Puasa Ramadhan Wajib Bagi Muslim, Bagaimana dengan Ibu Menyusui?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim di dunia. Namun, banyak orang yang bertanya-tanya, apakah ibu yang masih dalam masa menyusui aman menjalankan puasa Ramadhan.
Sebagian ibu mengaku khawatir menjalankan puasa selama menyusui bisa berdampak pada produksi ASI serta kesehatan bayi mereka. Terkait hal ini, para ahli menjelaskan beberapa fakta.
"Di agama tidak mewajibkan ibu hamil atau menyusui berpuasa. Jadi diganti kemudian hari dan bayar fidiah," kata dr. Meta Hanindita, Sp.A(K).
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan kualitas ASI pada ibu-ibu yang menyusui antara yang puasa dan tidak berpuasa. Di mana ibu yang masih dalam masa menyusui dan menjalankan puasa, memiliki ASI dengan kandungan nutrisi mikro yaitu vitamin serta mineral yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berpuasa.
"Kandungan vitamin dan mineralnya secara signifikan lebih rendah pada ASI ibu yang berpuasa sehingga rekomendasinya di bawah 6 bulan yang mana 1000% masih bergantung sama ibu, sebaiknya puasanya jangan dulu deh," jelasnya.
Meski kandungan nutrisi mikro berkurang, namun tidak halnya dengan nutrisi makro. Lebih lanjut, dr. Meta menambahkan bahwa menjalankan puasa selama menyusui tidak akan mengubah komposisi nutrisi makro yaitu protein, karbohidrat, dan lemak dalam ASI, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan bayi. Di sisi lain, keputusan berpuasa juga dapat dipertimbangkan berdasarkan usia bayi.
"Tapi, kalau di atas 6 bulan, yang mana itu anak udah mulai diberikan MPASI diberikan makanan lain selain ASI, itu boleh-boleh saja karena walaupun ASI-nya kurang vitamin dan mineralnya masih bisa tercukupi dari MPASI," lanjutnya. (Baca juga: Apa Sih yang Dilakukan Ibu Milenial Selama DiRumahAja ).
Jika produksi ASI dari makanan dan minuman yang dikonsumsi kurang, tubuh akan mengambil cadangan lemak dari tubuh sang ibu. Selain itu, berpuasa saat menyusui umumnya juga tidak akan membahayakan ibu. Menurut penelitian, keseimbangan kimia dalam tubuh dan fungsi tubuh antara ibu yang menyusui dan yang tidak, umumnya sama.
Sementara, perubahan komposisi ASI lebih disebabkan apa yang ibu konsumsi dan kebutuhan bayi. Dikutip dari Alodokter, adapun komposisi ASI akan berubah jika ibu hanya mengonsumsi sedikit makanan. Tapi, perubahan komposisi ASI ini adalah hal yang normal, dan volume ASI akan tetap sama.
Sebagian ibu mengaku khawatir menjalankan puasa selama menyusui bisa berdampak pada produksi ASI serta kesehatan bayi mereka. Terkait hal ini, para ahli menjelaskan beberapa fakta.
"Di agama tidak mewajibkan ibu hamil atau menyusui berpuasa. Jadi diganti kemudian hari dan bayar fidiah," kata dr. Meta Hanindita, Sp.A(K).
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan kualitas ASI pada ibu-ibu yang menyusui antara yang puasa dan tidak berpuasa. Di mana ibu yang masih dalam masa menyusui dan menjalankan puasa, memiliki ASI dengan kandungan nutrisi mikro yaitu vitamin serta mineral yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berpuasa.
"Kandungan vitamin dan mineralnya secara signifikan lebih rendah pada ASI ibu yang berpuasa sehingga rekomendasinya di bawah 6 bulan yang mana 1000% masih bergantung sama ibu, sebaiknya puasanya jangan dulu deh," jelasnya.
Meski kandungan nutrisi mikro berkurang, namun tidak halnya dengan nutrisi makro. Lebih lanjut, dr. Meta menambahkan bahwa menjalankan puasa selama menyusui tidak akan mengubah komposisi nutrisi makro yaitu protein, karbohidrat, dan lemak dalam ASI, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan bayi. Di sisi lain, keputusan berpuasa juga dapat dipertimbangkan berdasarkan usia bayi.
"Tapi, kalau di atas 6 bulan, yang mana itu anak udah mulai diberikan MPASI diberikan makanan lain selain ASI, itu boleh-boleh saja karena walaupun ASI-nya kurang vitamin dan mineralnya masih bisa tercukupi dari MPASI," lanjutnya. (Baca juga: Apa Sih yang Dilakukan Ibu Milenial Selama DiRumahAja ).
Jika produksi ASI dari makanan dan minuman yang dikonsumsi kurang, tubuh akan mengambil cadangan lemak dari tubuh sang ibu. Selain itu, berpuasa saat menyusui umumnya juga tidak akan membahayakan ibu. Menurut penelitian, keseimbangan kimia dalam tubuh dan fungsi tubuh antara ibu yang menyusui dan yang tidak, umumnya sama.
Sementara, perubahan komposisi ASI lebih disebabkan apa yang ibu konsumsi dan kebutuhan bayi. Dikutip dari Alodokter, adapun komposisi ASI akan berubah jika ibu hanya mengonsumsi sedikit makanan. Tapi, perubahan komposisi ASI ini adalah hal yang normal, dan volume ASI akan tetap sama.
(tdy)