Wanita Hamil yang Berolahraga Menghasilkan ASI yang Lebih Sehat

Jum'at, 03 Juli 2020 - 07:32 WIB
loading...
Wanita Hamil yang Berolahraga Menghasilkan ASI yang Lebih Sehat
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ibu yang berolahraga sebelum dan selama kehamilan memberikan perlindungan terhadap gangguan metabolisme glukosa, hingga obesitas. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Para peneliti mengatakan olahraga ringan selama kehamilan meningkatkan senyawa dalam Air Susu Ibu (ASI) yang dapat menurunkan risiko seumur hidup anak untuk penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kondisi lainnya.

Penelitian terbaru pada hewan telah menunjukkan bahwa ibu yang berolahraga sebelum dan selama kehamilan memberikan perlindungan terhadap gangguan metabolisme glukosa, penurunan fungsi kardiovaskular, dan obesitas.

Namun, komunitas medis masih tidak yakin senyawa apa yang memberikan manfaat, atau bagaimana olahraga dapat memengaruhinya. Kristin Stanford, PhD, seorang profesor fisiologi dan biologi sel di The Ohio State University, mengatakan para peneliti percaya oligosaccharide 3′-sialyllactose (dikenal sebagai 3'-SL atau 3'SL), suatu senyawa dalam ASI, adalah apa yang melindungi bayi .

Bersamaan dengan oligosakarida susu lainnya, 3'SL kemungkinan hanya disintesis di kelenjar susu dan hanya selama menyusui. "Kami tidak yakin bagaimana olahraga meningkatkan 3'SL," kata Stanford seperti dilansir dari Health Line.

Studi Stanford, yang diterbitkan dalam Nature Metabolism, menyoroti penelitian tentang tikus dan manusia. Tim Stanford melihat tikus yang lahir dari ibu yang tidak banyak bergerak. Para peneliti kemudian memberi mereka susu dari tikus betina yang aktif selama kehamilan mereka dan mengikuti tikus selama setahun setelah periode menyusui.

"Hanya menambah 3'SL selama masa menyusui meningkatkan metabolisme glukosa, mengurangi massa lemak, dan mengurangi berat badan pada anak laki-laki, dan mempertahankan fungsi jantung pada anak perempuan," jelas Stanford. (Baca juga: Hindari Wabah Ganda, Lindungi Anak dengan Imunisasi di Masa Pandemi ).

Selain itu, para peneliti mengamati bahwa tikus yang diberi makan 3'SL selama periode menyusui dan melakukan diet tinggi lemak dilindungi dari efek buruk dari diet tinggi lemak. Pada manusia, tim memeriksa sekitar 150 wanita hamil dan postpartum yang memakai pelacak aktivitas. Mereka menemukan bahwa wanita dengan langkah lebih banyak per hari memiliki jumlah 3'SL yang lebih tinggi.

"Kami mengukur 3'SL dalam ASI 2 bulan setelah kelahiran dan itu masih berkorelasi dengan langkah-langkah per hari dan aktivitas selama kehamilan," ungkap Stanford.

Tingkat 3'SL yang lebih tinggi tidak selalu terkait dengan intensitas olahraga. Jadi bahkan olahraga sedang, seperti jalan kaki sehari-hari, sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya. Para peneliti tidak yakin apakah berolahraga setelah lahir dapat meningkatkan level 3'SL, atau berapa banyak olahraga yang diperlukan untuk menjaga level cukup tinggi untuk memberi manfaat pada bayi.

Stanford memaparkan, mengisolasi 3'SL bisa bermanfaat karena dapat ditambahkan ke formula bayi untuk memberikan dampak signifikan pada kesehatan anak yang ditemukan dalam ASI.

"Pada wanita, 3'SL berkorelasi dengan aktivitas dan langkah per hari, dan pada tikus, 3'SL meningkatkan kesehatan metabolisme dan fungsi jantung pada keturunan. Lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk sepenuhnya menentukan peran konsumsi 3'SL pada bayi manusia," papar Stanford.

Di masa depan, ia berharap untuk menunjukkan mekanisme yang melaluinya 3'SL meningkatkan kesehatan metabolisme dan fungsi jantung pada keturunan, serta menentukan bagaimana olahraga meningkatkan 3'SL dalam susu.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)