Bantu Pengrajin Indonesia, WBI Hadirkan 600 Kain Wastra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jagantara (Jaga Warisan Budaya Nusantara) yang diinisasi oleh Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation resmi dibuka. Acara yang digelar di Ashta Distric 8 ini akan berlangsung mulai 29 Juli hingg 21 Agustus 2022.
Selain menghadirkan pameran dari produk-produk lokal, WBI juga membuka toko dengan menghadirkan lebih dari 600 kain wastra Indonesia .
Divisi Pelestarian WBI Chandra Satria mengatakan bahwa pihaknya memiliki program sendiri untuk membantu UMKM. Yaitu dengan menjualkan produk para pengrajin yang terkena imbas pandemi Covid-19.
“Jadi di acara Jagantara ini kita mengumpulkan pengrajin offline di Cikatomas. Ada karya dari Jogja, Lasem, Cirebon, Jawa Timur, Palembang, dan Tuban,” kata Chandra.
Baca Juga: Hadiri Pameran Jagantara, Airlangga Hartarto Cicipi Kue Pancong dan Gudeg
Adapun yang menarik adalah terdapat koleksi para desainer yang tergabung dalam WBI. Chandra menjelaskan, untuk bisa tergabung dalam booth ini, para desainer harus menggunakan kain dari Indonesia.
“Kita kasih challange, kain yang digunakan harus asli Indonesia. Harus batik tulis atau minimal batik cap. Untuk tenun juta harus tenun asli, bukan diprint. Kita punya tim kurasi juga yang akan ngecek,” jelas Chandra.
“Jadi 7 dari 12 desainer yang tergabung di event ini bukan hanya desainer pakaian tapi juta aksesori,” tambahnya.
Chandra mengaku bahagia sebab baru dua hari acara ini dibuka, antusias pengunjung sangat luar biasa.
“Itu yang bikin kita bahagia. Mungkin karena kebetulan di Ashta ini enggak ada toko yang jual produk kain wastra Indonesia. Mungkin itu yang bikin mereka tertarik,” ujar Chandra.
Untuk harganya sendiri, kain wastra dibanderol Rp400 ribu sampai Rp2 juta.
“Saya berharap kedepannya bisa membantu lebih baik lagi para pengrajin kecil. Kita berharap juga WBI punya partisipasi yang lebih banyak lagi untuk membantu para pengrajin kecil di Indonesia, tidak hanya wastra tapi juga kuliner, film, seni tari, musik,” tandasnya.
Selain menghadirkan pameran dari produk-produk lokal, WBI juga membuka toko dengan menghadirkan lebih dari 600 kain wastra Indonesia .
Divisi Pelestarian WBI Chandra Satria mengatakan bahwa pihaknya memiliki program sendiri untuk membantu UMKM. Yaitu dengan menjualkan produk para pengrajin yang terkena imbas pandemi Covid-19.
“Jadi di acara Jagantara ini kita mengumpulkan pengrajin offline di Cikatomas. Ada karya dari Jogja, Lasem, Cirebon, Jawa Timur, Palembang, dan Tuban,” kata Chandra.
Baca Juga: Hadiri Pameran Jagantara, Airlangga Hartarto Cicipi Kue Pancong dan Gudeg
Adapun yang menarik adalah terdapat koleksi para desainer yang tergabung dalam WBI. Chandra menjelaskan, untuk bisa tergabung dalam booth ini, para desainer harus menggunakan kain dari Indonesia.
“Kita kasih challange, kain yang digunakan harus asli Indonesia. Harus batik tulis atau minimal batik cap. Untuk tenun juta harus tenun asli, bukan diprint. Kita punya tim kurasi juga yang akan ngecek,” jelas Chandra.
“Jadi 7 dari 12 desainer yang tergabung di event ini bukan hanya desainer pakaian tapi juta aksesori,” tambahnya.
Chandra mengaku bahagia sebab baru dua hari acara ini dibuka, antusias pengunjung sangat luar biasa.
“Itu yang bikin kita bahagia. Mungkin karena kebetulan di Ashta ini enggak ada toko yang jual produk kain wastra Indonesia. Mungkin itu yang bikin mereka tertarik,” ujar Chandra.
Untuk harganya sendiri, kain wastra dibanderol Rp400 ribu sampai Rp2 juta.
“Saya berharap kedepannya bisa membantu lebih baik lagi para pengrajin kecil. Kita berharap juga WBI punya partisipasi yang lebih banyak lagi untuk membantu para pengrajin kecil di Indonesia, tidak hanya wastra tapi juga kuliner, film, seni tari, musik,” tandasnya.
(dra)