Wajib Tahu, Ini Penyebab Terbesar Anak Muda Bisa Terkena Demensia

Jum'at, 27 Mei 2022 - 15:53 WIB
loading...
Wajib Tahu, Ini Penyebab...
Semakin berkembangnya zaman, gangguan demensia ternyata sudah dialami juga oleh sebagian kecil kelompok nonlansia, bahkan usia produktif. / Foto: ilustrasi/Daily Express
A A A
JAKARTA - Selama ini, penyakit demensia identik sebagai penyakit yang diderita lansia. Seiring bertambahnya waktu, kualitas otak seseorang akan berkurang, dan ini memicu kemampuan berpikir tak lagi optimal.

Akan tetapi, dengan berkembangnya zaman, gangguan demensia ternyata juga sudah dialami sebagian kecil kelompok nonlansia. Bahkan, usia produktif pun bisa mengalami demensia.

"Menurut data yang saya peroleh dari dokter RSCM, ada pasien demensia di sana yang usianya 35 tahun," ungkap Pembina Alzheimer Indonesia, Eva Sabdono dalam webinar #Gerakan1000LansiaMelawanPikun, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Baby Ameena Pakai Outfit Seharga Rp5.160.000, Netizen: Uang Makan Aku 1 Bulan

Eva menjabarkan bahwa salah satu penyebab paling besar mengapa kelompok nonlansia bisa terserang demensia adalah gaya hidup yang tidak sehat. Dan masalahnya, itu banyak dilakukan masyarakat produktif saat ini.

"Banyak dari anak muda sekarang yang gaya hidupnya banyak di waktu malam. Padahal, malam adalah jam biologis tubuh untuk istirahat. Perubahan gaya hidup ini memicu peningkatan risiko anak muda terserang demensia," jelas Eva.

Sementara, neurolog Prof. Yuda Turana menyebutkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau tidur tidak berkualitas juga bisa menjadi faktor risiko demensia. Terlebih jika individu tersebut gampang stres.

"Stres jangan disepelekan. Anda banyak olahraga, tapi juga sering stres, ya, tidak akan membuat tubuh sehat prima. Sejahtera itu, tubuh sehat dan psikis pun sehat," kata Prof. Yuda.

Prof. Yuda pun memaparkan beberapa faktor risiko seseorang bisa mengalami demensia, seperti tekanan darah tidak terkontrol, diabetes, obesitas, dan tidak aktif bergerak. Selain itu, merokok dan konsumsi alkohol pun meningkatkan risiko demensia.

"Bahkan, studi terbaru mengatakan bahwa kesepian atau loneliness yang saat ini banyak dialami masyarakat, khususnya di masa pandemi, itu pun bisa memicu risiko demensia," sambungnya.

Oleh karenanya, Direktur Eksekutif ALZI, Michael Dirk R. Maitimoe mengimbau kepada seluruh anak muda untuk lebih peduli lagi dengan kesehatan otak, dalam hal ini untuk mencegah demensia pun alzheimer di masa tua nanti.

Baca juga: Denyut Jantung Sering Terlampau Cepat setelah Berolahraga? Waspada Aritmia

"Kami sangat berharap agar anak muda memberi perhatian kepada demensia karena kasusnya pun sudah ada di usia yang lebih muda. Dengan mengetahui faktor risiko, diharapkan kita semua bisa mencegah demensia dari sekarang. Jangan maklum dengan pikun," tutur Michael.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1974 seconds (0.1#10.140)