Gejala Sangat Khas Cacar Monyet Ada di Area Tubuh Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak masyarakat masih bingung dengan gejala cacar monyet yang dinilai hampir mirip dengan cacar air, campak, rubella, atau flu singapura.
Kesemua penyakit tersebut memang tergolong dalam penyakit demam disertai muncul ruam. Makanya, gejala yang muncul di antara satu penyakit dengan penyakit lain tidak akan jauh berbeda.
Tapi, ada ciri khas paling mendasar yang bisa menentukan apakah itu cacar monyet atau bukan. Gejala apakah itu?
Diterangkan Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr Irma Rezky Ratu, SpA(K), gejala sangat khas dari cacar monyet adalah letak munculnya lesi di tubuh.
"Cacar monyet itu lesinya muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Cacar air lesinya tidak ada di area tersebut," kata dr Irma di sesi diskusi Live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia @idai_ig, Selasa (7/6/2022).
Selain itu, jika dibandingkan dengan cacar air, cacar monyet kebanyakan kasusnya kemunculan lesi tidak begitu banyak di badan. Sedangkan cacar air lebih dominan di area tengah tubuh semisal dada, perut, atau punggung belakang. Ini juga bisa menjadi pembeda antara cacar monyet dengan cacar air.
Tak berhenti di situ, Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr I Made Gede Dwi Lingga Utama, Sp.A(K) menjelaskan bahwa cacar monyet juga kerap nyaru dengan penyakit rubella, campak, ataupun flu singapura. Tapi, dari penyakit-penyakit itu pun gejala yang muncul berbeda, walau ada demam dan ruamnya.
Pada kasus campak, misalnya, itu ciri khasnya demam, ruam, tapi matanya merah dan belekan, lalu ada batuk dan pilek. Kemudian, ada benjolan juga memang, tapi tidak berisi cairan atau nanah.
"Sedangkan, pada monkeypox itu lesi atau benjolannya ada cairan ataupun nanah," terang dr Dwi Lingga di momen yang sama.
Lalu Rubella. Penyakit itu, kata dr Dwi Lingga, punya gejala pembengkakan kelenjar juga, sama seperti monkeypox, tapi kalau bicara lesi, bentuknya berbeda.
"Pada Rubella, lesinya tidak berair dan bernanah seperti monkeypox," tambahnya.
Nah, bagaimana dengan flu singapura? Penyakit ini lesinya bisa ada di telapak tangan, tapi tegas dr Dwi Lingga, bentuk lesinya pun berbeda.
"Walau lesi pada flu singapura bisa ada cairannya, tapi tidak menjadi keropeng seperti yang terjadi pada penyakit cacar monyet," terang dr Dwi Lingga.
Karena gejalanya hampir sama antara satu penyakit dengan penyakit lain, Pengurus Besar IDAI dr Ade D. Pasaribu, Sp.A mengimbau masyarakat, khususnya para orangtua, agar jika sudah mengenali ada yang tidak biasa dengan anaknya, segera datang ke fasilitas kesehatan.
"Biarkan dokter yang mendiagnosa. Tugas orangtua segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ditemukan sesuatu yang tak biasa di tubuh si anak. Terlebih jika Anda sekeluarga baru saja melakukan perjalanan ke negara endemik atau memiliki kasus cacar monyet," saran dr Ade.
Kesemua penyakit tersebut memang tergolong dalam penyakit demam disertai muncul ruam. Makanya, gejala yang muncul di antara satu penyakit dengan penyakit lain tidak akan jauh berbeda.
Tapi, ada ciri khas paling mendasar yang bisa menentukan apakah itu cacar monyet atau bukan. Gejala apakah itu?
Diterangkan Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr Irma Rezky Ratu, SpA(K), gejala sangat khas dari cacar monyet adalah letak munculnya lesi di tubuh.
"Cacar monyet itu lesinya muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Cacar air lesinya tidak ada di area tersebut," kata dr Irma di sesi diskusi Live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia @idai_ig, Selasa (7/6/2022).
Selain itu, jika dibandingkan dengan cacar air, cacar monyet kebanyakan kasusnya kemunculan lesi tidak begitu banyak di badan. Sedangkan cacar air lebih dominan di area tengah tubuh semisal dada, perut, atau punggung belakang. Ini juga bisa menjadi pembeda antara cacar monyet dengan cacar air.
Tak berhenti di situ, Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr I Made Gede Dwi Lingga Utama, Sp.A(K) menjelaskan bahwa cacar monyet juga kerap nyaru dengan penyakit rubella, campak, ataupun flu singapura. Tapi, dari penyakit-penyakit itu pun gejala yang muncul berbeda, walau ada demam dan ruamnya.
Pada kasus campak, misalnya, itu ciri khasnya demam, ruam, tapi matanya merah dan belekan, lalu ada batuk dan pilek. Kemudian, ada benjolan juga memang, tapi tidak berisi cairan atau nanah.
"Sedangkan, pada monkeypox itu lesi atau benjolannya ada cairan ataupun nanah," terang dr Dwi Lingga di momen yang sama.
Lalu Rubella. Penyakit itu, kata dr Dwi Lingga, punya gejala pembengkakan kelenjar juga, sama seperti monkeypox, tapi kalau bicara lesi, bentuknya berbeda.
"Pada Rubella, lesinya tidak berair dan bernanah seperti monkeypox," tambahnya.
Nah, bagaimana dengan flu singapura? Penyakit ini lesinya bisa ada di telapak tangan, tapi tegas dr Dwi Lingga, bentuk lesinya pun berbeda.
"Walau lesi pada flu singapura bisa ada cairannya, tapi tidak menjadi keropeng seperti yang terjadi pada penyakit cacar monyet," terang dr Dwi Lingga.
Karena gejalanya hampir sama antara satu penyakit dengan penyakit lain, Pengurus Besar IDAI dr Ade D. Pasaribu, Sp.A mengimbau masyarakat, khususnya para orangtua, agar jika sudah mengenali ada yang tidak biasa dengan anaknya, segera datang ke fasilitas kesehatan.
"Biarkan dokter yang mendiagnosa. Tugas orangtua segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ditemukan sesuatu yang tak biasa di tubuh si anak. Terlebih jika Anda sekeluarga baru saja melakukan perjalanan ke negara endemik atau memiliki kasus cacar monyet," saran dr Ade.
(tsa)