Kemenparekraf Tengah Persiapkan Kepariwisataan Berkualitas dan Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan, di era menuju pandemi kegiatan pariwisata mengikuti sebagaimana perilaku konsumen, sehingga nantinya akan menjadi tren atau booming.
"Perilaku konsumen mengarah pada bentuk yang lebih personalize, customize, localize, and smaller in size. Kegiatan wisata di alam terbuka, seperti pantai dan pegunungan, banyak diminati wisatawan," ungkap Menparekraf Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang digelar virtual, Selasa (17/5/2022).
Menurutnya, perubahan perilaku konsumen ini sejalan dengan visi serta arah pengembangan pariwisata ke depannya. Di mana nantinya akan fokus pada kepariwisataan berkualitas dan berkelanjutan atau quality dan sustainable tourism.
Baca juga: Atasi Learning Loss Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
"Pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan akan menjadi tren pariwisata di masa mendatang," ujarnya.
Berkualitas dan berkelanjutan yang dimaksud, jelas Sandiaga, adalah pariwisata yang mampu memberikan manfaat tidak hanya dari segi ekonomi saja, tetapi juga dari sisi kesejahteraan masyarakat hingga kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, saat ini pemerintah melalui Kemenparekraf tengah mempersiapkan hal tersebut, yakni kepariwisataan berkualitas dan berkelanjutan atau qualityand sustainable tourism.
Sementara itu, pandemi Covid-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sejak Februari 2020, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan sebanyak 158 ribu.
Apabila ditotalkan keseluruhannya, sepanjang 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25 persen dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut Misterius dengan Menjaga Kebersihan Diri
Sandiaga mengutarakan jika kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini pelaku masyarakat mulai berubah, dan dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser.
"Perilaku konsumen mengarah pada bentuk yang lebih personalize, customize, localize, and smaller in size. Kegiatan wisata di alam terbuka, seperti pantai dan pegunungan, banyak diminati wisatawan," ungkap Menparekraf Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang digelar virtual, Selasa (17/5/2022).
Menurutnya, perubahan perilaku konsumen ini sejalan dengan visi serta arah pengembangan pariwisata ke depannya. Di mana nantinya akan fokus pada kepariwisataan berkualitas dan berkelanjutan atau quality dan sustainable tourism.
Baca juga: Atasi Learning Loss Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
"Pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan akan menjadi tren pariwisata di masa mendatang," ujarnya.
Berkualitas dan berkelanjutan yang dimaksud, jelas Sandiaga, adalah pariwisata yang mampu memberikan manfaat tidak hanya dari segi ekonomi saja, tetapi juga dari sisi kesejahteraan masyarakat hingga kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, saat ini pemerintah melalui Kemenparekraf tengah mempersiapkan hal tersebut, yakni kepariwisataan berkualitas dan berkelanjutan atau qualityand sustainable tourism.
Sementara itu, pandemi Covid-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sejak Februari 2020, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan sebanyak 158 ribu.
Apabila ditotalkan keseluruhannya, sepanjang 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25 persen dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut Misterius dengan Menjaga Kebersihan Diri
Sandiaga mengutarakan jika kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Pasalnya, saat ini pelaku masyarakat mulai berubah, dan dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser.
(nug)