Cara-Cara Taklukkan Tantangan Pernikahan Beda Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjalani pernikahan beda negara seperti yang dialami Laudya Cynthia Bella dengan pria asal Malaysia, Engku Emran, bukan perkara mudah. Pasalnya, meski sangat menyenangkan untuk mencintai seseorang yang berbeda dari Anda dalam hal ras, budaya, maupun identitas, namun pasangan beda negara mengalami kesulitan dan terdapat sejumlah tantangan.
Hal itu dibenarkan oleh psikolog anak dan keluarga Samanta Ananta, M.Psi. Samanta mengatakan, pernikahan beda negara memiliki tantangan tersendiri dalam pernikahan. Di antaranya terkait dengan frekuensi pertemuan dan komunikasi, yang dikatakan Samanta menjadi salah satu hal yang kerap dikeluhkan oleh mereka yang menikah beda negara. ( )
"Pernikahan beda negara memiliki tantangan tersendiri. Seperti frekuensi pertemuan dan komunikasi. Meskipun sudah di era digital dan selalu bisa berkomunikasi melalui video call sekalipun, komunikasi beda negara selalu menjadi tantangan tersendiri," kata Samanta saat dihubungi SINDOnews, Rabu (1/7).
Beda negara juga berarti beda kebudayaan. Artinya, ada perbedaan kebiasaan antara satu sama lain, yang mana jika tidak ada penyesuaian sejak dini, bisa menjadi tantangan berat bagi pasangan beda negara. Oleh karena itu, agar pernikahan berjalan lancar dan langgeng, Samanta menyarankan adanya penyesuaian diri dan bersikap fleksibel dalam menghadapi perbedaan budaya.
"Selain itu, perbedaan budaya juga perlu dipertimbangkan dalam menjalani pernikahan beda negara atau budaya. Penyesuaian diri perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum pernikahan. Perlu selalu dinamis serta fleksibel dalam penyesuaian diri terhadap perbedaan budaya," jelas Samanta.
"Hubungan intimate yang diperlukan dalam pernikahan. Yang dekat dan setiap hari bertemu saja kadang masih sulit untuk dipraktikkan, bagaimana yang beda negara, tentu tantangannya lebih besar," sambungnya. ( )
Seperti diberitakan sebelumnya, Laudya Cynthia Bella mengaku sudah bercerai dari sang suami, Engku Emran. Hal ini diungkapkan Bella melalui sebuah video berdurasi singkat. Pernyataan tersebut menjawab isu keretakan rumah tangga Bella dan Emran setelah keduanya diketahui tdak lagi memajang foto bersama di media sosial Instagram sejak tahun lalu.
Hal itu dibenarkan oleh psikolog anak dan keluarga Samanta Ananta, M.Psi. Samanta mengatakan, pernikahan beda negara memiliki tantangan tersendiri dalam pernikahan. Di antaranya terkait dengan frekuensi pertemuan dan komunikasi, yang dikatakan Samanta menjadi salah satu hal yang kerap dikeluhkan oleh mereka yang menikah beda negara. ( )
"Pernikahan beda negara memiliki tantangan tersendiri. Seperti frekuensi pertemuan dan komunikasi. Meskipun sudah di era digital dan selalu bisa berkomunikasi melalui video call sekalipun, komunikasi beda negara selalu menjadi tantangan tersendiri," kata Samanta saat dihubungi SINDOnews, Rabu (1/7).
Beda negara juga berarti beda kebudayaan. Artinya, ada perbedaan kebiasaan antara satu sama lain, yang mana jika tidak ada penyesuaian sejak dini, bisa menjadi tantangan berat bagi pasangan beda negara. Oleh karena itu, agar pernikahan berjalan lancar dan langgeng, Samanta menyarankan adanya penyesuaian diri dan bersikap fleksibel dalam menghadapi perbedaan budaya.
"Selain itu, perbedaan budaya juga perlu dipertimbangkan dalam menjalani pernikahan beda negara atau budaya. Penyesuaian diri perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum pernikahan. Perlu selalu dinamis serta fleksibel dalam penyesuaian diri terhadap perbedaan budaya," jelas Samanta.
"Hubungan intimate yang diperlukan dalam pernikahan. Yang dekat dan setiap hari bertemu saja kadang masih sulit untuk dipraktikkan, bagaimana yang beda negara, tentu tantangannya lebih besar," sambungnya. ( )
Seperti diberitakan sebelumnya, Laudya Cynthia Bella mengaku sudah bercerai dari sang suami, Engku Emran. Hal ini diungkapkan Bella melalui sebuah video berdurasi singkat. Pernyataan tersebut menjawab isu keretakan rumah tangga Bella dan Emran setelah keduanya diketahui tdak lagi memajang foto bersama di media sosial Instagram sejak tahun lalu.
(tsa)