Cegah Cacar Monyet, IDI Ingatkan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan cacar monyet . Terlebih saat ini penyakit tersebut tengah berkembang di dunia.
Sementara vaksinasi cacar monyet sebagai upaya sekunder belum tersedia di Indonesia. Namun di Amerika sudah ada yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) yaitu Acam2000 dan Jynneos.
"Vaksinasi untuk populasi sehat belum direkomendaskan, ada dua dirilis FDA tapi BPOM belum ada rilis, apakah ini akan diguakan di Indonesia," kata Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Hanny Nilasari, SpK saat webinar pada Jumat, 5 Agustus 2022.
"Tapi kita optimalkan, satu saja tentu IDI akan mendorong akan disediakan vaksnasi atau hal terkait dengan pencegahan sekunder. Primernya yaitu PHBS, harus menghindari kontak dengan binatang dan orang perjalanan dari luar negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM menjelaskan bahwa penggunaan vaksin untuk cacar memang terbukti bisa digunakan untuk cacar monyet.
Untuk penggunaannya memang tidak disuntikkan ke seluruh masyarakat. Di mana hanya untuk mereka yang berisiko tinggi.
"Salah satu risikonya memang ada perikarditis atau ada peradangan selaput jantung dan ada juga penimbunan cairan di jantung," jelas Prof Zubairi.
Lihat Juga: Kemenkes Berlakukan Skrining Mpox di Bandara I Gusti Ngurah Rai Jelang Indonesia-Africa Forum di Bali
Sementara vaksinasi cacar monyet sebagai upaya sekunder belum tersedia di Indonesia. Namun di Amerika sudah ada yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) yaitu Acam2000 dan Jynneos.
"Vaksinasi untuk populasi sehat belum direkomendaskan, ada dua dirilis FDA tapi BPOM belum ada rilis, apakah ini akan diguakan di Indonesia," kata Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Hanny Nilasari, SpK saat webinar pada Jumat, 5 Agustus 2022.
"Tapi kita optimalkan, satu saja tentu IDI akan mendorong akan disediakan vaksnasi atau hal terkait dengan pencegahan sekunder. Primernya yaitu PHBS, harus menghindari kontak dengan binatang dan orang perjalanan dari luar negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM menjelaskan bahwa penggunaan vaksin untuk cacar memang terbukti bisa digunakan untuk cacar monyet.
Untuk penggunaannya memang tidak disuntikkan ke seluruh masyarakat. Di mana hanya untuk mereka yang berisiko tinggi.
"Salah satu risikonya memang ada perikarditis atau ada peradangan selaput jantung dan ada juga penimbunan cairan di jantung," jelas Prof Zubairi.
Lihat Juga: Kemenkes Berlakukan Skrining Mpox di Bandara I Gusti Ngurah Rai Jelang Indonesia-Africa Forum di Bali
(dra)