; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Podcast Aksi Nyata Kulik Proses Panjang di Balik Produksi Animasi
loading...
Podcast Aksi Nyata mengulik tentang profesi dan produksi di balik layar industri animasi bersama tim MNC Animation, Suhendra Wijaya dan Roby Susanto. Foto/YouTube
A
A
A
JAKARTA - Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia selalu membahas isu-isu yang menarik. Kali ini, Podcast Aksi Nyata mengulik tentang profesi dan produksi di balik layar industri animasi bersama tim MNC Animation, Suhendra Wijaya dan Roby Susanto.
Dalam pembahasan kali ini dikulik tentang seberapa panjang proses pembuatan tayangan-tayangan animasi. Ternyata, untuk membuat tayangan animasi, baik series maupun film, memerlukan waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Sebab, untuk membuat suatu tayangan animasi, memerlukan proses panjang yang melibatkan banyak orang.
“Misalnya, di praproduksi, kita ada penulis yang menulis sinopsis dan cerita, lalu ada konsep desain yang bikin desain dari karakter,” kata Roby Susanto seperti dikutip dari siaran live di YouTube Partai Perindo, Senin (20/6/2022).
Kemudian, setelah itu ada 3D modeler yang membuat bentuk dari konsep desain tadi, lalu masuk ke dalam proses rigging yang memasang tulang-tulang dari karakter animasi agar bisa digerakkan.
“Baru setelah itu ada proses animasi yang bikin gerakannya. Kemudian juga ada proses pewarnaan, proses lighting render, memang panjang prosesnya,” jelasnya.
Dengan proses yang panjang tersebut, tidak heran jika untuk membuat tayangan animasi menghabiskan waktu bertahun-tahun.
“Sebagai contoh, kalau misalnya Disney Pixar bikin film layar lebar, itu mereka bisa makan waktu empat tahun sendiri atau bahkan lebih, dari proses research developement sampai filmnya jadi,” ungkap Roby.
Begitu juga dengan pembuatan series animasi. “Kalau di MNC Animation, rata-rata misalnya kita bikin satu season untuk Kiko, rata-rata itu makan waktu satu setengah sampai dua tahun,” ujarnya.
Dalam pembahasan kali ini dikulik tentang seberapa panjang proses pembuatan tayangan-tayangan animasi. Ternyata, untuk membuat tayangan animasi, baik series maupun film, memerlukan waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Sebab, untuk membuat suatu tayangan animasi, memerlukan proses panjang yang melibatkan banyak orang.
“Misalnya, di praproduksi, kita ada penulis yang menulis sinopsis dan cerita, lalu ada konsep desain yang bikin desain dari karakter,” kata Roby Susanto seperti dikutip dari siaran live di YouTube Partai Perindo, Senin (20/6/2022).
Kemudian, setelah itu ada 3D modeler yang membuat bentuk dari konsep desain tadi, lalu masuk ke dalam proses rigging yang memasang tulang-tulang dari karakter animasi agar bisa digerakkan.
“Baru setelah itu ada proses animasi yang bikin gerakannya. Kemudian juga ada proses pewarnaan, proses lighting render, memang panjang prosesnya,” jelasnya.
Dengan proses yang panjang tersebut, tidak heran jika untuk membuat tayangan animasi menghabiskan waktu bertahun-tahun.
“Sebagai contoh, kalau misalnya Disney Pixar bikin film layar lebar, itu mereka bisa makan waktu empat tahun sendiri atau bahkan lebih, dari proses research developement sampai filmnya jadi,” ungkap Roby.
Begitu juga dengan pembuatan series animasi. “Kalau di MNC Animation, rata-rata misalnya kita bikin satu season untuk Kiko, rata-rata itu makan waktu satu setengah sampai dua tahun,” ujarnya.
(tsa)
Explore More