4 Film Indonesia Paling Kontroversial, Nomor 3 Sajikan Adegan Pelecehan Seksual yang Brutal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Indonesia paling kontroverisal sering menjadi perbincangan publik. Film menjadi salah satu media paling kuat untuk memengaruhi budaya dan sikap masyarakat.
Tak jarang, film Indonesia paling kontroversial itu sukses meraih penghargaan.
Akan tetapi, kesuksesan film tak melulu menjadi hal yang baik. Dalam beberapa kasus, film pun bisa menimbulkan kontroversi terburuk.
Baca juga: Gara-Gara Mencuri Raden Saleh, Angga Yunanda dan Iqbaal Ramadhan Jadi Jago Main Poker
Menuai kecaman setelah tayang, simak 4 film Indonesia paling kontroversial, seperti dikutip dari berbagai sumber, Jum'at (15/7/2022).
1. Jagal (2012)
(Foto: ist)
Film Indonesia paling kontroversial pertama yaitu Jagal. Film ini dirilis pada 2012 dan menuai larangan tayang di bioskop Tanah Air.
Pasalnya, Jagal mengangkat tema pembantaian massal pada 1965.
Film karya Joshua Oppenheimer tersebut menceritakan tentang eksekusi massal yang keji. Eksekusi massal tersebut juga dilakukan sejumlah algojo pada 1965-1966.
Meski dilarang tampil di bioskop Tanah Air, film ini ternyata sukses meraih banyak penghargaan.
Mulai dari penghargaan Film Dokumenter Terbaik di British Academy Film and Television Arts Awards 2013, hingga masuk nominasi Film Dokumenter Terbaik pada Academy Awards ke-86.
2. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
(Foto: rctiplus.com)
Film Indonesia paling kontroversial yang kedua berjudul Kucumbu Tubuh Indahku. Film ini merupakan salah satu karya sinema yang menuai kontroversi paling besar.
Bahkan film garapan Garin Nugroho ini menuai petisi untuk memboikot tayangan tersebut.
Film tersebut dinilai mempromosikan LGBT serta menampilkan adegan homoseksual secara terang-terangan.
Akan tetapi, petisi yang ditandatangani lebih dari 53 ribu orang tersebut tak mampu mencegah prestasi film ini. Terrbukti, film ini sukses menyabet 8 Piala Citra.
Di ajang internasional sendiri, Kucumbu Tubuh Indahku menerima berbagai penghargaan internasional dari Asia Pacific Screen Awards 2018, Festival Des Continents 2018, serta Bisato D Oro Award Venice Independent Awards.
3. Pocong (2006)
(Foto: ist)
Ketiga, film Indonesia paling kontroversial yaitu Pocong. Dirilis pada 2006, film horor ini dilarang tayang karena alasan adanya unsur sensitif terkait kerusuhan Mei 1998.
Selain itu, LSF (Lembaga Sensor Film) juga menemukan adanya unsur SARA, hingga adegan pelecehan seksual yang brutal.
LSF pun mengimbau agar film Indonesia bersih dari adegan-adegan yang berpotensi memicu masyarakat melakukan hal negatif.
Alhasil, film ini tidak mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor dari LSF.
4. Something in the Way (2013)
(Foto: hollywoodreporter.com)
Selanjutnya, film Indonesia paling kontroversial yakni Something in the Way. Diperankan Reza Rahadian dan Ratu Felisha, film ini dilarang tayang karena mengandung unsur seksualitas dan konflik iman seseorang.
Namun, film ini ternyata berhasil tayang di Berlin, Jerman. Film garapan Teddy Soeraatmadja ini menceritakan tentang seorang pria yang bekerja sebagai sopir taksi, bernama Ahmad.
Baca juga: Beberapa Kru Terinfeksi Covid-19, Syuting Taxi Driver 2 Terpaksa Ditunda
Ahmad merupakan seorang pria yang pekerja keras dan supel. Namun, suatu saat ia dihadapkan dengan intrik kehidupan, di mana sangat menguji iman dan kebutuhan biologis.
Tak jarang, film Indonesia paling kontroversial itu sukses meraih penghargaan.
Akan tetapi, kesuksesan film tak melulu menjadi hal yang baik. Dalam beberapa kasus, film pun bisa menimbulkan kontroversi terburuk.
Baca juga: Gara-Gara Mencuri Raden Saleh, Angga Yunanda dan Iqbaal Ramadhan Jadi Jago Main Poker
Menuai kecaman setelah tayang, simak 4 film Indonesia paling kontroversial, seperti dikutip dari berbagai sumber, Jum'at (15/7/2022).
1. Jagal (2012)
(Foto: ist)
Film Indonesia paling kontroversial pertama yaitu Jagal. Film ini dirilis pada 2012 dan menuai larangan tayang di bioskop Tanah Air.
Pasalnya, Jagal mengangkat tema pembantaian massal pada 1965.
Film karya Joshua Oppenheimer tersebut menceritakan tentang eksekusi massal yang keji. Eksekusi massal tersebut juga dilakukan sejumlah algojo pada 1965-1966.
Meski dilarang tampil di bioskop Tanah Air, film ini ternyata sukses meraih banyak penghargaan.
Mulai dari penghargaan Film Dokumenter Terbaik di British Academy Film and Television Arts Awards 2013, hingga masuk nominasi Film Dokumenter Terbaik pada Academy Awards ke-86.
2. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
(Foto: rctiplus.com)
Film Indonesia paling kontroversial yang kedua berjudul Kucumbu Tubuh Indahku. Film ini merupakan salah satu karya sinema yang menuai kontroversi paling besar.
Bahkan film garapan Garin Nugroho ini menuai petisi untuk memboikot tayangan tersebut.
Film tersebut dinilai mempromosikan LGBT serta menampilkan adegan homoseksual secara terang-terangan.
Akan tetapi, petisi yang ditandatangani lebih dari 53 ribu orang tersebut tak mampu mencegah prestasi film ini. Terrbukti, film ini sukses menyabet 8 Piala Citra.
Di ajang internasional sendiri, Kucumbu Tubuh Indahku menerima berbagai penghargaan internasional dari Asia Pacific Screen Awards 2018, Festival Des Continents 2018, serta Bisato D Oro Award Venice Independent Awards.
3. Pocong (2006)
(Foto: ist)
Ketiga, film Indonesia paling kontroversial yaitu Pocong. Dirilis pada 2006, film horor ini dilarang tayang karena alasan adanya unsur sensitif terkait kerusuhan Mei 1998.
Selain itu, LSF (Lembaga Sensor Film) juga menemukan adanya unsur SARA, hingga adegan pelecehan seksual yang brutal.
LSF pun mengimbau agar film Indonesia bersih dari adegan-adegan yang berpotensi memicu masyarakat melakukan hal negatif.
Alhasil, film ini tidak mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor dari LSF.
4. Something in the Way (2013)
(Foto: hollywoodreporter.com)
Selanjutnya, film Indonesia paling kontroversial yakni Something in the Way. Diperankan Reza Rahadian dan Ratu Felisha, film ini dilarang tayang karena mengandung unsur seksualitas dan konflik iman seseorang.
Namun, film ini ternyata berhasil tayang di Berlin, Jerman. Film garapan Teddy Soeraatmadja ini menceritakan tentang seorang pria yang bekerja sebagai sopir taksi, bernama Ahmad.
Baca juga: Beberapa Kru Terinfeksi Covid-19, Syuting Taxi Driver 2 Terpaksa Ditunda
Ahmad merupakan seorang pria yang pekerja keras dan supel. Namun, suatu saat ia dihadapkan dengan intrik kehidupan, di mana sangat menguji iman dan kebutuhan biologis.
(nug)