Biodata Lady Diana, Menantu Ratu Elizabeth II yang Tewas dalam Kecelakaan Tragis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lady Diana salah satu sosok berpengaruh di kerajaan Inggris. Perjalanan hidupnya penuh dengan cerita suka dan duka. Dimulai dari keluarganya yang bergelar bangsawan, lalu dinikahi oleh putra mahkota raja, namun berakhir dengan nyawanya yang terenggut akibat sebuah kelecakaan tragis.
Ya, kepergian Ratu Elizabeth II tak hanya meninggalkan duka, namun juga membuka berbagai cerita lama tentang keluarga kerajaan Inggris. Salah satunya tentang sosok sang menantu, Lady Diana .
Lady Diana atau pemilik nama asli Diana Frances Spencer lahir pada 1 Juli 1961 di Sandringham, Norfolk, Inggris, dan wafat pada 31 Agustus 1997 di Paris, Prancis. Kematian Lady Diana atau Putri Diana yang tragis karena kecelakaan maut saat itu sempat menjadi sorotan dunia.
Putri Diana lahir di Park House di Norfolk, di sebuah rumah yang disewa orangtuanya di perkebunan milik Ratu Elizabeth II di Sandringham. Menariknya, teman bermain masa kecil Diana adalah putra bungsu sang ratu, yakni Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Putri Diana lahir dari keluarga Spencer, salah satu keluarga bangsawan Britania. Dia merupakan anak keempat dari Edward John Spencer, yang kemudian menjadi Earl Spencer ke-8, dan istri pertamanya, Frances Ruth Roche, Viscountess Althorp.
Putri Diana memiliki latar belakang keluarga kerajaan dan bangsawan. Dari garis keturunan ibunya, Diana memperoleh darah Amerika.
Sementara itu, moyang Putri Diana merupakan seorang wanita dari keluarga berada dari Amerika, Frances Works. Dari garis keturunan ayahnya, Diana merupakan keturunan langsung Raja Charles II melalui dua anak laki-laki di luar nikah dan meneruskan Raja James II melalui seorang anak perempuannya yang di luar nikah.
Nenek Putri Diana, yakni Ruth, Lady Fermoy, adalah teman lama dan seorang dayang untuk Ibu Suri Elizabeth Bowes-Lyon. Ayahnya menjabat sebagai pelayan pribadi Raja George VI dan kemudian Ratu Elizabeth II.
Setelah perceraian orangtuanya, Diana dibesarkan oleh sang ayah. Dengan kematian kakek Diana dari pihak ayah, Albert Spencer pada 1975, ayah Diana menjadi Earl Spencer ke-8 dan Diana diberi gelar Lady Diana Spencer.
Putri Diana kemudian berpindah rumah ketika masih anak-anak di Park House ke rumah keluarga besar mereka di Althorp. Setahun kemudian, ayahnya menikah dengan Raine, Countess Dartmouth, anak perempuan novelis romantis, Barbara Cartland.
Riwayat Pendidikan Lady Diana
Putri Diana sempat dianggap sebagai pelajar berprestasi rendah saat dia menimba pendidikan di Riddlesworth Hall di Norfolk dan di West Heath Girls' School, di Sevenoaks, Kent. Bahkan, saat itu Putri Diana juga telah gagal dalam pemeriksaan O-levelnya.
Pada 1977, di usianya yang ke-16 tahun, Putri Diana meninggalkan sekolah West Heath untuk menuntut ilmu di Institut Alpin Videmanette di Swiss, sebuah sekolah yang menitikberatkan pendidikan budaya dan menyediakan pelajar-pelajarnya untuk aktivitas-aktivitas sosial.
Di sanalah, Putri Diana kemudian berkenalan dengan calon suaminya yang pada masa itu sedang menjalin hubungan dengan kakak Diana, Lady Sarah. Walaupun Diana tidak cemerlang dalam hal akademis, dia memiliki kemampuan yang bagus dalam bidang olahraga dan merupakan penyanyi amatir yang baik.
Kecelakaan Tragis di Paris
Kematian tragis Lady Diana pada 31 Agustus 1997 sempat menjadi sorotan dunia. Dia meninggal dunia karena kecelakaan mobil yang dikemudikan di jalan terowong Pont de l'Alma di Paris bersama dengan Dodi Al-Fayed dan sopir Henri Paul.
Mobil Mercedes-Benz S-Class W140 (no pendaftaran 688 LTV75) dikemudikan dari Hotel Ritz Paris. Henri Paul mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran para fotografer paparazzi. Analisis darah menunjukkan Henri Paul memiliki kadar alkohol 3 kali melebihi standar Prancis dan 2 kali standar Inggris serta mengurangi kestabilan sewaktu mengemudi.
Namun, pada rekaman CCTV tidak menunjukkan tanda-tanda Henri Paul mabuk ketika berjalan keluar menuju mobil mereka.
Michael Shrimpton turut mendukung anggapan Henri Paul tidak mabuk saat mengemudi. Henri Paul berhasil melintasi 13 tiang terowongan tetapi kehilangan kendali. Ini disebabkan karena terowongan itu dibuat tanpa pagar logam.
Semua yang berada dalam mobil tidak memakai sabuk pengaman. Anehnya, pengawal pribadi Fayed yang bernama Trevor Rees-Jones, selamat. Dodi dan Diana duduk di tempat duduk belakang. Dodi dan Henri tewas di tempat kejadian, sedangkan dalam 2 jam setelah dioperasi di rumah sakit, Lady Diana meninggal sekitar jam 4 pagi.
Kecelakaan terjadi sekitar jam 1 pagi. Pemakaman diadakan pada 6 September 1997 dan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia, ditonton lebih 1,5 miliar orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ya, kepergian Ratu Elizabeth II tak hanya meninggalkan duka, namun juga membuka berbagai cerita lama tentang keluarga kerajaan Inggris. Salah satunya tentang sosok sang menantu, Lady Diana .
Lady Diana atau pemilik nama asli Diana Frances Spencer lahir pada 1 Juli 1961 di Sandringham, Norfolk, Inggris, dan wafat pada 31 Agustus 1997 di Paris, Prancis. Kematian Lady Diana atau Putri Diana yang tragis karena kecelakaan maut saat itu sempat menjadi sorotan dunia.
Putri Diana lahir di Park House di Norfolk, di sebuah rumah yang disewa orangtuanya di perkebunan milik Ratu Elizabeth II di Sandringham. Menariknya, teman bermain masa kecil Diana adalah putra bungsu sang ratu, yakni Pangeran Andrew dan Pangeran Edward.
Putri Diana lahir dari keluarga Spencer, salah satu keluarga bangsawan Britania. Dia merupakan anak keempat dari Edward John Spencer, yang kemudian menjadi Earl Spencer ke-8, dan istri pertamanya, Frances Ruth Roche, Viscountess Althorp.
Putri Diana memiliki latar belakang keluarga kerajaan dan bangsawan. Dari garis keturunan ibunya, Diana memperoleh darah Amerika.
Sementara itu, moyang Putri Diana merupakan seorang wanita dari keluarga berada dari Amerika, Frances Works. Dari garis keturunan ayahnya, Diana merupakan keturunan langsung Raja Charles II melalui dua anak laki-laki di luar nikah dan meneruskan Raja James II melalui seorang anak perempuannya yang di luar nikah.
Nenek Putri Diana, yakni Ruth, Lady Fermoy, adalah teman lama dan seorang dayang untuk Ibu Suri Elizabeth Bowes-Lyon. Ayahnya menjabat sebagai pelayan pribadi Raja George VI dan kemudian Ratu Elizabeth II.
Setelah perceraian orangtuanya, Diana dibesarkan oleh sang ayah. Dengan kematian kakek Diana dari pihak ayah, Albert Spencer pada 1975, ayah Diana menjadi Earl Spencer ke-8 dan Diana diberi gelar Lady Diana Spencer.
Putri Diana kemudian berpindah rumah ketika masih anak-anak di Park House ke rumah keluarga besar mereka di Althorp. Setahun kemudian, ayahnya menikah dengan Raine, Countess Dartmouth, anak perempuan novelis romantis, Barbara Cartland.
Riwayat Pendidikan Lady Diana
Putri Diana sempat dianggap sebagai pelajar berprestasi rendah saat dia menimba pendidikan di Riddlesworth Hall di Norfolk dan di West Heath Girls' School, di Sevenoaks, Kent. Bahkan, saat itu Putri Diana juga telah gagal dalam pemeriksaan O-levelnya.
Pada 1977, di usianya yang ke-16 tahun, Putri Diana meninggalkan sekolah West Heath untuk menuntut ilmu di Institut Alpin Videmanette di Swiss, sebuah sekolah yang menitikberatkan pendidikan budaya dan menyediakan pelajar-pelajarnya untuk aktivitas-aktivitas sosial.
Di sanalah, Putri Diana kemudian berkenalan dengan calon suaminya yang pada masa itu sedang menjalin hubungan dengan kakak Diana, Lady Sarah. Walaupun Diana tidak cemerlang dalam hal akademis, dia memiliki kemampuan yang bagus dalam bidang olahraga dan merupakan penyanyi amatir yang baik.
Kecelakaan Tragis di Paris
Kematian tragis Lady Diana pada 31 Agustus 1997 sempat menjadi sorotan dunia. Dia meninggal dunia karena kecelakaan mobil yang dikemudikan di jalan terowong Pont de l'Alma di Paris bersama dengan Dodi Al-Fayed dan sopir Henri Paul.
Mobil Mercedes-Benz S-Class W140 (no pendaftaran 688 LTV75) dikemudikan dari Hotel Ritz Paris. Henri Paul mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran para fotografer paparazzi. Analisis darah menunjukkan Henri Paul memiliki kadar alkohol 3 kali melebihi standar Prancis dan 2 kali standar Inggris serta mengurangi kestabilan sewaktu mengemudi.
Namun, pada rekaman CCTV tidak menunjukkan tanda-tanda Henri Paul mabuk ketika berjalan keluar menuju mobil mereka.
Michael Shrimpton turut mendukung anggapan Henri Paul tidak mabuk saat mengemudi. Henri Paul berhasil melintasi 13 tiang terowongan tetapi kehilangan kendali. Ini disebabkan karena terowongan itu dibuat tanpa pagar logam.
Semua yang berada dalam mobil tidak memakai sabuk pengaman. Anehnya, pengawal pribadi Fayed yang bernama Trevor Rees-Jones, selamat. Dodi dan Diana duduk di tempat duduk belakang. Dodi dan Henri tewas di tempat kejadian, sedangkan dalam 2 jam setelah dioperasi di rumah sakit, Lady Diana meninggal sekitar jam 4 pagi.
Kecelakaan terjadi sekitar jam 1 pagi. Pemakaman diadakan pada 6 September 1997 dan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia, ditonton lebih 1,5 miliar orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
(tsa)