5 Kandungan Skincare Ini Tidak Boleh Dicampur, Bahaya!!!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya ada lima kandungan dalam skincare yang tidak boleh dicampur atau digunakan secara bersamaan. Salah satu alasanya, menyebabkan tubuh atau kulit anda menjadi rusak.
Produk skincare merupakan salah satu produk yang memiliki banyak manfaat dan sangat disukai orang-orang. Tak hanya dijual offline, produk skincare saat ini juga sangat banyak dijual di toko-toko online, dari sosial media hingga platform E-Commerce. Fungsinya untuk merawat kesehatan dan kecantikan kulit.
Namun, apabila kandungan skincare dicampur, fungsinya justru menimbulkan sejumlah bahaya. Khsususnya pada masalah kulit.
Berikut lima kandungan skincare yang tidak boleh dicampur dilansir dari berbagai sumber :
Baca juga : Rangkaian Skincare untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat
1. Retinol dan Asam Salisiat
Retinol dan asam salisiat merupakan salah satu kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Hal ini terjadi karena hasil campuran asam salisiat dan retinol karena memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengeringkan kulit. Apabila dipaksakan maka akan berakibat pada kondisi kulit yang terlalu kering dan meningkatkan produksi minyak di wajah. Hasilnya adalah kulit wajah akan lebih rawan terhadap jerawat.
Selain itu, campuran asam salisiat dan retinol ini akan mengurangi tingkat efektivitas skincare sehingga kedua bahan tersebut tidak bisa dicampurkan satu sama lain.
2. Vitamin C dan AHA/BHA
Vitamin C dan AHA/BHA menjadi kandungan skincare yang tidak boleh dicampur selanjutnya. Vitamin C dan AHA/BHA ini merupakan kandungan skincare yang berfungsi untuk mencerahkan kulit. Namun, keduanya tidak boleh dicampur atau digunakan secara bersamaan karena akan menimbulkan permasalahan di wajah. Jika dipaksakan untuk dicampur, Vitamin C dan AHA/BHA akan menurunkan tingkat efektivitasnya, karena Vitamin C memiliki kadar pH yang rendah.
Pada saat AHA/BHA dan Vitamin C digunakan secara bersamaan atau dicampur, kadar pH pada vitamin C akan berubah. Hasil yang ditimbulkan adalah efek zat tersebut akan berkurang terhadap kulit.
3. Pembersih Wajah dan Vitamin C
Produk skincare merupakan salah satu produk yang memiliki banyak manfaat dan sangat disukai orang-orang. Tak hanya dijual offline, produk skincare saat ini juga sangat banyak dijual di toko-toko online, dari sosial media hingga platform E-Commerce. Fungsinya untuk merawat kesehatan dan kecantikan kulit.
Namun, apabila kandungan skincare dicampur, fungsinya justru menimbulkan sejumlah bahaya. Khsususnya pada masalah kulit.
Berikut lima kandungan skincare yang tidak boleh dicampur dilansir dari berbagai sumber :
Baca juga : Rangkaian Skincare untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat
1. Retinol dan Asam Salisiat
Retinol dan asam salisiat merupakan salah satu kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Hal ini terjadi karena hasil campuran asam salisiat dan retinol karena memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengeringkan kulit. Apabila dipaksakan maka akan berakibat pada kondisi kulit yang terlalu kering dan meningkatkan produksi minyak di wajah. Hasilnya adalah kulit wajah akan lebih rawan terhadap jerawat.
Selain itu, campuran asam salisiat dan retinol ini akan mengurangi tingkat efektivitas skincare sehingga kedua bahan tersebut tidak bisa dicampurkan satu sama lain.
2. Vitamin C dan AHA/BHA
Vitamin C dan AHA/BHA menjadi kandungan skincare yang tidak boleh dicampur selanjutnya. Vitamin C dan AHA/BHA ini merupakan kandungan skincare yang berfungsi untuk mencerahkan kulit. Namun, keduanya tidak boleh dicampur atau digunakan secara bersamaan karena akan menimbulkan permasalahan di wajah. Jika dipaksakan untuk dicampur, Vitamin C dan AHA/BHA akan menurunkan tingkat efektivitasnya, karena Vitamin C memiliki kadar pH yang rendah.
Pada saat AHA/BHA dan Vitamin C digunakan secara bersamaan atau dicampur, kadar pH pada vitamin C akan berubah. Hasil yang ditimbulkan adalah efek zat tersebut akan berkurang terhadap kulit.
3. Pembersih Wajah dan Vitamin C