Bukan Tentang Penjelajahan Waktu, Ini Cerita Film Tenet
loading...
A
A
A
Tenet merupakan salah satu film pertama yang akan tayang di bioskop di tengah pandemi Covid-19. Film yang disutradarai Christopher Nolan ini sudah lama dinantikan dan menjadi perbincangan hangat di kalangan para penikmat film. Apalagi, film-film karya Christopher ini kondang dengan caranya yang mampu mempermainkan persepsi penonton atas apa yang terjadi di layar. Tenet juga bukan pengecualian.
Tenet merupakan karya teranyar Christopher yang dianggap merupakan usaha paling ambisius dalam memberikan twist personalnya terhadap genre spy-thriller. Dari trailer yang telah beredar dan juga sinopsis, banyak orang menilai jika film ini merupakan film penjelajahan waktu. Namun, dalam sebuah wawancara, Christopher mengatakan, Tenet bukan film penjelajahan waktu, tapi inversi (pembalikan) waktu.
“Film ini bukanlah film penjelajahan waktu. Film ini berhadapan dengan waktu dan jalan berbeda di mana waktu bisa berfungsi. Tidak dengan masuk ke pelajaran fisika, tapi inversi adalah ide material ini yang membuat entropinya terbalik, jadi ini berjalan mundur melalui waktu, relatif bagi kita,” papar Christopher yang dikutip Movie Web.
Terkait ide Inversi Waktu, itu sudah jelas. Jadi, ini bukanlah waktu yang dibalik, tapi material, mau itu benda atau manusia, yang bergerak mundur melintasi waktu reguler. Jika masih bingung, maka deskripsi karakter utama film ini yang diperankan John David Washington, mungkin akan lebih bisa dipahami.
“Kita berhadapan dengan dunia spionase, kita berhadapan dengan dunia identitas tersembunyi. (John David) memerankan seorang agen yang dikenal dengan istilah Protagonis. Tenet adalah nama orgaisasi di mana si Protagonis ini masuk. Dia jelas jantung film ini, tapi, tak seperti (James) Bond, dia punya aksesibilitas emosional yang sangat hangat,” tutur Christopher.
Protagonis yang misterius dan cerita yang bermain cepat dan longgar dengan konsep waktu linier adalah konsep standar thriller khas Christopher Nolan hingga saat ini. Namun, ada satu elemen yang hilang dari kepingan teka teki ini. Dia adalah karakter sampingan yang tugasnya adalah menyajikan eksposisi kepada penonton dengan cara yang menghibur. Di The Prestige, tokoh ini adalah karakter yang diperankan Michael Caine. Di Inception, dia adalah Tom Hardy dan Joseph Gordon-Levitt. Sedangkan, di trilogi Dark Knight, dia adalah Morgan Freeman. Di Tenet, sepertinya karakter Neil yang diperankan Robert Pattinson. Namun, Christopher tidak yakin dengan hal tersebut.
“Kami rasa dia mungkin dipanggil Neil. Kalian tidak akan pernah tahu apa yang terjadi dengan identitas-identitas ini. (Neil) adalah karakter yang sedikit nakal yang beroperasi di dalam apa yang mereka sebut sebagai dunia twilight agen di agen rahasia berbeda,” ujar Christopher.
Kemudian adalah karakter agen rahasia Rusia yang diperankan Kenneth Branagh. Kenneth pernah mengungkapkan betapa tekanan yang diberikan Christopher membuatnya sadar kalau dia memerankan tokoh yang sangat jahat.
“Dia seorang penjahat, itu tak perlu dipertanyakan lagi. Ketika Chris meng-casting saya di film ini, dia benar-benar memastikan kalau saya memahami kalau karakter ini sangat gelap dan dia tak kenal belas kasihan, serakah, kejam, putus asa, orang sangat berbahaya,” kata Kenneth.
Kenneth menyebut, film ini adalah perlakuan waktu yang membingungkan. “Ini adalah kepingan spionase yang berhadapan dengan ancaman global terhadap dunia. Holocaust nuklir bukanlah bencana terhebat yang bisa memusnahkan umat manusia. Tenet membahas kemungkinan yang lebih buruk dan ini dibungkus dalam perlakuan waktu yang membingungkan yang meneruskan langkah Chris Nolan di film kembali ke Memento, melalui Interstellar dan Inception,” ujar Kenneth.
Sebagai aktor utama film ini, John David Washington, ternyata tak sepenuhnya paham dengan film yang dia bintangi ini. Seperti karakternya, John David memiliki banyak pertanyaan saat dia menggali rahasia Tenet—yang merupakan kata kode kunci di plot film ini. Putra aktor kondang Denzel Washington ini mengakui, dia berulang kali mempertanyakan cerita dan plot film itu kepada Christopher.
“Setiap hari saya punya pertanyaan buat dia. Tapi, dia sangat ramah dan dia menjawab pertanyaan itu dengan tenang dan sabar. Penting bagi aktor untuk bisa menelusuri cerita dengan benar sehingga kita bisa menceritakannya dengan cara terbaik sebisa kita dan dia sangat sabar dengan kami. Saya bilang itu sangat sopan,” kata John David yang dikutip Comic Book.
Tenet menampilkan lokasi yang lebih seperti dunia nyata dibandingkan film-film lain Christopher. Syuting film ini dilakuakn di 7 negara berbeda. Bagi Christopher, pergi ke lokasi fisik untuk syuting adegan adalah metode penting untuk menambahkan keaslian terhadap film tersebut.
“Saya rasa kalau kalian mengerjakan sebuah film di mana kalian datang pada Selasa dan ada bluescreen dan kemudian kalian mengubahnya menjadi Rabu pada green screen, maka tidak ada orang yang benar-benar peduli. Tapi, kalau (kalian ada di) Tallinn di Estonia dan kemudian kalian naik pesawat dan tiba di Amalfi di Italia, itu adalha perubahan adegan yang besar dan membawa perasaan yang merembes ke film,” papar Christopher.
John David Washington memerankan Protagonis baru di Tenet. Bersenjatakan hanya dengan satu kata—Tenet—dan memperjuangkan kelangsungan hidup seluruh dunia, perjalanan sang Protagonis melintasi dunia twilight spionase internasional dalam sebuah misi akan mengungkapkan sesuatu yang melintasi waktu nyata. Bukan perjalanan penjelajahan waktu. Namun, inverse. Film ini juga dibintangi Robert Pattinson, Elizabeth Debicki, Dimple Kapadia, Aaron Taylor-Johnson, Clémence Poésy, bersama Michael Caine dan Kenneth Branagh. Tenet dijadwalkan tayang di Indonesia pada 31 Juli.
Tenet merupakan karya teranyar Christopher yang dianggap merupakan usaha paling ambisius dalam memberikan twist personalnya terhadap genre spy-thriller. Dari trailer yang telah beredar dan juga sinopsis, banyak orang menilai jika film ini merupakan film penjelajahan waktu. Namun, dalam sebuah wawancara, Christopher mengatakan, Tenet bukan film penjelajahan waktu, tapi inversi (pembalikan) waktu.
“Film ini bukanlah film penjelajahan waktu. Film ini berhadapan dengan waktu dan jalan berbeda di mana waktu bisa berfungsi. Tidak dengan masuk ke pelajaran fisika, tapi inversi adalah ide material ini yang membuat entropinya terbalik, jadi ini berjalan mundur melalui waktu, relatif bagi kita,” papar Christopher yang dikutip Movie Web.
Terkait ide Inversi Waktu, itu sudah jelas. Jadi, ini bukanlah waktu yang dibalik, tapi material, mau itu benda atau manusia, yang bergerak mundur melintasi waktu reguler. Jika masih bingung, maka deskripsi karakter utama film ini yang diperankan John David Washington, mungkin akan lebih bisa dipahami.
“Kita berhadapan dengan dunia spionase, kita berhadapan dengan dunia identitas tersembunyi. (John David) memerankan seorang agen yang dikenal dengan istilah Protagonis. Tenet adalah nama orgaisasi di mana si Protagonis ini masuk. Dia jelas jantung film ini, tapi, tak seperti (James) Bond, dia punya aksesibilitas emosional yang sangat hangat,” tutur Christopher.
Protagonis yang misterius dan cerita yang bermain cepat dan longgar dengan konsep waktu linier adalah konsep standar thriller khas Christopher Nolan hingga saat ini. Namun, ada satu elemen yang hilang dari kepingan teka teki ini. Dia adalah karakter sampingan yang tugasnya adalah menyajikan eksposisi kepada penonton dengan cara yang menghibur. Di The Prestige, tokoh ini adalah karakter yang diperankan Michael Caine. Di Inception, dia adalah Tom Hardy dan Joseph Gordon-Levitt. Sedangkan, di trilogi Dark Knight, dia adalah Morgan Freeman. Di Tenet, sepertinya karakter Neil yang diperankan Robert Pattinson. Namun, Christopher tidak yakin dengan hal tersebut.
“Kami rasa dia mungkin dipanggil Neil. Kalian tidak akan pernah tahu apa yang terjadi dengan identitas-identitas ini. (Neil) adalah karakter yang sedikit nakal yang beroperasi di dalam apa yang mereka sebut sebagai dunia twilight agen di agen rahasia berbeda,” ujar Christopher.
Kemudian adalah karakter agen rahasia Rusia yang diperankan Kenneth Branagh. Kenneth pernah mengungkapkan betapa tekanan yang diberikan Christopher membuatnya sadar kalau dia memerankan tokoh yang sangat jahat.
“Dia seorang penjahat, itu tak perlu dipertanyakan lagi. Ketika Chris meng-casting saya di film ini, dia benar-benar memastikan kalau saya memahami kalau karakter ini sangat gelap dan dia tak kenal belas kasihan, serakah, kejam, putus asa, orang sangat berbahaya,” kata Kenneth.
Kenneth menyebut, film ini adalah perlakuan waktu yang membingungkan. “Ini adalah kepingan spionase yang berhadapan dengan ancaman global terhadap dunia. Holocaust nuklir bukanlah bencana terhebat yang bisa memusnahkan umat manusia. Tenet membahas kemungkinan yang lebih buruk dan ini dibungkus dalam perlakuan waktu yang membingungkan yang meneruskan langkah Chris Nolan di film kembali ke Memento, melalui Interstellar dan Inception,” ujar Kenneth.
Sebagai aktor utama film ini, John David Washington, ternyata tak sepenuhnya paham dengan film yang dia bintangi ini. Seperti karakternya, John David memiliki banyak pertanyaan saat dia menggali rahasia Tenet—yang merupakan kata kode kunci di plot film ini. Putra aktor kondang Denzel Washington ini mengakui, dia berulang kali mempertanyakan cerita dan plot film itu kepada Christopher.
“Setiap hari saya punya pertanyaan buat dia. Tapi, dia sangat ramah dan dia menjawab pertanyaan itu dengan tenang dan sabar. Penting bagi aktor untuk bisa menelusuri cerita dengan benar sehingga kita bisa menceritakannya dengan cara terbaik sebisa kita dan dia sangat sabar dengan kami. Saya bilang itu sangat sopan,” kata John David yang dikutip Comic Book.
Tenet menampilkan lokasi yang lebih seperti dunia nyata dibandingkan film-film lain Christopher. Syuting film ini dilakuakn di 7 negara berbeda. Bagi Christopher, pergi ke lokasi fisik untuk syuting adegan adalah metode penting untuk menambahkan keaslian terhadap film tersebut.
“Saya rasa kalau kalian mengerjakan sebuah film di mana kalian datang pada Selasa dan ada bluescreen dan kemudian kalian mengubahnya menjadi Rabu pada green screen, maka tidak ada orang yang benar-benar peduli. Tapi, kalau (kalian ada di) Tallinn di Estonia dan kemudian kalian naik pesawat dan tiba di Amalfi di Italia, itu adalha perubahan adegan yang besar dan membawa perasaan yang merembes ke film,” papar Christopher.
John David Washington memerankan Protagonis baru di Tenet. Bersenjatakan hanya dengan satu kata—Tenet—dan memperjuangkan kelangsungan hidup seluruh dunia, perjalanan sang Protagonis melintasi dunia twilight spionase internasional dalam sebuah misi akan mengungkapkan sesuatu yang melintasi waktu nyata. Bukan perjalanan penjelajahan waktu. Namun, inverse. Film ini juga dibintangi Robert Pattinson, Elizabeth Debicki, Dimple Kapadia, Aaron Taylor-Johnson, Clémence Poésy, bersama Michael Caine dan Kenneth Branagh. Tenet dijadwalkan tayang di Indonesia pada 31 Juli.
(alv)