun menyarankan untuk tidak membawa serta anak di bawah 6 tahun atau bayi di bawah 1 tahun pergi mudik di masa pandemi yang belum usai ini.
"Kalau saya pribadi menyarankan untuk tidak mudik jika ada bayi atau anak di bawah 6 tahun, yang mana mereka belum menerima vaksin," ungkap Dicky.
"Ya, kalau pun diajak mudik, saya menyarankan agar menggunakan kendaraan pribadi atau sewa kendaraan jika tidak punya. Tapi, kalau naik kendaraan umum, itu berisiko sekali," tambahnya.
(tsa)