5 Terapi untuk Penderita Kolesterol Tinggi yang Perlu Diketahui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah terapi untuk penderita kolesterol tinggi penting untuk diketahui. Pasalnya, obat-obatan tertentu tidak jarang justru meningkatkan kolesterol seseorang.
Untuk diketahui, kolesterol tinggi merupakan suatu kondisi di mana kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas normal.
Apabila dibiarkan, kolesterol yang berlebihan bisa menumpuk di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
Baca juga: Viral! Istri Goreng Rokok Pakai Tepung, Kesal Gegara Suami Hobi Merokok
Sebenarnya, hal pertama untuk mengobati kolestrol tinggi yakni dengan mengubah gaya hidup, salah satunya mengubah pola makan.
Pola makan yang dianjurkan di antaranya pola makan tinggi serat, menghindari makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh, mengonsumsi makanan yang kaya omega-3, mengurangi asupan garam serta mengurangi konsumsi alkohol.
Jika dengan perubahan pola makan belum ada perubahan yang berarti, maka bisa dilakukan penanganan lebih lanjut. Lantas, terapi atau pengobatan apa saja yang tepat untuk penderita kolesterol tinggi? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (31/8/2022).
1. Inhibitor Penyerap Kolesterol
Usus kecil menyerap kolesterol dari makanan dan melepaskannya ke dalam aliran darah. Obat ezetimibe (Zetia) dapat membantu mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan kolesterol makanan. Ezetimibe dapat digunakan dengan obat statin.
2. Statin
Statin menghentikan zat yang dibutuhkan hati untuk membuat kolesterol. Proses ini menyebabkan hati menghilangkan kolesterol dari darah.
Pilihannya termasuk atorvastatin (Lipitor), fluvastatin (Lescol), lovastatin (Altoprev), pitavastatin (Livalo), pravastatin (Pravachol), rosuvastatin (Crestor), dan simvastatin (Zocor).
3. Asam Bempedoat
Obat ini bekerja dengan cara yang hampir sama seperti statin, namun memiliki efek samping berupa nyeri otot kecil. Menambahkan asam bempedoic (Nexletol) ke dosis statin maksimum dapat membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) secara signifikan.
4. Resin Pengikat Asam Empedu
Liver menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu, zat yang dibutuhkan untuk pencernaan. Obat cholestyramine (Prevalite), colesevelam (Welchol) dan colestipol (Colestid) menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu.
Proses tersebut mendorong hati untuk menggunakan kelebihan kolesterol untuk membuat lebih banyak asam empedu. Dengan begitu tingkat kolesterol dalam darah berkurang.
5. PCSK9 Inhibitors
Jenis obat-obatan ini bisa membantu hati menyerap lebih banyak kolesterol LDL, yang menurunkan jumlah kolesterol yang beredar dalam darah. Alirocumab (Praluent) dan evolocumab (Repatha) dapat digunakan untuk orang yang memiliki kondisi genetik yang menyebabkan kadar LDL tinggi.
Obat tersebut juga dapat digunakan pada orang dengan riwayat penyakit koroner yang memiliki intoleransi terhadap statin atau obat kolesterol lainnya. Penggunaan obat-obat PCSK9 Inhibitor disuntikan ke tubuh setiap beberapa minggu.
Baca juga: Banyak Ibu Rumah Tangga di Bandung Terkena HIV, Begini Komentar Pakar Kesehatan
Namun, perlu dipahami bahwa obat-obatan atau terapi medis untuk menurunkan kolesterol tinggi harus di bawah pengawasan dokter. Jika upaya perubahan gaya hidup tidak berdampak signifikan pada kadar kolesterol, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Lihat Juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi pada Wanita, Awas Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung dan Stroke
Untuk diketahui, kolesterol tinggi merupakan suatu kondisi di mana kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas normal.
Apabila dibiarkan, kolesterol yang berlebihan bisa menumpuk di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
Baca juga: Viral! Istri Goreng Rokok Pakai Tepung, Kesal Gegara Suami Hobi Merokok
Sebenarnya, hal pertama untuk mengobati kolestrol tinggi yakni dengan mengubah gaya hidup, salah satunya mengubah pola makan.
Pola makan yang dianjurkan di antaranya pola makan tinggi serat, menghindari makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh, mengonsumsi makanan yang kaya omega-3, mengurangi asupan garam serta mengurangi konsumsi alkohol.
Jika dengan perubahan pola makan belum ada perubahan yang berarti, maka bisa dilakukan penanganan lebih lanjut. Lantas, terapi atau pengobatan apa saja yang tepat untuk penderita kolesterol tinggi? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (31/8/2022).
1. Inhibitor Penyerap Kolesterol
Usus kecil menyerap kolesterol dari makanan dan melepaskannya ke dalam aliran darah. Obat ezetimibe (Zetia) dapat membantu mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan kolesterol makanan. Ezetimibe dapat digunakan dengan obat statin.
2. Statin
Statin menghentikan zat yang dibutuhkan hati untuk membuat kolesterol. Proses ini menyebabkan hati menghilangkan kolesterol dari darah.
Pilihannya termasuk atorvastatin (Lipitor), fluvastatin (Lescol), lovastatin (Altoprev), pitavastatin (Livalo), pravastatin (Pravachol), rosuvastatin (Crestor), dan simvastatin (Zocor).
3. Asam Bempedoat
Obat ini bekerja dengan cara yang hampir sama seperti statin, namun memiliki efek samping berupa nyeri otot kecil. Menambahkan asam bempedoic (Nexletol) ke dosis statin maksimum dapat membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) secara signifikan.
4. Resin Pengikat Asam Empedu
Liver menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu, zat yang dibutuhkan untuk pencernaan. Obat cholestyramine (Prevalite), colesevelam (Welchol) dan colestipol (Colestid) menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu.
Proses tersebut mendorong hati untuk menggunakan kelebihan kolesterol untuk membuat lebih banyak asam empedu. Dengan begitu tingkat kolesterol dalam darah berkurang.
5. PCSK9 Inhibitors
Jenis obat-obatan ini bisa membantu hati menyerap lebih banyak kolesterol LDL, yang menurunkan jumlah kolesterol yang beredar dalam darah. Alirocumab (Praluent) dan evolocumab (Repatha) dapat digunakan untuk orang yang memiliki kondisi genetik yang menyebabkan kadar LDL tinggi.
Obat tersebut juga dapat digunakan pada orang dengan riwayat penyakit koroner yang memiliki intoleransi terhadap statin atau obat kolesterol lainnya. Penggunaan obat-obat PCSK9 Inhibitor disuntikan ke tubuh setiap beberapa minggu.
Baca juga: Banyak Ibu Rumah Tangga di Bandung Terkena HIV, Begini Komentar Pakar Kesehatan
Namun, perlu dipahami bahwa obat-obatan atau terapi medis untuk menurunkan kolesterol tinggi harus di bawah pengawasan dokter. Jika upaya perubahan gaya hidup tidak berdampak signifikan pada kadar kolesterol, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Lihat Juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi pada Wanita, Awas Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung dan Stroke
(nug)