Tampilkan Ludruk Perempuan-Perempuan Pilihan, Agus Noor: Gender Bukanlah Faktor Penilaian Kepemimpinan

Minggu, 18 September 2022 - 07:50 WIB
loading...
Tampilkan Ludruk Perempuan-Perempuan Pilihan, Agus Noor: Gender Bukanlah Faktor Penilaian Kepemimpinan
Agus Noor, sutradara sekaligus penulis skenario Ludruk Perempuan-Perempuan Pilihan. Foto/Wiwie Heriyani/MPI
A A A
JAKARTA - Empat sosok perempuan berusia senja keluar dari tirai panggung yang mulai terbuka. Mereka berlenggak-lenggok mengikuti irama musik yang diaransemen oleh Bintang Indrianto dan Koor oleh Bianglala Voices.

Iringan musik makin begitu lengkap dengan lantunan biola dari seorang violinis cantik, Mia Ismi dan seorang penyanyi keroncong yang tampil bak sinden, yaitu Sruti Respati.

Penampilan mereka makin lengkap dengan suguhan tari para penari-penari perempuan muda berbakat yang dikoreografi oleh Maria Bernadeta Aprianti (Etty Kajol).

Pembukaan lakon ‘Perempuan-Perempuan Pilihan’ yang diadakan di panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki pada Sabtu malam, (17/9/2022), sukses membuat penonton yang sedang ‘ibadah budaya’ itu cukup terhibur.



Tak hanya menyuguhkan penampilan musik dan tarian, lakon tersebut juga menampilkan bakat akting dari sederet pelaku budaya Tanah Air dengan berbagai latar belakang.

Mulai dari Dira Sugandi, Rieke Dyah Pitaloka, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Wisben, Joned, Sri Krishna Encik, Meryln Sopjan, SAHITA, Sruti Respati, dan Catur Benyek Kuncoro.

Mereka tampil dengan peran masing-masing sesuai skenario yang ditulis dan disutradarai langsung oleh Agus Noor. Meskipun beberapa pemain merupakan laki-laki, mereka tampil dengan dandanan perempuan untuk mendukung tema yang dibawakan, yakni ‘Perempuan-Perempuan Pilihan’.

Tema lakon yang diproduksi oleh Kayan Production dan menampilkan pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa ini mengisahkan tentang kehidupan suatu negara yang makmur dan sejahtera berkat pemerintahan yang dipimpin oleh para para perempuan.

“Tema perempuan-perempuan pilihan itu adalah tema di mana kita ingin beradaptasi di era perempuan. Di inti persoalannya adalah bagaimana di era perempuan kita harus tetap menghargai pria. Jadi gimana pada zaman apapun sesungguhnya penghargaan terhadap minoritas itu sangat penting,” ujar Agus Noor, saat ditemui usai pementasan, di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu, (17/9/2022).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)