Kampanye Kurangi Sampah, Seribuan Orang Bakal Kemah di Pantai Sebrotan Madasari Pangandaran
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Sedikitnya 1.000 orang bakal berkemah bersama di Pantai Sebrotan Madasari, Masawah Cimerak, Kabupaten Pangandaran dalam kampanye kurangi sampah plastik .
Gerakan yang digagas Anak Kali Citarum Foundation itu dikemas lewat kegiatan Haneut Moyan 2022 yang bakal digelar 24-26 Juni 2022 mendatang. Gerakan tersebut diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Perwakilan Anak Kali Citarum, Dedi Barnadi mengatakan, Pantai Sebrotan Madasari dipilih sebagai tempat kegiatan karena objek wisata tersebut kerap dipenuhi sampah, seperti pada libur Lebaran, beberapa waktu lalu.
"Bahkan, banyak unggahan foto dan video di media sosial yang memperlihatkan kondisi Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran penuh dengan sampah. Sejumlah satwa di tempat itu pun akhirnya memakan sampah yang berserakan," tutur Dedi di Bandung, Jumat (17/6/2022).
Dedi menjelaskan, Haneut Moyan 2022 merupakan kegiatan kemah keluarga atau family camp yang diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa dimana kegiatannya berisi kampanye soal pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan bakal diisi dengan diskusi soal pelestarian lingkungan hidup bersama aktivis lingkungan sekaligus berkolaborasi untuk mengurangi ancaman kerusakan lingkungan.
"Salah satu isu yang akan diangkat, yakni bagaimana mengurangi sampah plastik yang mengancam ekosistem di laut dimana menurut Ocean Conservancy, pada tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di lautan dari ikan-ikan di laut," terangnya.
Dedi menambahkan, kegiatan juga akan diisi pelepasliaran satwa endemik, salah satunya anak penyu atau tukik sebagai edukasi kepada peserta tentang pentingnya menjaga ekosistem laut serta kegiatan penanaman pohon bersama tokoh masyarakat Pangandaran.
"Ada pula konser musisi dan budayawan peduli lingkungan untuk merubah mindset atau pola pikir melalui rekayasa sosial yang terencana mengenai pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan," kata Dedi seraya mengatakan bahwa menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Salah satu penggagas Haneut Moyan 2022 yang juga musisi, Budi Cilok menganggap bahwa perubahan pola pikir masyarakat soal menjaga lingkungan tidak bisa hanya dilakukan melalui rapat-rapat ataupun seminar, namun harus dilakukan dengan menyenangkan dan membahagiakan.
"Pendekatan seni dan budaya perlu dilakukan untuk membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan terdekatnya," katanya.
Musisi yang telah mengeluarkan album bertajuk Anak Kali Citarum yang berisi lagu-lagu soal kepedulian lingkungan itu pun mengajak semua pihak, mulai pemerintah, komunitas, dan lainnya untuk bersama-sama menjaga bumi tempat kita berpijak ini.
Gerakan yang digagas Anak Kali Citarum Foundation itu dikemas lewat kegiatan Haneut Moyan 2022 yang bakal digelar 24-26 Juni 2022 mendatang. Gerakan tersebut diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Perwakilan Anak Kali Citarum, Dedi Barnadi mengatakan, Pantai Sebrotan Madasari dipilih sebagai tempat kegiatan karena objek wisata tersebut kerap dipenuhi sampah, seperti pada libur Lebaran, beberapa waktu lalu.
"Bahkan, banyak unggahan foto dan video di media sosial yang memperlihatkan kondisi Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran penuh dengan sampah. Sejumlah satwa di tempat itu pun akhirnya memakan sampah yang berserakan," tutur Dedi di Bandung, Jumat (17/6/2022).
Dedi menjelaskan, Haneut Moyan 2022 merupakan kegiatan kemah keluarga atau family camp yang diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa dimana kegiatannya berisi kampanye soal pelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan bakal diisi dengan diskusi soal pelestarian lingkungan hidup bersama aktivis lingkungan sekaligus berkolaborasi untuk mengurangi ancaman kerusakan lingkungan.
"Salah satu isu yang akan diangkat, yakni bagaimana mengurangi sampah plastik yang mengancam ekosistem di laut dimana menurut Ocean Conservancy, pada tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di lautan dari ikan-ikan di laut," terangnya.
Dedi menambahkan, kegiatan juga akan diisi pelepasliaran satwa endemik, salah satunya anak penyu atau tukik sebagai edukasi kepada peserta tentang pentingnya menjaga ekosistem laut serta kegiatan penanaman pohon bersama tokoh masyarakat Pangandaran.
"Ada pula konser musisi dan budayawan peduli lingkungan untuk merubah mindset atau pola pikir melalui rekayasa sosial yang terencana mengenai pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan," kata Dedi seraya mengatakan bahwa menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Salah satu penggagas Haneut Moyan 2022 yang juga musisi, Budi Cilok menganggap bahwa perubahan pola pikir masyarakat soal menjaga lingkungan tidak bisa hanya dilakukan melalui rapat-rapat ataupun seminar, namun harus dilakukan dengan menyenangkan dan membahagiakan.
"Pendekatan seni dan budaya perlu dilakukan untuk membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan terdekatnya," katanya.
Musisi yang telah mengeluarkan album bertajuk Anak Kali Citarum yang berisi lagu-lagu soal kepedulian lingkungan itu pun mengajak semua pihak, mulai pemerintah, komunitas, dan lainnya untuk bersama-sama menjaga bumi tempat kita berpijak ini.
(hri)