Hadirkan Produk Ramah Lingkungan, Produsen Alat Kebersihan Ini Serap Ratusan Limbah Perbulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen alat kebersihan asal Gresik, Jawa Timur, PT Klinko Karya Imaji (Klinko) komit untuk menghadirkan produk ramah lingkungan sesuai taglinenya. Proses produksi Klinko mampu menyerap limbah tekstil sebanyak 120 ton perbulan.
Direktur Utama Klinko Karya Imaji Anggun Supanji mengatakan, produk Klinko memiliki karakteristik utama ramah lingkungan, yang tercermin melalui penerapan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle), dalam proses pemilihan material benang daur ulang.
“Hampir 80 persen material produk yang digunakan berasal dari material limbah tekstil sesuai dengan tagline kami ramah lingkungan," kata Karya Imaji Anggun Supanji di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2022).
Pria yang akrab disapa Anggun menjelaskan bahwa proses daur ulang limbah tekstil dilakukan mulai dari potongan kain perca yang di sortir terlebih dahulu sebelum diolah menjadi kapas dan benang.
Dalam penyortiran, juga dilakukan pemilahan kain berwarna untuk diolah menjadi benang yang berwarna. Sehingga inovasi penuh warna dalam produk Klinko bukanlah berasal dari pencelupan, tetapi alami dari pemilahan kain perca pada dasarnya.
Adapun suplier limbah tekstil yang didapat klinko, lanjut Anggun berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Menurutnya, stok limbah garmen terbanyak dari kedua daerah tersebut. Bahkan, dalam penelitian yang dilakukanya, banyak limbah tekstile yang di ekspor ke luar negeri.
"inovasi yang kami lakukan lebih ke arah material. Bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga mendukung daya serapnya, cepat kering, kedepannya inovasi di bahan yang memiliki anti bakteri," pungkasnya.
Klinko memproduksi 16 produk turunan yang terbagi dalam 3 kategori utama yaitu kain pel, serbet dan keset. Perseroan yang berdiri sejak 2016 ini telah memasok produk untuk pasar modern domestik dan mulai melakukan ekspor pada 2017 dengan skema private label atau kerja sama dengan merek luar negeri sebagai pemasok.
Direktur Utama Klinko Karya Imaji Anggun Supanji mengatakan, produk Klinko memiliki karakteristik utama ramah lingkungan, yang tercermin melalui penerapan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle), dalam proses pemilihan material benang daur ulang.
“Hampir 80 persen material produk yang digunakan berasal dari material limbah tekstil sesuai dengan tagline kami ramah lingkungan," kata Karya Imaji Anggun Supanji di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2022).
Pria yang akrab disapa Anggun menjelaskan bahwa proses daur ulang limbah tekstil dilakukan mulai dari potongan kain perca yang di sortir terlebih dahulu sebelum diolah menjadi kapas dan benang.
Dalam penyortiran, juga dilakukan pemilahan kain berwarna untuk diolah menjadi benang yang berwarna. Sehingga inovasi penuh warna dalam produk Klinko bukanlah berasal dari pencelupan, tetapi alami dari pemilahan kain perca pada dasarnya.
Adapun suplier limbah tekstil yang didapat klinko, lanjut Anggun berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Menurutnya, stok limbah garmen terbanyak dari kedua daerah tersebut. Bahkan, dalam penelitian yang dilakukanya, banyak limbah tekstile yang di ekspor ke luar negeri.
"inovasi yang kami lakukan lebih ke arah material. Bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga mendukung daya serapnya, cepat kering, kedepannya inovasi di bahan yang memiliki anti bakteri," pungkasnya.
Klinko memproduksi 16 produk turunan yang terbagi dalam 3 kategori utama yaitu kain pel, serbet dan keset. Perseroan yang berdiri sejak 2016 ini telah memasok produk untuk pasar modern domestik dan mulai melakukan ekspor pada 2017 dengan skema private label atau kerja sama dengan merek luar negeri sebagai pemasok.
(hri)