Waspadai Gejala yang Identik dengan Serangan Jantung Berikut Ini

Selasa, 14 Juni 2022 - 18:41 WIB
loading...
Waspadai Gejala yang Identik dengan Serangan Jantung Berikut Ini
Serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Oleh karena dampaknya tersebut, penyakit ini sering juga disebut silent killer.

Serangan jantung terjadi lantaran aliran darah tidak mengalir lancar ke otot jantung dan juga pembuluh darah, sehingga menyebabkan kerusakan pada jantung atau yang biasa dikenal dengan penyakit jantung koroner.

Dalam data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Baca juga: Kenali 4 Efek Buruk Akibat Kadar Kolesterol Tinggi pada Seseorang

Sedikitnya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung, sehingga penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Hal yang menakutkan lainnya adalah penyakit jantung dialami tidak hanya di usia tua, tapi juga di usia mulai dari 30 tahun sudah menderita penyakit tersebut.

"Kalau 20 tahun lalu, penyakit jantung dialami oleh usia 50 tahun ke atas. Tapi kalau sekarang itu usia 30 tahun sudah banyak yang terserang penyakit jantung. Hal itu karena gaya hidup yang tidak sehat," ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K), dalam jumpa media Heartology Cardiovascular Center bertajuk Serangan Jantung Bisa Diselamatkan, Selasa (14/6/2022).

Dokter Denio memaparkan, sebagian besar serangan jantung identik dengan gejala seperti nyeri dada, rasa tidak nyaman seperti tertekan, sensasi terbakar, sakit di dada sebelah kiri atau tengah. Kemudian menjalar sampai ke punggung, rahang, dan lengan, nyeri memberat saat beraktivitas.

Lalu, gejala lain, seperti sesak nafas, munculnya keringat dingin, mual, muntah, dan pusing. Bisa juga, gejala serangan jantung dijumpai mirip dengan keluhan GERD atau maag.

Bahkan ada juga penderita serangan jantung yang tidak mengalami gejala namun langsung mengalami henti jantung atau mati mendadak. Bila Anda mengalami salah satu gejala seperti di atas segera ke rumah sakit yang memiliki fasilitas jantung.

Menurut dr. Denio, kondisi serangan jantung termasuk dalam kegawatdaruratan yang butuh waktu penanganan sesegera mungkin oleh tim emergency dan spesialis jantung. Kematian akibat serangan jantung bisa terjadi akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.

"Apabila serangan jantung yang luas, parah, terlambat atau tidak tertangani dengan baik, maka kemungkinan komplikasi yang ditimbulkan akibat serangan jantung akan semakin berat, seperti gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian," jelasnya.

Namun tidak perlu khawatir, seiring perkembangan teknologi kini pasien yang mengalami serangan jantung bisa diselamatkan. Salah satu caranya dengan tindakan Intervensi Koroner Perkutan Primer (Primary Percutaneous Coronary Intervention) atau Angioplasty Primer.

Primary PCI merupakan prosedur medis untuk memulihkan aliran darah ke jantung dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner yang diakibatkan aterosklerosis, yakni penumpukan deposit kolesterol (disebut plak) di arteri.

"Primary PCI dilakukan dengan meregangkan area arteri koroner yang menyempit memakai balon yang terpasang pada kateter, yakni selang kecil yang fleksibel, masuk ke tubuh untuk menuju arteri yang bermasalah" ungkap dr. Denio.

"Waktu sangatlah vital, oleh sebab itu, primary PCI berperan sangat penting untuk menyelamatkan pasien" terangnya.

Baca juga: Soal Virus Cacar Monyet Ditemukan di Sperma, Peneliti: Data Ini Tidak Cukup Bukti

Tindakan ini juga disebut efektif dalam menangani pasien serangan jantung untuk memulihkan kerja otot jantung dan pada akhirnya menyelamatkan nyawa pasien.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)