Ranah Minang, Destinasi Wisata yang Tawarkan Kekayaan Budaya dan Keajaiban Alam
loading...
A
A
A
PADANG - Pandemi Covid-19 sudah bisa dikendalikan. Yuk saatnya kita kunjungi tempat-tempat menarik, tapi di Indonesia saja yaa. Tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan. Kali ini, kita kunjungi tempat yang salah kulinernya yaitu Rendang, telah diakui oleh dunia. Yup, Tanah Minang yang kuliner yang mendunia, tetapi juga spot-spot wisata yang menakjubkan.
Salah satunya adalah Danau Singkarak yang merupakan danau terluas kedua setelah Danau Toba. Danau Singkarak memiliki luas 107 km persegi. Tak hanya luasnya yang bikin decak kagum, tapi pemandangan danau yang masuk di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, Sumatera Barat ini cantik luar biasa. Banyak spot cantik untuk berswa poto dengan latar belakang danau yang terhampar luas.
Di tempat ini Anda juga bisa menyewa perahu. Sehingga bisa berkesempatan foto di tengah-tengah danau dengan menaiki perahu. Seru bukan?
Di danau ini kita juga bisa turut menjala ikan bilih secara tradisional lho, yaitu dengan sampan. Istilah lokalnya manjala di atas sampan. Menurut nelayan setempat, waktu paling pas menjala, yakni di pagi hari.
Oh ya, satu lagi kegiatan menarik di Danau Singkarak yaitu menyaksikan pacu biduak atau adu cepat pacu biduak. Acara ini digelar setahun sekali. Meski hanya setahun sekali tetapi sehari-hari wisatawan bisa turut berlatih dan menjajal serunya adu cepat pacu perahu atau biduk. Lumayan memacu andrenalin dan menjadi pengalaman seru pastinya.
Setelah puas menikmati keindahan dan keseruan aktivitas di Danau Singkarak, Anda bisa bergeser ke Kampuang Minang Nagari Sumpu. Desa ini dinobatkan Menparekraf menjadi salah satu Desa Wisata.
Di balik keindahannya, desa ini juga menyimpan beragam kekayaan budaya. Salah satunya adalah rumah gadang atau rumah besar. Di desa ini ini kita bisa mengunjungi rumah gadang yang sangat otentik. Tak hanya itu, kita bisa juga merasakan sensasi menginap di rumah gadang.
Selain unik, rumah gadang memiliki filosofis yang luhur. Rumah gadang menurut Zuherman, Ketua Pokdarwis, memiliki corak yang berbeda satu dengan lainnya. “Ukiran rumah gadang mencerminkan pribadi pemiliknya. Jadi, kita bisa mengetahui bagaimana kepribadian pemilik bisa dilihat dari ukiran rumahnya, “ ucapnya.
Rumah gadang, biasanya memiliki ruangan yang berjumlah ganjil dan memiliki ciri khas arsitektur yang khas di bagian atap yang meruncing ke atas seperti tanduk kerbau. Ciri khas ini melambangkan kemenangan orang Minang atas penyerangan Majapahit di masa lampau.
Menariknya, jika menginap di rumah gadang ini, Anda berkesempatan menyantap masakan lezat khas padang. Sebuah pengalaman yang tentunya tak akan terlupakan.
Masakan padang memang memiliki daya magnet yang kuat, bukan hanya bagi warga Padang, tetapi semua lidah bisa menerima dan menikmatinya. Tak heran, melalui pendampingan Kemenparekraf, desa wisata ini juga menyuguhkan kegiatan memasak sebagai paket wisata yang siap dinikmati pelancong.
Rita Pokdarwis Divisi Kuliner mengatakan wisatan akan belajar hingga mencicipi masakan khas Minang yang melegenda yaitu rendang. “Rendang di sini rasanya lebih nikmat dibanding rendang yang lain,“ katanya.
Ternyata rendang di Kampuang Minang Nagari Sumpu menggunakan bumbu khas tanaman lokal yaitu cabe merah dan dasun. Dasun ini serupa dengan bawang putih tapi aroma dan rasanya lebih tajam. Tak heran, jika berbaur dengan rempah lainnya, hasilnya akan sangat menakjubkan. “Bapak Menteri Sandi pernah turut memasak hingga mencicipinya di sini, “ katanya dengan bangga.
Untuk membakar kalori yang telah kita santap, cobalah seni pencak silat khas di sini yakni Pencak Silat Sumpu. Uniknya, seni ketangkasan tradisional ini tidak dipertandingkan. Pencak silat ini sangat baik melatih refleks, kesabaran, dan jeli melihat peluang. Jika berminat, Anda akan dipandu para pelatih andal.
Paket wisata lain yang sangat menarik dan mesti dijajal para pelancong adalah menyaksikan para pengrajin selendang memainkan jari-jarinya untuk menghasilkan karya yang cantik. Selendang di kampuang ini memiliki ciri khas, yakni kaya motif dan terang. Selendang ini biasanya akan dipakai untuk penyelenggaraan upacara adat. Tetapi wisatawan boleh menjadikan oleh-oleh untuk kerabat dan saudara, lho.
Selain itu, Anda juga bisa menyaksikan pengrajin kria pahat kayu dan batu. Hasil karyanya sangat cantik. Jadi, rasanya harus menjadi list oleh-oleh baik dipasang di rumah sendiri atau untuk orang-orang tersayang, pasti sangat mengesankan.
Kekayaan alam berupa hasil perkebunan di desa wisata ini, wajib juga dicoba. Sawo yang terkenal manis se-Sumatera yakni sawo manila, dapat Anda santap langsung di kebunnya. Rasanya yang manis dan berserat halus, menjadikan sawo manila tak hanya enak di lidah tetapi juga kaya nutrisi terutama untuk pencernaan. Hmmmm yummy….
Jadi tunggu apalagi, segera agendakan bersama teman dan kerabat, menikmati ciptaan Illahi di Ranah Minang yang rancak bana dan kulinernya yang lamak bana. Selain kekayaan Tanah Minang, kita juga menikmati kekayaan alam dan budaya Indonesia lainnya di www.indonesia.travel.
Salah satunya adalah Danau Singkarak yang merupakan danau terluas kedua setelah Danau Toba. Danau Singkarak memiliki luas 107 km persegi. Tak hanya luasnya yang bikin decak kagum, tapi pemandangan danau yang masuk di wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, Sumatera Barat ini cantik luar biasa. Banyak spot cantik untuk berswa poto dengan latar belakang danau yang terhampar luas.
Di tempat ini Anda juga bisa menyewa perahu. Sehingga bisa berkesempatan foto di tengah-tengah danau dengan menaiki perahu. Seru bukan?
Di danau ini kita juga bisa turut menjala ikan bilih secara tradisional lho, yaitu dengan sampan. Istilah lokalnya manjala di atas sampan. Menurut nelayan setempat, waktu paling pas menjala, yakni di pagi hari.
Oh ya, satu lagi kegiatan menarik di Danau Singkarak yaitu menyaksikan pacu biduak atau adu cepat pacu biduak. Acara ini digelar setahun sekali. Meski hanya setahun sekali tetapi sehari-hari wisatawan bisa turut berlatih dan menjajal serunya adu cepat pacu perahu atau biduk. Lumayan memacu andrenalin dan menjadi pengalaman seru pastinya.
Setelah puas menikmati keindahan dan keseruan aktivitas di Danau Singkarak, Anda bisa bergeser ke Kampuang Minang Nagari Sumpu. Desa ini dinobatkan Menparekraf menjadi salah satu Desa Wisata.
Di balik keindahannya, desa ini juga menyimpan beragam kekayaan budaya. Salah satunya adalah rumah gadang atau rumah besar. Di desa ini ini kita bisa mengunjungi rumah gadang yang sangat otentik. Tak hanya itu, kita bisa juga merasakan sensasi menginap di rumah gadang.
Selain unik, rumah gadang memiliki filosofis yang luhur. Rumah gadang menurut Zuherman, Ketua Pokdarwis, memiliki corak yang berbeda satu dengan lainnya. “Ukiran rumah gadang mencerminkan pribadi pemiliknya. Jadi, kita bisa mengetahui bagaimana kepribadian pemilik bisa dilihat dari ukiran rumahnya, “ ucapnya.
Rumah gadang, biasanya memiliki ruangan yang berjumlah ganjil dan memiliki ciri khas arsitektur yang khas di bagian atap yang meruncing ke atas seperti tanduk kerbau. Ciri khas ini melambangkan kemenangan orang Minang atas penyerangan Majapahit di masa lampau.
Menariknya, jika menginap di rumah gadang ini, Anda berkesempatan menyantap masakan lezat khas padang. Sebuah pengalaman yang tentunya tak akan terlupakan.
Masakan padang memang memiliki daya magnet yang kuat, bukan hanya bagi warga Padang, tetapi semua lidah bisa menerima dan menikmatinya. Tak heran, melalui pendampingan Kemenparekraf, desa wisata ini juga menyuguhkan kegiatan memasak sebagai paket wisata yang siap dinikmati pelancong.
Rita Pokdarwis Divisi Kuliner mengatakan wisatan akan belajar hingga mencicipi masakan khas Minang yang melegenda yaitu rendang. “Rendang di sini rasanya lebih nikmat dibanding rendang yang lain,“ katanya.
Ternyata rendang di Kampuang Minang Nagari Sumpu menggunakan bumbu khas tanaman lokal yaitu cabe merah dan dasun. Dasun ini serupa dengan bawang putih tapi aroma dan rasanya lebih tajam. Tak heran, jika berbaur dengan rempah lainnya, hasilnya akan sangat menakjubkan. “Bapak Menteri Sandi pernah turut memasak hingga mencicipinya di sini, “ katanya dengan bangga.
Untuk membakar kalori yang telah kita santap, cobalah seni pencak silat khas di sini yakni Pencak Silat Sumpu. Uniknya, seni ketangkasan tradisional ini tidak dipertandingkan. Pencak silat ini sangat baik melatih refleks, kesabaran, dan jeli melihat peluang. Jika berminat, Anda akan dipandu para pelatih andal.
Paket wisata lain yang sangat menarik dan mesti dijajal para pelancong adalah menyaksikan para pengrajin selendang memainkan jari-jarinya untuk menghasilkan karya yang cantik. Selendang di kampuang ini memiliki ciri khas, yakni kaya motif dan terang. Selendang ini biasanya akan dipakai untuk penyelenggaraan upacara adat. Tetapi wisatawan boleh menjadikan oleh-oleh untuk kerabat dan saudara, lho.
Selain itu, Anda juga bisa menyaksikan pengrajin kria pahat kayu dan batu. Hasil karyanya sangat cantik. Jadi, rasanya harus menjadi list oleh-oleh baik dipasang di rumah sendiri atau untuk orang-orang tersayang, pasti sangat mengesankan.
Kekayaan alam berupa hasil perkebunan di desa wisata ini, wajib juga dicoba. Sawo yang terkenal manis se-Sumatera yakni sawo manila, dapat Anda santap langsung di kebunnya. Rasanya yang manis dan berserat halus, menjadikan sawo manila tak hanya enak di lidah tetapi juga kaya nutrisi terutama untuk pencernaan. Hmmmm yummy….
Jadi tunggu apalagi, segera agendakan bersama teman dan kerabat, menikmati ciptaan Illahi di Ranah Minang yang rancak bana dan kulinernya yang lamak bana. Selain kekayaan Tanah Minang, kita juga menikmati kekayaan alam dan budaya Indonesia lainnya di www.indonesia.travel.
(ars)