Kebal Terhadap Rasa Sakit, Tubuh Bocah 9 Tahun Ini Justru Tersiksa

Sabtu, 30 April 2022 - 22:29 WIB
loading...
Kebal Terhadap Rasa Sakit, Tubuh Bocah 9 Tahun Ini Justru Tersiksa
Bocah bernama Zach Skitmore itu diketahui memiliki kondisi langka yakni imunitas alias kebal dari rasa sakit. / Foto: The Mirror
A A A
NORWICH - Tidak semua orang bisa memiliki kemampuan terbebas dari rasa sakit di tubuh. dan hal tersebut sebagaimana dialami seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di Norwich, Inggris .

Bocah bernama Zach Skitmore itu diketahui memiliki kondisi langka yakni imunitas alias kebal dari rasa sakit . Terdengar seperti kekuatan ala superhero, namun nyatanya di kehidupan nyata, kondisi itu membuat bocah tersebut jadi lebih rentan.

Seperti menukil Oddity Central, Sabtu (30/4/2022), kedua orang tua Zach mulai menyadari kondisi langka sang putra sejak Zach masih bayi. Dimulai ketika Zach tidak merasa sakit saat disuntik imunisasi untuk kali pertama.

Baca juga: Tak Perlu Takut, Kak Seto Ajak Masyarakat Dukung Program Vaksinasi Pemerintah

Kemudian di usia baru 1 tahun, Zach tak sadar telah menggigit lidahnya sendiri. Lalu saat berusia empat tahun, pinggulnya terkilir tapi Zach tak merasakan sakit sama sekali.

Situasi itu terus berlanjut, saat Zach berusia 6 tahun, kakinya pernah patah. Namun dia tetap berjalan normal selama 3 hari, karena tak ada yang menyadari bahwa kakinya patah.

Patut diperhatikan, kebal atau tidak bisa merasakan sakit seperti Zach berbeda dengan tidak terluka. Kondisi medis langka yang diidap Zach itu membuat tubuhnya menderita.

"Meskipun benar-benar bebas rasa sakit mungkin terdengar seperti mimpi. Bagi Zach dan orang lain dengan kondisi tersebut, jauh dari itu. Rasa sakit adalah sinyal penting, ini memberi tahu kita kapan tubuh kita membutuhkan perawatan ekstra," ungkap kedua orang tua Zach.

Menurut kedua orang tuanya, rasa sakit penting untuk bisa dirasakan langsung oleh manusia karena ini menjadi pertanda jika seseorang harus memperhatikan tubuhnya dan sekaligus jadi alarm peringatan, mencegah agar tubuh tidak terluka lagi.

"Ketika kita merasakan sakit, kita memperhatikan tubuh kita dan dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki apa yang sakit. Rasa sakit juga dapat mencegah kita melukai bagian tubuh lebih jauh lagi," terangnya.

Menurut sang ayah, Zach menderita kondisi medis yang sangat langka yang dikenal sebagai Congenital Insensitivity to Pain (CIP). Biasanya disebabkan oleh orang tuanya yang membawa dua gen bermutasi spesifik, yang sangat langka.

Saking langkanya kemungkinan seseorang mengidap CIP, konon hampir satu juta banding satu.

Kini, di usia yang masih sangat belia, tanpa disadari tubuh Zach sudah mengalami kerusakan yang parah. Bocah satu ini kini didiagnosis dengan sendi Charcot, penyakit progresif yang disebabkan keseleo atau cedera berulang yang membuat Zach harus menjalani operasi bedah di Amerika Serikat.

Baca juga: Usai Gelaran Coachella, Angka Kasus Covid-19 Meningkat

"Para dokter di Inggris telah melakukan semua yang mereka bisa dan tahu untuk dilakukan. Tetapi pada akhirnya sampai di satu titik, dokter di sini tidak bisa lagi melakukan upaya lain. Kami tak menyerah dan kami akan melakukan apa pun untuk mendapatkan perawatan spesialis yang Zach butuhkan," papar kedua orang tua Zach.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)