5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik

Kamis, 02 Juni 2022 - 06:50 WIB
loading...
5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik
Beberapa judul film Hong Kong dilarang tayang di Indonesia. Alasannya pun beragam. Dari menampilkan banyak adegan ranjang vulgar hingga propaganda politik. Foto/Imdb
A A A
JAKARTA - Beberapa judul film Hong Kong dilarang tayang di Indonesia. Alasannya pun beragam. Dari menampilkan banyak adegan ranjang vulgar hingga propaganda politik.

Muatan tersebut membuat film Hong Kong ini dinilai bisa memberikan pengaruh yang buruk. Karena itu, tak sedikit yang menuai kontroversi meski disutradari oleh pemenang Oscar hingga dibintangi artis terkenal seperti Jackie Chan.

Menariknya, meski dikritik dan dilarang tayang, film Hong Kong ini memiliki jalan cerita yang menarik. Bahkan, disebut tak kalah dari film Asia lainnya seperti Jepang atau Korea. Lima film Hong Kong ini misalnya.

Berikut daftar film Hong Kong yang dilarang tayang di Indonesia seperti dilansir dari Timeout, Kamis (2/6/2022).



1. Lust, Caution (2007)

5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik


Tak dapat dipungkiri bahwa film ini merupakan produksi China-Taiwan. Namun Lust, Caution juga dapat disebut film Hong Kong seiring dengan penulis naskah Eileen Chang dan sutradara pemenang Oscar Ang Lee asal Hong Kong yang terlibat pada penggarapan film.

Film ini begitu sensual dan vulgar bahkan memancing keributan karena menampilkan tujuh menit adegan ranjang. Di mana adegan vulgar tersebut ditampilkan secara eksplisit dari para aktor dan aktrisnya.

Tak hanya itu, film ini mengundang polemik di kawasan dataran Tiongkok Daratan (Mainland China) karena menampilkan nuansa politik terkait penggambaran negatif dari pejuang perlawanan China dalam Perang China-Jepang Kedua.

2. Shinjuku Incident (2009)

5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik


Film ini dilarang tayang karena menggambarkan situasi kehidupan tentang imigran Tiongkok yang mencari kehidupan yang lebih baik di Jepang. Menariknya, film ini dibintangi aktor laga kawakan Jackie Chan.

2 minggu minggu setelah rilis film, Chan justru memicu kehebohan karena komentar yang dia buat di Forum Boao di Hainan terhadap film yang dibintanginya sendiri. Chan menyebut terlalu banyak kebebasan menghasilkan masyarakat kacau seperti Hong Kong dan bahwa China perlu dikendalikan.


3. Ten Years (2015)

5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik


Meskipun sangat populer di kalangan penonton lokal, Ten Years dengan cepat ditarik dari bioskop Hong Kong setelah mendapat tekanan dari Beijing. Film ini sendiri menggambarkan gejolak politik tak berkesudahan antara China dan Hong Kong.

Kontroversi semakin dalam ketika Ten Years dinominasikan untuk dan kemudian memenangkan Film Terbaik di Penghargaan Film Hong Kong.

4. Mad World (2016)

5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik


Terpilih sebagai perwakilan Hong Kong dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards alias Piala Oscar ke-90, Mad World mengungkap sisi buruk masyarakat Hong Kong. Film ini mengkritik kebijakan perkotaan dan kesejahteraan pemerintah daerah, perlakuan kota terhadap mereka yang mengalami gangguan jiwa, dan mempertanyakan keberadaan Tuhan.

Poin terakhir ini yang menyebabkan sebagian besar kontroversi dan pelarangan tayang. Bahkan situs seperti Christian Times Hong Kong memperdebatkan apakah agama adalah dukungan mental atau malah menjadi racun yang melemahkan.


5. Trivisa (2016)

5 Film Hong Kong yang Dilarang Tayang di Indonesia, Tampilkan Adegan Ranjang Vulgar hingga Propaganda Politik


Sebuah film fiksi yang menceritakan tiga penjahat terkenal sebelum tertantkap, Trivisa mengacu pada tiga hal dalam ajaran Buddha yakni delusi, iri hati, dan kemarahan. Hal tersebut berfungsi untuk menyuarakan kritik masyarakat Hong Kong terhadap pemerintah China Daratan.

Seperti Ten Years, film ini mampu berbicara banyak di ajang penganugerahan Festival Film Hong Kong. Setelah itu, para anggota Hong Kong Film Awards yang pro-Beijing mengusulkan perubahan sistem pemungutan suara untuk menghindari film-film sensitif politik dinominasikan di masa depan.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2594 seconds (0.1#10.140)