Viral! Pencuri Cokelat di Minimarket Dikaitkan dengan Kleptomania, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Senin, 15 Agustus 2022 - 22:18 WIB
loading...
Viral! Pencuri Cokelat...
Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video seorang perempuan pemilik mobil mewah yang tertangkap basah mencuri cokelat oleh karyawan minimarket. Hal itu dikaitkan dengan kleptomania. Foto Ilustrasi/Thinkstock
A A A
JAKARTA - Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video seorang perempuan pemilik mobil mewah yang tertangkap basah mencuri cokelat oleh karyawan minimarket . Netizen geram lantaran setelah ketahuan mengambil cokelat, perempuan tersebut bukan meminta maaf, tapi malah mangancam sang karyawan.

Sambil menggandeng pengacara, perempuan itu mengancam karyawan tersebut dengan UU ITE. Dia juga memaksa si karyawan untuk meminta maaf. Aksi perempuan tersebut lantas ramai dikomentari netizen. Mereka banyak yang mengaitkannya dengan kleptomania .

Kleptomania sendiri merupakan gangguan mental yang dipicu oleh masalah emosional atau ketidakmampuan penderitanya mengontrol diri untuk mencuri barang. Bagi seorang kleptomania, pencurian itu dilakukan bukan karena dia membutuhkan atau menginginkan barang tersebut, melainkan tidak mampu menahan hasrat untuk mencuri. Padahal barang yang dicuri itu pun sebetulnya bisa dia beli.



Lantas, apa tanda-tanda seseorang mengidap kleptomania?

Mengutip laman Alodokter, Senin (15/8/2022), setidaknya ada lima tanda atau gejala seseorang bisa dikatakan kleptomania, yaitu:

1. Mencuri di Mana Saja

Bagi seorang kleptomania, mencuri tidak mesti dilakukan di tempat yang sepi dan tanpa pengawas. Aksi pencurian bisa dilakukan di lokasi yang ramai, bahkan di rumah seseorang yang dikenalnya.

2. Merasa Sangat Tegang sebelum Mencuri

Penderita kleptomania biasanya bakal merasakan ketegangan yang begitu hebat sebelum melakukan aksi mencurinya.



3. Merasa Bahagia usai Mencuri

Seorang kleptomania akan merasa lega, senang, dan puas setelah berhasil mencuri suatu barang. Di sisi lain, mereka juga akan langsung merasa malu, bersalah, menyesal, benci pada diri sendiri, atau bahkan takut ditangkap.

4. Tak Pernah Gunakan Barang yang Dicuri

Setelah mencuri barang, seorang kleptomania tidak akan menggunakan barang tersebut. Barang hasil curian itu hanya akan disimpan, diberikan pada orang lain, atau bahkan dikembalikan pada pemiliknya secara diam-diam.

5. Dorongan untuk Mencuri Datang dan Pergi

Keinginan mencuri seorang kleptomania bisa datang dan pergi. Kadang intensitasnya lebih besar atau lebih kecil dari waktu ke waktu.

Mengingat kleptomania termasuk gangguan mental, maka mengatasinya pun harus dilakukan dengan cara-cara penanganan penyakit mental.

Sampai saat ini memang belum ada obat khusus yang mampu menyembuhkan kleptomania. Namun, penanganan dengan psikoterapi dan obat dapat menekan dorongan untuk mencuri pada penderitanya. Terapi ditujukan untuk mengetahui permasalahan psikologis yang menjadi pemicunya.

Selain terapi, serangkaian obat juga diberikan seperti fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline yang dapat meningkatkan hormon serotonin pada otak. Hormon serotonin sendiri memiliki peran untuk mengelola suasana hati seseorang agar selalu positif.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1997 seconds (0.1#10.140)