4 Anggota Tubuh yang Rawan Terkena Kolesterol, Nomor Terakhir Paling Berisiko

JAKARTA - Anggota tubuh yang rawan terkena kolesterol sebetulnya cukup banyak, mulai dari kaki sampai ke bagian dada. Namun hanya beberapa saja yang mungkin tidak boleh disepelekan dan paling berisiko.

Seperti diketahui mengonsumsi makanan yang tidak sehat bisa menyebabkan kolesterol. Selain itu, jarang berolahraga juga bisa memicu kenaikan kolesterol yang berisiko serangan jantung hingga stroke.

Pada seseorang yang memiliki kolesterol tinggi akan menyerang bagian tubuh tertentu. Lantas anggota atau bagian tubuh yang rawan terkena kolesterol? Berikut penjelasannya telah dirangkum dari berbagai sumber.



1. Kaki
Bagian tubuh, kaki menjadi posisi pertama karena biasa menyerang. Terkena Peripheral Arterial Disease (PAD) adalah pembatasan aliran darah di arteri kaki.

Di mana separuh dari mereka yang menderita PAD benar-benar mengalami gejala, penting bagi orang-orang dengan faktor risiko yang diketahui untuk diskrining atau diuji untuk PAD, faktor dari kolesterol tinggi.

2. Rahang
Ketika seseorang mengalami serangan jantung akan mengalami sakit pada bagian wajah yaitu di rahang. Sebagaimana menurut American Heart Association, rasa sakit pada rahang, salah satu gejala serangan jantung yang mungkin terjadi akibat kolesterol tinggi.

3. Siku
Ketika seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi, bisa memiliki tumpukan lemak di bagian siku, sendi, tendon, lutut, tangan, kaki, atau bokong. Hal itu disebut Xanthomas umum terjadi di antara orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan lipid darah tinggi (lemak).

Menurut medimlinepkus, Xanthoma adalah kondisi kulit di mana lemak tertentu menumpuk di bawah permukaan kulit. Di mana xanthoma bervariasi dalam ukuran. Beberapa sangat kecil. Lainnya lebih besar dari 3 inci (7,5 sentimeter) dengan diameter.

4. Dada
Bagian tubuh jadi petanda kolesterol tinggi selanjutnya yaitu dada terasa nyeri. Pasalnya, kadar kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan zat lemak pada pembuluh darah arteri.

Penumpukan tersebut, berpotensi menyebabkan dada terasa nyeri, ini meningkatkan risiko pasien mengalami serangan jantung.

"Beberapa serangan jantung terjadi secara tiba-tiba dan intens. Tapi kebanyakan mulai perlahan, dengan rasa sakit ringan atau ketidaknyamanan," keterangan dalam website heart.org, dikutip Minggu (17/7/2022).