; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Fairuz A Rafiq Latih Anak Puasa Sejak Usia 4 Tahun: Enggak Dipaksa
loading...
Fairuz A Rafiq berusaha menanamkan pendidikan agama kepada buah hatinya, terutama King Faaz, sejak usia dini. Bahkan, dia sudah melatih putra sulungnya itu berpuasa sejak usia 4 tahun. Foto/Instagram
A
A
A
JAKARTA - Fairuz A Rafiq berusaha menanamkan pendidikan agama kepada buah hatinya, terutama King Faaz, sejak usia dini. Bahkan, dia sudah melatih putra sulungnya itu berpuasa sejak usia 4 tahun.
"Banyak orang yang tanya, 'kok Faaz puasa umur 5 tahun sudah full?'. Ya diajarin dari umur 4 tahun," kata Fairuz saat dihubungi MNC Portal.
Istri Sonny Septian ini melatih Faaz di usia balita mulai berpuasa dari pukul 10 pagi. Tetapi dia tak memaksakan, sehingga bila sang anak tak kuat puasa, dia diperbolehkan berbuka.
"Dari jam 10 pagi dulu, enggak dibawakan bekal. Nanti kalau anaknya lapar, bilang ya. Jadi enggak dipaksain," kata Fairuz.
"Ntar jam 10 dulu, jam 12 kuat ditanyain lagi ke anaknya. 'Abang kuat enggak? Kalau kuat abang lanjutin'," sambungnya.
Intinya, Fairuz melatih sang anak untuk berpuasa semampunya dahulu. Dia tak mau memaksakan anak harus kuat karena khawatir berpikir puasa Ramadhan adalah hal menyeramkan.
"Jangan sampai 'harus kuat ya', kasihan anaknya. Dia akan trauma, merasa kok puasa nyeremin banget. Jangan sampai anak jadi seram," imbuhnya.
Dia pun punya cara jitu agar anak lebih semangat berpuasa, yakni dengan memberikan reward atau penghargaan. Menurut dia, tak ada salahnya memanjakan anak dengan hadiah ketika dia berhasil mengerjakan kewajiban berpuasa.
"Enggak apa-apa anak dikasih reward. Jangan salah. Kalau saya malah bilang enggak masalah, kalau itu memang buat dia semangat mengerjakan ibadahnya Dia happy, enjoy, Jangan sampai tertekan," imbuhnya.
"Banyak orang yang tanya, 'kok Faaz puasa umur 5 tahun sudah full?'. Ya diajarin dari umur 4 tahun," kata Fairuz saat dihubungi MNC Portal.
Istri Sonny Septian ini melatih Faaz di usia balita mulai berpuasa dari pukul 10 pagi. Tetapi dia tak memaksakan, sehingga bila sang anak tak kuat puasa, dia diperbolehkan berbuka.
"Dari jam 10 pagi dulu, enggak dibawakan bekal. Nanti kalau anaknya lapar, bilang ya. Jadi enggak dipaksain," kata Fairuz.
"Ntar jam 10 dulu, jam 12 kuat ditanyain lagi ke anaknya. 'Abang kuat enggak? Kalau kuat abang lanjutin'," sambungnya.
Intinya, Fairuz melatih sang anak untuk berpuasa semampunya dahulu. Dia tak mau memaksakan anak harus kuat karena khawatir berpikir puasa Ramadhan adalah hal menyeramkan.
"Jangan sampai 'harus kuat ya', kasihan anaknya. Dia akan trauma, merasa kok puasa nyeremin banget. Jangan sampai anak jadi seram," imbuhnya.
Dia pun punya cara jitu agar anak lebih semangat berpuasa, yakni dengan memberikan reward atau penghargaan. Menurut dia, tak ada salahnya memanjakan anak dengan hadiah ketika dia berhasil mengerjakan kewajiban berpuasa.
"Enggak apa-apa anak dikasih reward. Jangan salah. Kalau saya malah bilang enggak masalah, kalau itu memang buat dia semangat mengerjakan ibadahnya Dia happy, enjoy, Jangan sampai tertekan," imbuhnya.
(hri)
Explore More