Mani Man Produser dan Penulis Shadows Hadir, Berbagi Kisah di Asian Cinerama Film Festival 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produser sekaligus penulis naskah film asal Hongkong Shadows, Mani Man hadir dan melakukan tanya-jawab selepas pemutaran film Shadows dalam pembukaan Asian Cinerama Film Festival yang digelar mulai Kamis (15/9) hingga Minggu (18/9) di XXI Plaza Indonesia. Lewat kegiatan tersebut, penulis dan produser asal Hongkong ini berbagi pengalaman dibalik layar membuat film Shadows kepada sineas muda tanah air.
"Terima kasih sudah menyambutku ini kali pertama aku di Jakarta, aku penulis shadows ini ingin berdiskusi dengan kalian pada seminar di universitas Binus Center Hang Lekir yang mana aku hadir sebagai pembicara sebagai pembicaraan dalam diskusi tersebut menarik karena menyangkut film produksi financing distribute dan masing-masing pembicara memahami tiga isu tersebut dan dalam seminar mau membagi sesuatu ke filmmaker," ujarnya dalam pembukaan Asian Cinerama Film Festival 2022 di XXI Plaza Indonesia, kemarin.
Mani Man berbagi pengalam dimana dalam menulis film Shadows ini dia ingin mengeksplor human nature subconscious memberikan ruang pada kebaikan dan kejahatan di diri manusia selama proses kreatif dirinya dan tim merasa tidak ada jawaban yang 100 persen benar
"Banyak kesulitan sebelum ini saat menulis konsep ini sulit ga ada jawaban yang absolut setelah proses kreatif nya dalam penggarapan filmnya ada berbagai kesulitan karena harus membuat adegan saat sang tokoh masuk ke dunia subconscious jadi banyak hal yg didiskusikan antara kru karena banyak hal yg harus dibuat untuk menunjukkan bagian subconscious. Proses post pro juga sulit lagi2 karena bagian subcons itu," ungkapnya.
Menurutnya, tahun ini industri film di Hongkong punya banyak film bagus, banyak film action, tapi banyak juga yang berkembang di Hongkong kayak drama, horor, based on true story, romance. Dengan banyaknya genre yang bisa kami tawarkan, kami berharap banyak audience Indonesia pun bisa menikmati semua keberagaman film dari Hongkong ini. Lantas, apakah dirinya tahu dan familiar dengan film Indonesia, dengan senyum dia menjawab nama film Pengabdi Setan begitu mencuri perhatiannya sebagai sineas.
"Aku nonton banyak film indonesia dan aku menyukai beberapa diantaranya. Salah satunya satan slave (Pengabdi Setan) itu keren box office di Hongkongnya bagus dan industri film di sini sedang sangat berkembang karena banyak film dan serial yg sudah masuk ott seperti disney plus dan netflix. Aku positif menyambut film karya sineas Indonesia dan aku harap aku bisa membuat sesuatu dengan filmmaker disini," harapnya kepada sineas asal Indonesia.
Sementara itu,Asian Cinerama akan diawali dengan film ‘Shadows’ karya sutradara Glenn Chan. ‘Shadows’ menjadi film Hong Kong yang dipuji sebagai salah satu film terbaik. Sang produser dan penulis naskah, Mani Man, dijadwalkan hadir dan melakukan tanya-jawab setelah pemutaran film.
Deborah Gabinetti, Direktur sekaligus Pendiri Balinale mengatakan pihaknya senang menghadirkan Mani Man, produser dan penulis naskah skenario film yang mengawali program Cinerama Asia dengan filmnya Shadows.
"Mani akan berbicara tentang isu seputar pembiayaan produksi, peluang kerja sama, serta usaha memperkenalkan para sineas lokal berbakat,” sebutnya.
"Terima kasih sudah menyambutku ini kali pertama aku di Jakarta, aku penulis shadows ini ingin berdiskusi dengan kalian pada seminar di universitas Binus Center Hang Lekir yang mana aku hadir sebagai pembicara sebagai pembicaraan dalam diskusi tersebut menarik karena menyangkut film produksi financing distribute dan masing-masing pembicara memahami tiga isu tersebut dan dalam seminar mau membagi sesuatu ke filmmaker," ujarnya dalam pembukaan Asian Cinerama Film Festival 2022 di XXI Plaza Indonesia, kemarin.
Mani Man berbagi pengalam dimana dalam menulis film Shadows ini dia ingin mengeksplor human nature subconscious memberikan ruang pada kebaikan dan kejahatan di diri manusia selama proses kreatif dirinya dan tim merasa tidak ada jawaban yang 100 persen benar
"Banyak kesulitan sebelum ini saat menulis konsep ini sulit ga ada jawaban yang absolut setelah proses kreatif nya dalam penggarapan filmnya ada berbagai kesulitan karena harus membuat adegan saat sang tokoh masuk ke dunia subconscious jadi banyak hal yg didiskusikan antara kru karena banyak hal yg harus dibuat untuk menunjukkan bagian subconscious. Proses post pro juga sulit lagi2 karena bagian subcons itu," ungkapnya.
Menurutnya, tahun ini industri film di Hongkong punya banyak film bagus, banyak film action, tapi banyak juga yang berkembang di Hongkong kayak drama, horor, based on true story, romance. Dengan banyaknya genre yang bisa kami tawarkan, kami berharap banyak audience Indonesia pun bisa menikmati semua keberagaman film dari Hongkong ini. Lantas, apakah dirinya tahu dan familiar dengan film Indonesia, dengan senyum dia menjawab nama film Pengabdi Setan begitu mencuri perhatiannya sebagai sineas.
"Aku nonton banyak film indonesia dan aku menyukai beberapa diantaranya. Salah satunya satan slave (Pengabdi Setan) itu keren box office di Hongkongnya bagus dan industri film di sini sedang sangat berkembang karena banyak film dan serial yg sudah masuk ott seperti disney plus dan netflix. Aku positif menyambut film karya sineas Indonesia dan aku harap aku bisa membuat sesuatu dengan filmmaker disini," harapnya kepada sineas asal Indonesia.
Sementara itu,Asian Cinerama akan diawali dengan film ‘Shadows’ karya sutradara Glenn Chan. ‘Shadows’ menjadi film Hong Kong yang dipuji sebagai salah satu film terbaik. Sang produser dan penulis naskah, Mani Man, dijadwalkan hadir dan melakukan tanya-jawab setelah pemutaran film.
Deborah Gabinetti, Direktur sekaligus Pendiri Balinale mengatakan pihaknya senang menghadirkan Mani Man, produser dan penulis naskah skenario film yang mengawali program Cinerama Asia dengan filmnya Shadows.
"Mani akan berbicara tentang isu seputar pembiayaan produksi, peluang kerja sama, serta usaha memperkenalkan para sineas lokal berbakat,” sebutnya.
(hri)