Angka Kehamilan Semakin Menurun saat Memasuki Usia 40 Tahun, Ini Kata Dokter Spesialis Kandungan

JAKARTA - Mengetahui seorang wanita subur atau tidak bisa dilakukan dengan cek kesehatan ke dokter spesialis kandungan. Namun masih banyak yang tidak tahu, bahwa usia menjadi faktor utama wanita bisa berpeluang hamil .

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. dr. Arie A. Polim, DMAS. MSc, SpOG (K) FER, dokter spesialis kandungan. Dia mengatakan semakin bertambahnya usia wanita, semakin berisiko untuk mengalami gangguan untuk program hamil, dalam hal ini permasalahan pada jumlah sel telur yang dimiliki wanita.

"Sebenarnya sih batasan telurnya, sperma juga cuma kita bilang angka kehamilan itu makin menurun setelah di atas 40 tahun, 45 apa lagi," ujar Dr Arie di Seminar Kesehatan Efektivitas Terapi Adjuvant di Jakarta, Sabtu (25/6/2022).

Dokter Arie menambahkan untuk mengetahui pasti kondisi wanita, bisa melakukan pengecekan sejak dini. Sehingga keputusan untuk program bayi tabung bisa disegerakan, setelah mengetahui diagnosa.



Di mana, semakin bertambah usia semakin kecil juga peluang keberhasilan program bayi tabung. Usia mudah lebih cepat lebih baik karena memiliki tingkat keberhasilan lebih besar.

"Jadi bukannya kita usia 45 sampai kapan tapi kan makin sedikit tingkat keberhasilannya. Makanya secepat mungkin bila sudah diketahui indikatornya di awal lebih muda lebih baik, ada batasan karena dia nggak punya telur lagi gitu," jelasnya.

Berdasarkan American Pregnancy yang mana tingkat keberhasilan tergantung pada sejumlah faktor termasuk riwayat reproduksi, usia ibu, penyebab infertilitas, dan faktor gaya hidup. Penting juga untuk dipahami bahwa angka kehamilan tidak sama dengan angka kelahiran hidup.

Di Amerika Serikat, tingkat kelahiran hidup untuk setiap siklus IVF yang dimulai adalah perkiraan:
41-43% untuk wanita di bawah usia 35
33-36% untuk wanita usia 35 hingga 37
23-27% untuk wanita usia 38 hingga 40
13-18% untuk wanita usia di atas 40.