Ini Alasan Kenapa Kopi Eugenioides Memiliki Banderol yang Fantastis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki beragam varian kopi . Dari arabika, ekselsa, liberika, hingga robusta. Varian-varian tersebut sangat populer dan menjadi komoditi di berbagai dunia.
Di samping itu, sejumlah perkebunan kopi di Amerika Latin sudah mulai mengembangkan varietas baru di luar varietas yang ada selama ini.
Apabila selama ini geisha dari Panama atau caturra dianggap andalan dari Amerika Latin, maka belakangan jenis itu dirasa kurang cukup.
Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Coffee Shop? Ikuti 3 Tips Berikut Ini
Pebisnis coffee roastery, Arya Kinantha mengatakan jika varian Coffea Eugenioides akan menggeser Panama Geisha. Kopi ini disebut-sebut merupakan induk dari arabika.
Akan tetapi, varietas kopi yang satu ini masih sangat langka, bahkan harganya dibanderol cukup fantastis.
"Itu harganya luar biasa fantastis. Pecinta kopi pun untuk mendapatkan kopi tersebut sangat sulit. Aroma bunganya jelas, cita rasa manisnya pure tanpa campuran gula itu benar-benar terasa," papar Arya Kinantha dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Bisnis Coffee Shop Makin Kompetitif, Masihkan Menjanjikan? di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (15/6/2022).
Seperti menukil Sprudge, Coffea Eugenioides sempat tidak dilirik atau ditinggalkan para petani kopi. Eugenioides baru kembali tenar dalam beberapa dekade terakhir, lewat kerja keras dari Finca Inmaculada, kelompok petani di Kolombia.
Melalui upaya yang dilakukan perkebunan yang dimiliki oleh keluarga Holguin, dan sebelumnya Camilo Merizalde, kopi eugenioides bangkit kembali.
Lantas, apa istimewanya kopi Eugenioides? Selain memiliki kandungan kafein yang lebih rendah secara alami, Eugenioides juga menawarkan serangkaian karakteristik rasa yang sangat bersemangat dan unik. Pada dasarnya manis, seperti yang diungkap Arya.
Cita rasa manis itu kemungkinan muncul karena kurang adanya kepahitan dari kafein. Bahkan, kopi Eugenioides sering dikatakan memiliki rasa yang ceria dan tidak biasa, seperti wijen, marshmallow panggang, tetes lemon, dan susu sereal. Beberapa orang merasa rasanya tidak seperti kopi sama sekali.
Secara fisik, pohon kopi eugenioides punya tampilan daun dan ceri buah yang lebih kecil dari arabika. Kopi ini tumbuh di Rwanda, Tanzania, Uganda, Kenya dan Republik Demokratik Kongo.
Baca juga: Gara-Gara Dituding Pakai Narkoba, Marissya Icha Dapat Banyak Serangan Buzzer
Namun, kini pertanian Finca Inmaculada di Kolombia Barat menjadi pertanian terbesar yang memproduksi kopi ini, dan ditanam pada ketinggian 1900-2000 mdpl.
Di samping itu, sejumlah perkebunan kopi di Amerika Latin sudah mulai mengembangkan varietas baru di luar varietas yang ada selama ini.
Apabila selama ini geisha dari Panama atau caturra dianggap andalan dari Amerika Latin, maka belakangan jenis itu dirasa kurang cukup.
Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Coffee Shop? Ikuti 3 Tips Berikut Ini
Pebisnis coffee roastery, Arya Kinantha mengatakan jika varian Coffea Eugenioides akan menggeser Panama Geisha. Kopi ini disebut-sebut merupakan induk dari arabika.
Akan tetapi, varietas kopi yang satu ini masih sangat langka, bahkan harganya dibanderol cukup fantastis.
"Itu harganya luar biasa fantastis. Pecinta kopi pun untuk mendapatkan kopi tersebut sangat sulit. Aroma bunganya jelas, cita rasa manisnya pure tanpa campuran gula itu benar-benar terasa," papar Arya Kinantha dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Bisnis Coffee Shop Makin Kompetitif, Masihkan Menjanjikan? di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (15/6/2022).
Seperti menukil Sprudge, Coffea Eugenioides sempat tidak dilirik atau ditinggalkan para petani kopi. Eugenioides baru kembali tenar dalam beberapa dekade terakhir, lewat kerja keras dari Finca Inmaculada, kelompok petani di Kolombia.
Melalui upaya yang dilakukan perkebunan yang dimiliki oleh keluarga Holguin, dan sebelumnya Camilo Merizalde, kopi eugenioides bangkit kembali.
Lantas, apa istimewanya kopi Eugenioides? Selain memiliki kandungan kafein yang lebih rendah secara alami, Eugenioides juga menawarkan serangkaian karakteristik rasa yang sangat bersemangat dan unik. Pada dasarnya manis, seperti yang diungkap Arya.
Cita rasa manis itu kemungkinan muncul karena kurang adanya kepahitan dari kafein. Bahkan, kopi Eugenioides sering dikatakan memiliki rasa yang ceria dan tidak biasa, seperti wijen, marshmallow panggang, tetes lemon, dan susu sereal. Beberapa orang merasa rasanya tidak seperti kopi sama sekali.
Secara fisik, pohon kopi eugenioides punya tampilan daun dan ceri buah yang lebih kecil dari arabika. Kopi ini tumbuh di Rwanda, Tanzania, Uganda, Kenya dan Republik Demokratik Kongo.
Baca juga: Gara-Gara Dituding Pakai Narkoba, Marissya Icha Dapat Banyak Serangan Buzzer
Namun, kini pertanian Finca Inmaculada di Kolombia Barat menjadi pertanian terbesar yang memproduksi kopi ini, dan ditanam pada ketinggian 1900-2000 mdpl.
(nug)