Jak Coffee East Angkat Potensi Kopi dan Barista
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Jakarta Timur berkolaborasi dengan Mall Cibubur Junction menggelar Festival Barista (Jak Coffee East) Jakarta Timur yang digelar di Area Parkir Mall Cibubur Junction, Sabtu (3/9/2022). Melalui kegiatan ini ingin memberikan ruang potensi industri kopi dan barista tanah air
Menjamurnya bisnis kedai kopi kekinian di Indonesia ternyata diikuti dengan banyaknya generasi milenial yang terjun serius menekuni industri kopi bahkan tak sedikit jumlahnya mereka yang tertarik mencoba peruntungan dengan membuka kedai kopi dan memilih berkarir menjadi barista secara profesional.
Saat ini kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, selain itu kopi menjadi salah satu menu yang dinilai memiliki peningkatan pesat di dunia kuliner dan diprediksi akan terus meningkat. Menurut data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2022/2021.
Bicara kopi tak lepas dari peran barista yang meracik dan menyajikan kopi, profesi ini sangat diminati anak muda, Barista sudah ada sejak ratusan tahun, namun tidak sekompleks saat ini, pengetahuan, teknik, alat Barista semakin berkembang. Rasa kopi tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kopinya tapi juga cara mengelola hingga metode penyajiannya. Untuk mendukung dan melahirkan barista handal.
“Kopi Indonesia adalah kopi terenak di dunia, biji kopi terbaik yah ada di Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat memacu kuliner Jakarta timur, melestarikan produk lokal, serta menaikkan taraf perekonomian di Jakarta Timur” ujar Hendra Hidayat, Wakil Walikota Jakarta Timur dalam rilis yang diterima SINDOnews.com, Minggu (3/9/2022).
Wilayah Jakarta Timur merupakan kawasan daerah perkebunan kopi pertama di Indonesia. Kebun kopi ini dibawa oleh para penjajah Belanda untuk memajukan perekonomian di Batavia. Konon disebutkan, kopi yang ditanam di kawasan tersebut memiliki kualitas luar biasa. Sehingga, kopi ini begitu terkenal hingga ke daratan Eropa.
Dalam catatan sejarah di tahun 1696, Wali Kota Amsterdam Nicholas Witsen memerintahkan komandan VOC yang tengah bertugas di Pantai Malabar, India, Adrian van Ommen, untuk membawa bibit kopi ke Batavia (Jakarta)
“Belajar dari sejarah, kopi menjadi potensi besar dan ajang promosi di Kawasan Jakarta timur yang memiliki perkebunan kopi dan diharapkan ini menjadi daya tarik untuk pariwisata, sehingga bisa meningkatkan ekonomi kreatif dan ketenagakerjaan di masyarakat khususnya di wilayah Jakarta Timur”ujar Kasudin Pariwisata dan Ekonomi kreatif Jakarta Timur, Ahmad Gozali.
Untuk memeriahkan kegiatan ini digelar perlombaan Manual Brewing dan Latte Art. Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta, 34 orang peserta untuk lomba Manual Brewing dan 24 orang peserta untuk lomba Latte Art. Para peserta ini berasal dari Barista - Barista Jakarta Timur dan Komunitas Kopi Jakarta Timur.
Menjamurnya bisnis kedai kopi kekinian di Indonesia ternyata diikuti dengan banyaknya generasi milenial yang terjun serius menekuni industri kopi bahkan tak sedikit jumlahnya mereka yang tertarik mencoba peruntungan dengan membuka kedai kopi dan memilih berkarir menjadi barista secara profesional.
Saat ini kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, selain itu kopi menjadi salah satu menu yang dinilai memiliki peningkatan pesat di dunia kuliner dan diprediksi akan terus meningkat. Menurut data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2022/2021.
Bicara kopi tak lepas dari peran barista yang meracik dan menyajikan kopi, profesi ini sangat diminati anak muda, Barista sudah ada sejak ratusan tahun, namun tidak sekompleks saat ini, pengetahuan, teknik, alat Barista semakin berkembang. Rasa kopi tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kopinya tapi juga cara mengelola hingga metode penyajiannya. Untuk mendukung dan melahirkan barista handal.
“Kopi Indonesia adalah kopi terenak di dunia, biji kopi terbaik yah ada di Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat memacu kuliner Jakarta timur, melestarikan produk lokal, serta menaikkan taraf perekonomian di Jakarta Timur” ujar Hendra Hidayat, Wakil Walikota Jakarta Timur dalam rilis yang diterima SINDOnews.com, Minggu (3/9/2022).
Wilayah Jakarta Timur merupakan kawasan daerah perkebunan kopi pertama di Indonesia. Kebun kopi ini dibawa oleh para penjajah Belanda untuk memajukan perekonomian di Batavia. Konon disebutkan, kopi yang ditanam di kawasan tersebut memiliki kualitas luar biasa. Sehingga, kopi ini begitu terkenal hingga ke daratan Eropa.
Dalam catatan sejarah di tahun 1696, Wali Kota Amsterdam Nicholas Witsen memerintahkan komandan VOC yang tengah bertugas di Pantai Malabar, India, Adrian van Ommen, untuk membawa bibit kopi ke Batavia (Jakarta)
“Belajar dari sejarah, kopi menjadi potensi besar dan ajang promosi di Kawasan Jakarta timur yang memiliki perkebunan kopi dan diharapkan ini menjadi daya tarik untuk pariwisata, sehingga bisa meningkatkan ekonomi kreatif dan ketenagakerjaan di masyarakat khususnya di wilayah Jakarta Timur”ujar Kasudin Pariwisata dan Ekonomi kreatif Jakarta Timur, Ahmad Gozali.
Untuk memeriahkan kegiatan ini digelar perlombaan Manual Brewing dan Latte Art. Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta, 34 orang peserta untuk lomba Manual Brewing dan 24 orang peserta untuk lomba Latte Art. Para peserta ini berasal dari Barista - Barista Jakarta Timur dan Komunitas Kopi Jakarta Timur.
(hri)