Review Film Thor: Love and Thunder: Dramatis dan Full Guns N Roses
loading...

Thor: Love and Thunder menyuguhkan sebuah tontonan dramatis dan emosional di tengah atmosfir kocak. Dengan iringan Guns N Roses, film ini jadi terasa lebih fun. (Foto-Foto: Marvel)
A
A
A
Thor: Love and Thunder akhirnya tayang di Indonesia pada Rabu (6/7). Salah satu film yang paling diantisipasi dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini meneruskan petualangan Dewa Petir Thor setelah apa yang dia lalui di Avengers: Endgame. Disutradarai Taika Waititi, film solo keempat Thor ini menjanjikan tontonan seru.
Thor: Love and Thunder mengisahkan tentang Thor yang ingin pensiun sebagai superhero. Dewa Petir itu ingin mencari perdamaian diri dan hanya akan beraksi begitu ada orang yang minta tolong. Namun, rencananya itu terusik dengan kemunculan Gorr the God Butcher. Orang dengan tampang mengerikan ini meneror dengan membunuh para dewa. Thor pun turun tangan dengan bantuan Raja Valkyrie, Korg, dan juga Mighty Thor.
Film ini menandai kembalinya Natalie Portman ke MCU setelah 9 tahun absen. Di film ini, Natalie memerankan peran lamanya sebagai Jane Foster, pacar Thor. Di film ini, Jane berubah menjadi Mighty Thor, pemegang palu keramat Asgard, Mjolnir. Mengingat telah 9 tahun absen dan diharuskan mengekarkan tubuhnya, penampilan Natalie tidak mengecewakan.
Di film ini, Jane masih belum berubah. Dia masih menjadi cewek yang bersemangat untuk melakukan penelitian astrofisika meski pun menderita kanker. Jane tidak memberitahu banyak orang tentang penyakit yang dia derita ini. Namun, karena telah mencapai stadium 4, tidak banyak yang bisa dilakukan. Sampai kepergiannya ke New Asgard mengubah nasibnya. Jane menemukan semangat baru untuk hidup.
![Review Film Thor: Love and Thunder: Dramatis dan Full Guns N Roses]()
Foto: Marvel Studios
Di sisi lain, Christian Bale debut di MCU lewat film ini sebagai Gorr the God Butcher, antagonis utamanya. Penampilan Christian sama sekali tidak mengecewakan. Dimunculkan sejak awal, Thor: Love and Thunder mengajak penontonnya merasakan rasa sakit, penderitaan, dan kekecewaan yang dirasakan Gorr. Planetnya gersang dan tandus, semua penduduknya mati, dan hanya dia yang tersisa.
Doanya kepada dewa yang dia sembah agar mengangkat penderitaan mereka sia-sia. Dewanya korup, suka seenaknya, dan tidak peduli pada umatnya. Mereka bahkan tidak menolongnya ketika dia berdoa untuk putrinya yang akhirnya meregang nyawa. Kecewa dan putus asa, Gorr kemudian menjalankan misi untuk membunuh para dewa yang dia anggap tidak becus dan korup. Misi inilah yang mempertemukannya dengan Thor.
Dibantu makeup dan pemilihan warna yang dilakukan Taika Waititi, penampilan Christian sebagai Gorr benar-benar mengganggu. Bahkan sebelum dia terikat dengan Necrosword, Gorr sudah membuat orang bergidik di tengah rasa iba kepadanya. Christian tidak punya rem untuk mempresentasikan Gorr sebagai orang yang putus asa, kecewa, dan marah.
![Review Film Thor: Love and Thunder: Dramatis dan Full Guns N Roses]()
Foto: Marvel Studios
Teror yang ditebar Gorr membuat Thor: Love and Thunder punya nuansa gelap dan sedikit horor. Warna hitam putih yang menyelimuti Gorr karena dia tinggal di alam bayangan tanpa warna membuat kengerian itu jadi bertambah. Sepertinya, Taika tidak mau menyia-nyiakan bakat besar Christian di film ini. Bahkan, ketika Gorr mencoba melucu pun, dia tetap mengerikan.
Chris Hemsworth sepertinya juga semakin menikmati perannya sebagai Thor di bawah arahan Taika. Di film ini, Thor masih seperti Thor di Ragnarok dan film setelahnya. Dia konyol, sok bijak, sok jadi pemimpin, arogan, tapi canggung di hadapan wanita. Di film ini, Thor mengalami krisis hubungan personal.
Thor: Love and Thunder mengisahkan tentang Thor yang ingin pensiun sebagai superhero. Dewa Petir itu ingin mencari perdamaian diri dan hanya akan beraksi begitu ada orang yang minta tolong. Namun, rencananya itu terusik dengan kemunculan Gorr the God Butcher. Orang dengan tampang mengerikan ini meneror dengan membunuh para dewa. Thor pun turun tangan dengan bantuan Raja Valkyrie, Korg, dan juga Mighty Thor.
Film ini menandai kembalinya Natalie Portman ke MCU setelah 9 tahun absen. Di film ini, Natalie memerankan peran lamanya sebagai Jane Foster, pacar Thor. Di film ini, Jane berubah menjadi Mighty Thor, pemegang palu keramat Asgard, Mjolnir. Mengingat telah 9 tahun absen dan diharuskan mengekarkan tubuhnya, penampilan Natalie tidak mengecewakan.
Di film ini, Jane masih belum berubah. Dia masih menjadi cewek yang bersemangat untuk melakukan penelitian astrofisika meski pun menderita kanker. Jane tidak memberitahu banyak orang tentang penyakit yang dia derita ini. Namun, karena telah mencapai stadium 4, tidak banyak yang bisa dilakukan. Sampai kepergiannya ke New Asgard mengubah nasibnya. Jane menemukan semangat baru untuk hidup.

Foto: Marvel Studios
Di sisi lain, Christian Bale debut di MCU lewat film ini sebagai Gorr the God Butcher, antagonis utamanya. Penampilan Christian sama sekali tidak mengecewakan. Dimunculkan sejak awal, Thor: Love and Thunder mengajak penontonnya merasakan rasa sakit, penderitaan, dan kekecewaan yang dirasakan Gorr. Planetnya gersang dan tandus, semua penduduknya mati, dan hanya dia yang tersisa.
Doanya kepada dewa yang dia sembah agar mengangkat penderitaan mereka sia-sia. Dewanya korup, suka seenaknya, dan tidak peduli pada umatnya. Mereka bahkan tidak menolongnya ketika dia berdoa untuk putrinya yang akhirnya meregang nyawa. Kecewa dan putus asa, Gorr kemudian menjalankan misi untuk membunuh para dewa yang dia anggap tidak becus dan korup. Misi inilah yang mempertemukannya dengan Thor.
Dibantu makeup dan pemilihan warna yang dilakukan Taika Waititi, penampilan Christian sebagai Gorr benar-benar mengganggu. Bahkan sebelum dia terikat dengan Necrosword, Gorr sudah membuat orang bergidik di tengah rasa iba kepadanya. Christian tidak punya rem untuk mempresentasikan Gorr sebagai orang yang putus asa, kecewa, dan marah.

Foto: Marvel Studios
Teror yang ditebar Gorr membuat Thor: Love and Thunder punya nuansa gelap dan sedikit horor. Warna hitam putih yang menyelimuti Gorr karena dia tinggal di alam bayangan tanpa warna membuat kengerian itu jadi bertambah. Sepertinya, Taika tidak mau menyia-nyiakan bakat besar Christian di film ini. Bahkan, ketika Gorr mencoba melucu pun, dia tetap mengerikan.
Chris Hemsworth sepertinya juga semakin menikmati perannya sebagai Thor di bawah arahan Taika. Di film ini, Thor masih seperti Thor di Ragnarok dan film setelahnya. Dia konyol, sok bijak, sok jadi pemimpin, arogan, tapi canggung di hadapan wanita. Di film ini, Thor mengalami krisis hubungan personal.
Lihat Juga :