Virus Covid-19 Bermutasi, Jubir Kemenkes: Itu Sifat Alami dari Makhluk Hidup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril mengatakan virus Covid-19 di dunia terus bermutasi merupakan sesuatu hal yang alami.
Hal itu disampaikan dr. Mohammad Syahril dalam siaran sehat bersama dr. Reisa Broto Asmoro. Dia menambahkan virus Covid-19 akan terus berkembang, hingga memunculkan berbagai varian kembali, setelah BA.4 dan BA.5.
"Virus ini (SARS-CoV-2) bermutasi terus dari yang alpha, beta sampai ke Omicron. Jadi kita sudah terbiasa dengan mutasi ini, yang merupakan alami dari suatu mahkluk hidup," tutur dr. Mohammad Syahril, di YouTube RRI Net Official, dikutip Kamis (16/6/2022).
Berdasarkan hasil laporan berbagai negara yang melaporkan, varian BA.4 dan BA.5 memiliki sifat yang mudah menular, dibandingkan varian sebelumnya. Syahril juga mengatakan perburukan bila teriinfeksi juga kecil.
Sejauh ini, dia katakan banyak yang mengalami gejala ringan bahkan tidak bergejala. Sementara angka kasus pun menurut 23 negara disampaikan Syahril, melaporkan tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan, seperti di awal varian Omicron (BA.2).
"Kabar baiknya adalah walaupun varian ini penularannya lebih cepat, lebih banyak tapi tingkat keparahannya itu rendah. Gejalanya juga ringan bahkan tidak ada gejala. Nah harapannya tidak ada yang masuk rumah sakit dan tidak ada yang meninggal, ini berdasarkan beberapa negara melaporkan seperti itu," jelasnya
"kedua, kabar baiknya juga lonjakan kasis dengan subvarian ini di berbagai negara hampir 23 melaporkan nggak terlalu signifikan seperti di awal omicron," tambah dr Syahril
Sejauh ini, varian BA.4 dan BA.5 diidentifikasi di beberapa negara selain Afrika Selatan. Menurut laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), dengan data hingga 22 April, hadir di Austria, Inggris, AS, Denmark, Belgia, Israel, Jerman, Italia, Kanada, Prancis, Belanda, Australia, Swiss, dan Botswana.
Kemudian, otoritas kesehatan telah mengidentifikasi BA.5 di Portugal, Jerman, Inggris, AS, Denmark, Prancis, Austria, Belgia, Hong Kong, Australia, Kanada, Israel, Norwegia, Pakistan, Spanyol, dan Swiss.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
Hal itu disampaikan dr. Mohammad Syahril dalam siaran sehat bersama dr. Reisa Broto Asmoro. Dia menambahkan virus Covid-19 akan terus berkembang, hingga memunculkan berbagai varian kembali, setelah BA.4 dan BA.5.
"Virus ini (SARS-CoV-2) bermutasi terus dari yang alpha, beta sampai ke Omicron. Jadi kita sudah terbiasa dengan mutasi ini, yang merupakan alami dari suatu mahkluk hidup," tutur dr. Mohammad Syahril, di YouTube RRI Net Official, dikutip Kamis (16/6/2022).
Baca Juga
Berdasarkan hasil laporan berbagai negara yang melaporkan, varian BA.4 dan BA.5 memiliki sifat yang mudah menular, dibandingkan varian sebelumnya. Syahril juga mengatakan perburukan bila teriinfeksi juga kecil.
Sejauh ini, dia katakan banyak yang mengalami gejala ringan bahkan tidak bergejala. Sementara angka kasus pun menurut 23 negara disampaikan Syahril, melaporkan tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan, seperti di awal varian Omicron (BA.2).
"Kabar baiknya adalah walaupun varian ini penularannya lebih cepat, lebih banyak tapi tingkat keparahannya itu rendah. Gejalanya juga ringan bahkan tidak ada gejala. Nah harapannya tidak ada yang masuk rumah sakit dan tidak ada yang meninggal, ini berdasarkan beberapa negara melaporkan seperti itu," jelasnya
"kedua, kabar baiknya juga lonjakan kasis dengan subvarian ini di berbagai negara hampir 23 melaporkan nggak terlalu signifikan seperti di awal omicron," tambah dr Syahril
Sejauh ini, varian BA.4 dan BA.5 diidentifikasi di beberapa negara selain Afrika Selatan. Menurut laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), dengan data hingga 22 April, hadir di Austria, Inggris, AS, Denmark, Belgia, Israel, Jerman, Italia, Kanada, Prancis, Belanda, Australia, Swiss, dan Botswana.
Kemudian, otoritas kesehatan telah mengidentifikasi BA.5 di Portugal, Jerman, Inggris, AS, Denmark, Prancis, Austria, Belgia, Hong Kong, Australia, Kanada, Israel, Norwegia, Pakistan, Spanyol, dan Swiss.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
(hri)