Hadirkan Solusi Revolusioner, Solos Menyasar Freelancer dan Solopreneur
loading...
A
A
A
Menurut Ricky, skema ini memungkinkan organisasi untuk mengelola sumber daya mereka dengan lebih baik dan memaksimalkan efisiensi dan output mereka. Organisasi dengan tenaga kerja yang fleksibel lebih mampu menyesuaikan biaya mereka berdasarkan lingkungan dan situasi bisnis.
“Kami percaya bahwa terjadi transisi besar pada angkatan kerja masa kini. Generasi baru lebih menyukai kebebasan, fleksibilitas, dan pekerjaan yang berdampak dan didorong oleh hasrat. Hasilnya, orang-orang yang dulu bergantung pada pekerjaan kantoran kini memulai bisnis mereka sendiri yang dimungkinkan oleh teknologi dan kerja jarak jauh. Solos ingin menjadi solusi terdepan bagi orang-orang yang memulai perjalanan ini, dan menjadi mitra yang membantu mereka sukses dalam bisnis mereka,” ungkap Ricky.
Solos fokus membantu freelancer dan solopreneur menemukan klien baru dengan cepat. Solusi Solos diciptakan untuk membantu mereka mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menyepakati transaksi, yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Solos dirancang untuk melayani kebutuhan pekerja profesional. Siapa pun yang menjual keahlian, keterampilan, dan pengetahuan mereka adalah target pengguna Solos. Solos memberdayakan desainer grafis, penulis, tutor belajar, pelatih pribadi, instruktur yoga, konsultan PR, peneliti profesional, dan pakar strategi.
“Saat ini Solos fokus pada pertumbuhan di Indonesia. Kami saat ini berbasis di Bali karena kami percaya Bali adalah pusat bisnis yang tepat untuk freelancer, solopreneur, dan digital nomads,” jelas Ricky.
Bali adalah pusat bagi para digital nomads (orang yang bisa bekerja dimanapun). Menurut Ricky, ada banyak dari target pengguna Solos berada di Bali karena mereka ingin memiliki gaya hidup yang seimbang. Mereka pergi berselancar dan melakukan yoga di pagi hari, membangun bisnis di siang hari, dan kemudian memiliki kehidupan sosial yang hebat di malam hari.
“Selain itu, Bali adalah kota berskala internasional yang menarik minat orang-orang dari berbagai negara. Kami pikir Bali akan memungkinkan kami untuk membangun komunitas global, namun juga masih memungkinkan kami untuk mempertahankan identitas kami sebagai bangsa Indonesia. Fakta unik, Solos adalah kata jamak untuk solo - yang mengacu pada beberapa solopreneur yang bekerja bersama. Esensi gotong royong ini berpusat pada keragaman, membangun komunitas, dan bekerja sama. Bagi kami, Bali mewakili semua hal di atas,” ucap Ricky.
Solos bagi Ricky tidak hanya menjadi akan penyedia solusi, tetapi juga membangun komunitas yang dapat disebut sebagai rumah atau kantor oleh para freelancer dan solopreneur. Solos berkomitmen membangun komunitas yang menyediakan sumber daya dan praktik terbaik, dan yang lebih penting adalah persahabatan dan kawan yang dapat mendukung perjalanan sebagai seorang wirausaha.
Ricky mengungkapkan Solos mengalami pertumbuhan eksponensial dalam jumlah pengguna sejak pertama kali dioperasikan. Solos juga memiliki daya tarik global dan telah menerima minat dari freelancers dan solopreneurs dari Filipina, Australia, India, AS, dan pasar lain secara global. Solos saat ini tengah mengumpulkan seed round dari investor di Asia Tenggara dan Eropa. Sejauh ini Solos memiliki beberapa angel investor dari perusahaan seperti Microsoft, HSBC, JP Morgan, dan Blackberry.
“Kami percaya bahwa freelancers dan solopreneurs ingin berkembang dalam komunitas yang saling mendukung. Untuk itu kami membangun komunitas Discord dari solopreneurs dan freelancers yang ingin membawa bisnis mereka ke tingkat berikutnya. Di dalam komunitas ini, kami menghubungkan anggota dengan klien dan peluang baru, mendiskusikan proyek dan praktik terbaik, dan membantu solopreneur bertemu satu sama lain sehingga mereka dapat berkolaborasi dalam proyek yang lebih besar. Pada akhirnya kami ingin setiap orang mampu melakukan pekerjaan yang mereka sukai dengan cara yang berkelanjutan secara finansial,” tutup Ricky..
“Kami percaya bahwa terjadi transisi besar pada angkatan kerja masa kini. Generasi baru lebih menyukai kebebasan, fleksibilitas, dan pekerjaan yang berdampak dan didorong oleh hasrat. Hasilnya, orang-orang yang dulu bergantung pada pekerjaan kantoran kini memulai bisnis mereka sendiri yang dimungkinkan oleh teknologi dan kerja jarak jauh. Solos ingin menjadi solusi terdepan bagi orang-orang yang memulai perjalanan ini, dan menjadi mitra yang membantu mereka sukses dalam bisnis mereka,” ungkap Ricky.
Solos fokus membantu freelancer dan solopreneur menemukan klien baru dengan cepat. Solusi Solos diciptakan untuk membantu mereka mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menyepakati transaksi, yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Solos dirancang untuk melayani kebutuhan pekerja profesional. Siapa pun yang menjual keahlian, keterampilan, dan pengetahuan mereka adalah target pengguna Solos. Solos memberdayakan desainer grafis, penulis, tutor belajar, pelatih pribadi, instruktur yoga, konsultan PR, peneliti profesional, dan pakar strategi.
“Saat ini Solos fokus pada pertumbuhan di Indonesia. Kami saat ini berbasis di Bali karena kami percaya Bali adalah pusat bisnis yang tepat untuk freelancer, solopreneur, dan digital nomads,” jelas Ricky.
Bali adalah pusat bagi para digital nomads (orang yang bisa bekerja dimanapun). Menurut Ricky, ada banyak dari target pengguna Solos berada di Bali karena mereka ingin memiliki gaya hidup yang seimbang. Mereka pergi berselancar dan melakukan yoga di pagi hari, membangun bisnis di siang hari, dan kemudian memiliki kehidupan sosial yang hebat di malam hari.
“Selain itu, Bali adalah kota berskala internasional yang menarik minat orang-orang dari berbagai negara. Kami pikir Bali akan memungkinkan kami untuk membangun komunitas global, namun juga masih memungkinkan kami untuk mempertahankan identitas kami sebagai bangsa Indonesia. Fakta unik, Solos adalah kata jamak untuk solo - yang mengacu pada beberapa solopreneur yang bekerja bersama. Esensi gotong royong ini berpusat pada keragaman, membangun komunitas, dan bekerja sama. Bagi kami, Bali mewakili semua hal di atas,” ucap Ricky.
Solos bagi Ricky tidak hanya menjadi akan penyedia solusi, tetapi juga membangun komunitas yang dapat disebut sebagai rumah atau kantor oleh para freelancer dan solopreneur. Solos berkomitmen membangun komunitas yang menyediakan sumber daya dan praktik terbaik, dan yang lebih penting adalah persahabatan dan kawan yang dapat mendukung perjalanan sebagai seorang wirausaha.
Ricky mengungkapkan Solos mengalami pertumbuhan eksponensial dalam jumlah pengguna sejak pertama kali dioperasikan. Solos juga memiliki daya tarik global dan telah menerima minat dari freelancers dan solopreneurs dari Filipina, Australia, India, AS, dan pasar lain secara global. Solos saat ini tengah mengumpulkan seed round dari investor di Asia Tenggara dan Eropa. Sejauh ini Solos memiliki beberapa angel investor dari perusahaan seperti Microsoft, HSBC, JP Morgan, dan Blackberry.
“Kami percaya bahwa freelancers dan solopreneurs ingin berkembang dalam komunitas yang saling mendukung. Untuk itu kami membangun komunitas Discord dari solopreneurs dan freelancers yang ingin membawa bisnis mereka ke tingkat berikutnya. Di dalam komunitas ini, kami menghubungkan anggota dengan klien dan peluang baru, mendiskusikan proyek dan praktik terbaik, dan membantu solopreneur bertemu satu sama lain sehingga mereka dapat berkolaborasi dalam proyek yang lebih besar. Pada akhirnya kami ingin setiap orang mampu melakukan pekerjaan yang mereka sukai dengan cara yang berkelanjutan secara finansial,” tutup Ricky..