Tingkatkan Kualitas Kreator Film, Trinity Optima Production Kantongi Revenue Tahunan 20 Persen

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 15:35 WIB
loading...
Tingkatkan Kualitas Kreator Film, Trinity Optima Production Kantongi Revenue Tahunan 20 Persen
Tingkatkan kualitas kreator film, Trinity Optima Production kantongi revenue tahunan 20 persen dari transaksi ke platform OTT. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Perusahaan dengan misi membangun ekosistem hiburan yang lengkap di tanah air Trinity Optima Production (TOP) merambah industri audio visual digital. Dalam hal ini, TOP bertindak sebagai partner yang menjembatani kreator film lokal dan Production House skala kecil - menengah untuk memproduksi konten agar bisa dipasarkan ke platform Over the Top (OTT) rekanan TOP.

Menurut TOP, platform OTT di Indonesia saat ini membutuhkan pasokan karya-karya lokal yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penonton mereka. Di sisi lain, banyak kreator film dan series yang ingin menjual karyanya ke OTT namun terbentur biaya produksi, promosi, sponsor, sampai kurasi konten yang baik agar sesuai standar dari OTT.

“Kami melihat ada gap yang perlu dijembatani dalam industri konten audio visual digital di Indonesia. Di satu sisi, OTT sangat diminati karena kontennya punya daya tarik tinggi di masyarakat. Untuk mengisi gap tadi, Trinity masuk sebagai Executive Producer di dalam struktur film atau serial yang akan diproduksi sebelum disalurkan ke OTT,” ungkap CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho.

Eksistensi TOP di platform untuk OTT berawal sejak tahun 2019 melalui series Cerita Dokter Cinta yang tayang di Maxstream, platform streaming milik Telkomsel. Melalui skema kemitraan dengan partner kreator film, Trinity berhasil membuat karya sebanyak 4 (empat) film dan 6 (enam) series sampai dengan tahun 2022 dengan variasi dari drama, komedi, dan horor.



Menurut Yonathan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan revenue yang bisa mencapai 20% setiap tahunnya, tentu merupakan salah satu new revenue generator buat Trinity di tahun-tahun mendatang.

“Meskipun tidak sebesar pendapatan label rekaman, yang kami kejar tidak semata profitnya, tetapi juga peningkatan nilai kreator film lokal di mata publik, stakeholders, dan investor ke depannya. Mengingat, persaingan di industri hiburan sangat ketat, belum lagi audiens yang punya barriers to exit rendah. Sehingga, kreator film harus pintar-pintar mencari peluang agar tetap adaptif dan karyanya diterima publik. Saat ini usaha kita di dunia entertainment dituntut bukan hanya bisa menghasilkan karya, tetapi bagaimana kita bisa memonetisasi karya tersebut,” ucap Yonathan.

Salah satu mitra kreator TOP, Muhammad Reza Head Production Supreme League Production mengatakan tantangan besar ketika memproduksi karya adalah strategi publikasi. “Trinity selalu mengoptimalkan peluang dan mencari solusi terbaik untuk tantangan yang muncul saat proses produksi,” ujarnya. Bersama TOP, Supreme League Production tengah menggarap film Love in Game (2022) yang dibintangi Gabriel Prince, Julian Jacob, dan Livy Renata.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)