Intip Wisata Taman Arjuno Malang, Surganya Pecinta Tanaman Anggrek di Kaki Gunung

Minggu, 24 Juli 2022 - 09:09 WIB
loading...
Intip Wisata Taman Arjuno Malang, Surganya Pecinta Tanaman Anggrek di Kaki Gunung
Taman Arjuno bisa menjadi alternatif kunjungan wisata saat ke Malang. Foto/Avirista Miadaada/MPI
A A A
MALANG - Bagi kalian yang hobi tanaman anggrek , Taman Arjuno bisa menjadi alternatif kunjungan wisata saat ke Malang. Di taman ini ada banyak koleksi anggrek yang bisa dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Taman Arjuno menjadi destinasi wisata baru berbasis pengembangan tanaman anggrek yang layak dikunjungi. Di sini wisatawan bisa menikmati udara segar pegunungan ala Malang, karena memang lokasi terletak di kaki Gunung Arjuno.

Lokasinya memang agak masuk ke dalam dan memerlukan waktu sekitar 15 menit dari jalan nasional di Jalan Raya Singosari Malang. Tetapi waktu tempuh yang lumayan itu akan terbayar ketika anda sudah tiba di lokasi taman.



Deretan tanaman anggrek yang indah siap menyambut pengunjung begitu tiba di Taman Arjuno. Belum lagi suasana khas pedesaan dan udara sejuk memanjakan wisatawan yang datang.

Berkunjung ke Taman Arjuno pun anda tak perlu membayar tiket masuk. Bahkan wisatawan diperbolehkan berfoto - foto sesuka hati, pengunjung hanya perlu menjaga kebersihan. Penataan tanaman anggrek yang menarik dengan pemandangan lokasi sekeliling taman yang bagus menjadikan lokasi ini cukup Instagramable.

Taman Arjuno sendiri berada di bawah pengelolaan PT Java Indo Arjuna yang digagas oleh para pemuda Singosari, Kabupaten Malang untuk mereka yang membutuhkan tanaman anggrek. Di bawah pengelolaan PT Java Indo Arjuna itulah beragam jenis anggrek juga dikembangkan di Taman Arjuno melalui laboratorium pembibitan bertaraf internasional.

Wakil Direktur PT Java Indo Arjuna Ato'illah mengungkapkan, kehadiran Taman Arjuno diawali hobi koleksi tanaman anggrek milik seorang temannya. Namun demi memaksimalkan pemasaran produk anggrek, akhirnya ia dan sejumlah temannya memutuskan bekerjasama membuat lokasi kebun anggrek yang lebih representatif.

"Sekitar tahun 2011, kemudian beliau ini mencoba mengembangkan anggrek dan bisa menjadi potensi ekonomi. Awalnya tidak langsung di Taman Arjuno, tetapi karena kebutuhan akhirnya akhirnya lokasi ini dibangun dan mulai beroperasi awal tahun 2022," kata Ato'illah, ditemui MNC Portal.

"Kalau pembangunan Taman Arjuno sudah satu tahun untuk pembangunannya, empat bulan lalu baru pindah ke sini, ini masih beroperasi dua bulan ini, luas setengah hektar semuanya," imbuhnya.

Beragam jenis anggrek dapat dijumpai di Taman Arjuno. Bahkan Ato, sapaan akrabnya ada dua jenis anggrek kering dan basah dengan beragam spesies yang dijual di sini. Tercatat jutaan anggrek ada di Taman Arjuno, dimana hampir 36 ribu tanaman anggrek dapat terjual, mulai dari bibit hingga tanaman anggrek yang sudah berbunga.

"Harga jual 20 ribu per bibit, ada yang Rp 50 ribu per tanaman untuk bibit jenis varian tertentu. Yang (tanaman anggrek) jadi, ini minimal Rp 500 ribu sampai jutaan, ada yang puluhan juta," tuturnya.

Selama berada di Taman Arjuno ini pengunjung juga bakal mendapat bonus edukasi dan tata cara perawatan tanaman anggrek sejak masih bibit kecil. Mereka pun juga bisa diajak keliling kawasan taman dan berfoto-foto dengan leluasa, kecuali di area laboratorium yang steril dari pengunjung dan tamu.

"Kalau dari dulu konsumen sudah di kebun akan dapat bonus edukasi, beda kalau jual di online, enak ke kebun bisa tanya-tanya lebih detail, dari dulu otomatis sudah. Pengembangan adanya Taman Arjuno itu kita ada instansi-instansi yang ke sini, bikin seminar, sekolah bawa satu kelas ada show-nya, ada edukasi. Edukasinya agak lebih tertata, secara kelompok pun bisa asalkan bisa janjian," paparnya.

Selain sebagai tempat memamerkan ribuan tanaman anggrek dan penjualan, Taman Arjuno juga jadi tempat produksi pembibitan, budidaya anggrek hingga berbunga, dan penjualan anggrek jadi atau yang telah menghasilkan bunga. Menariknya di Taman Arjuno ini juga dilengkapi laboratorium pengembangan pembudidayaan bertaraf internasional seluas 300 meter persegi.

Di laboratorium ini nantinya bibit-bibit anggrek dikembangkan demi memenuhi permintaan pasar yang dinilai berlebih. Pasalnya selama ini kebutuhan anggrek banyak dipenuhi dari pasar impor dari Thailand dan Taiwan. Hal ini membuat pihaknya berinisiatif membuat laboratorium dengan standar internasional.

"Kita masih impor, masih 36 juta bibir pertahun dari Thailand. Supply demand kita nggak imbang, setahun se Indonesia (cuma produksi) 10 juta belum terpenuhi, masih njomplang (antara permintaan dan kebutuhan)," jelasnya.

Pengembangan anggrek itu melibatkan tim riset sendiri yang bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Malang. Tercatat ada lima jenis anggrek yang dikembangkan dan dijual di Taman Arjuno. Mulai dari Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, Vanda dan Grammatophy.

"Anggrek itu termasuk bunga kategori mahal. Kemudian harganya juga stabil, serta pasarnya selalu ada. Makanya kami coba kembangkan. Saat ini baru di angka 2,5 juta bibit, ke depan diharapkan mampu memproduksi 10 juta bibit," tukasnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2824 seconds (0.1#10.140)