Studi Terbaru: Kasus Cacar Monyet Tanpa Gejala Ditemukan di Belgia

Selasa, 09 Agustus 2022 - 13:20 WIB
loading...
Studi Terbaru: Kasus...
Studi terbaru yang diterbitkan dalam medRxiv mengungkapkan bahwa telah ditemukan kasus cacar monyet tanpa gejala pertama di dunia. Temuan itu ada di Belgia. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Studi terbaru yang diterbitkan dalam medRxiv mengungkakan bahwa telah ditemukan kasus cacar monyet tanpa gejala pertama di dunia. Temuan itu ada di Belgia, tepatnya sampel datang dari Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Belgia.

Menurut laporan kasus, sampel didapatkan dari skrining cacar monyet yang dilakukan di Klinik IMS Belgia sejak cacar monyet mulai mewabah di Eropa. Ada 224 pria yang terlibat dalam laporan kasus ini, yang mana sampel dikumpulkan sejak 1 Mei hingga 31 Mei 2022.

"Sampel didapat dari swab anorektal dan orofaring yang dikumpulkan untuk skrining gonore atau klamidia. Tapi, sampel itu kemudian dites juga dengan PCR cacar monyet," terang laporan studi tersebut, dikutip MNC Portal, Selasa (9/8/2022).

Dari 224 sampel, ditemukan 3 kasus dengan PCR cacar monyet positif. Menariknya, ketiga pria itu menyangkal memiliki gejala pada minggu-minggu sebelum dan sesudah sampel diambil.



"Tak satu pun dari mereka yang melaporkan memiliki kontak erat atau dekat dengan orang yang positif cacar monyet, pun tidak ada kontak erat dari ketiga pria ini yang mengembangkan gejala klinis cacar monyet," tambah laporan tersebut.

Dari temuan itu, pihak fasilitas kesehatan meminta tes ulang yang mana sampel lanjutan diambil 21 hingga 37 hari setelah sampel awal diambil. Didapat bahwa PCR spesifik cacar monyet menunjukkan hasil negatif. Menurut dokter yang terlibat dalam laporan kasus ini, itu kemungkinan karena virus monkeypox-nya sudah hilang.

"Adanya temuan kasus cacar monyet tanpa gejala ini menunjukkan bahwa virus dapat ditularkan ke kontak dekat dengan tanpa adanya gejala. Temuan ini menunjukkan juga bahwa identifikasi dan isolasi individu yang bergejala mungkin tidak akan cukup menahan penyebaran wabah di masyarakat," tambah laporan studi itu.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2129 seconds (0.1#10.140)