7 Drama Korea yang Melawan Stigma Masyarakat, dari Penyakit Mental hingga LGBT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa drama Korea berani melawan stigma yang ada di masyarakat. Baik itu stigma tentang penyakit mental atau yang berkaitan dengan bunuh diri , disabilitas dan komunitas LGBT .
Seluruh stigma di Korea Selatan ini ada kalanya dilawan melalui tayangan hiburan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya judul drama Korea yang mengangkat isu sensitif dan tabu tersebut.
Ada banyak drama Korea, terutama dalam beberapa tahun terakhir, yang menyentuh banyak masalah ini. Drama ini tak hanya menjadi tontonan yang menghibur tapi juga memberikan pesan kepada masyarakat.
Berikut daftar drama Korea yang melawan stigma di masyarakat seperti dilansir dari Soompi, Rabu (21/9/2022).
1. It’s Okay to Not Be Okay
Foto/Soompi
Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun) bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa. Ketika dia bertemu dengan seorang wanita bernama Go Moon Young (Seo Ye Ji), penulis buku anak-anak yang misterius, dia sangat menyukainya. Dia bertekad untuk memenangkan hati Kang Tae, tapi Kang Tae tidak tertarik menjalin asmara karena harus merawat kakaknya, Moon Sang Tae (Oh Jung Sae) yang autis.
Ada berbagai karakter di sepanjang cerita yang menyoroti kesehatan mental. Dan meskipun drama ini berlatar di rumah sakit jiwa, perjuangan kesehatan mental yang dihadapi semua karakter adalah hal yang lazim. Drama ini juga menunjukkan contoh spesifik, seperti Moon Kang Tae menunjukkan Moon Young pelukan kupu-kupu untuk membantu ketika dia merasa sangat cemas.
Hl ini sangat penting dalam memerangi segala jenis stigma yang datang dengan kesehatan mental, terutama di Korea Selatan. Ini menunjukkan bahwa penting untuk mencari bantuan saat dibutuhkan.
2. It’s Okay, That’s Love
Foto/Soompi
It's Okay, That's Love menempatkan Anda pada roller coaster emosi. Drama ini bercerita tentang penyakit mental dan romansa, yang dapat dikaitkan dan ditarik oleh banyak orang. It's Okay, That's Love memiliki kisah cinta yang hebat, tetapi juga menyoroti pentingnya kesehatan mental, terutama melalui karakter utama yang diperankan oleh Jo In Sung.
Dia memerankan Jang Jae Yeol, seorang penulis yang menderita skizofrenia dan mampu mengenali bahwa dia membutuhkan bantuan. Dia terbuka untuk Ji Hae Soo (Gong Hyo Jin), dan dia mampu memberinya bantuan yang dia butuhkan.
Dukungan dan keterbukaan yang ditunjukkan drama ini sangat penting untuk membantu meringankan stigma yang melingkupi kesehatan mental di Korea, dan itu menunjukkan bahwa tidak apa-apa jika seseorang meminta bantuan jika diperlukan.
3. The Universe’s Star
Foto/Soompi
Ketika Byul Yi (Ji Woo) meninggal dalam kecelakaan mobil yang tragis, dia menjadi malaikat maut. Byul Yi adalah penggemar berat Woo Joo (Suho), seorang penyanyi terkenal. Dia menghabiskan hari-harinya sebagai malaikat maut, terus mengidolakan Woo Joo yang mengalami depresi dan harus minum obat.
The Universe's Star secara khusus berfokus pada konsekuensi negatif yang datang dengan tekanan menjadi idol top. Penyakit mental bukan hanya topik yang hampir tidak dibicarakan di Korea, tetapi juga merupakan kenyataan yang dialami banyak idol K-Pop. Kekalahan, perasaan rendah diri, depresi, dan perasaan tidak bahagia secara keseluruhan adalah semua hal yang dialami oleh banyak idol.
Drama ini menunjukkan naik turunnya kehidupan para idol dan mengungkapkan bahwa kesehatan mental adalah perjuangan yang harus mendapat perhatian serius.
4. Our Blues
Foto/Soompi
Our Blues dibintangi oleh beberapa nama yang sangat terkenal termasuk Han Ji Min, Kim Woo Bin, Lee Byung Hub, Shin Min Ah, Cha Seung Won, Lee Jung Eun hingga Kim Hye Ja. Drama ini berlatar Pulau Jeju yang indah, dan mengisahkan berbagai masalah kehidupan nyata yang dialami para karakter.
Banyak sekali topik dan isu yang diungkap dalam drama ini, seperti disabilitas, depresi, orang tua tunggal, bahkan aborsi. Isu lain yang disinggung adalah kehamilan remaja dan bagaimana dua remaja yang terlibat, Bang Yeong Joo (Roh Yoon Seo) dan Bae Hyun Sung (Jung Hyeon), memutuskan untuk mempertahankan bayi mereka.
Dalam masyarakat Korea, kehamilan remaja sangat diremehkan. Tapi Our Blues memberikan sedikit gambaran bahwa itu memang terjadi dan ada pilihan untuk menghadapi situasi seperti ini.
5. Extraordinary Attorney Woo
Foto/Soompi
Woo Young Woo (Park Eun Bin) adalah seorang pengacara jenius yang mengidap autisme. Dia telah mampu menghafal buku-buku hukum sejak kecil, yang membuatnya diterima bekerja di sebuah firma hukum saat dewasa. Dia bekerja dengan tim pengacara yang sangat mendukung yang membantu mereka yang pantas mendapatkan keadilan. Dia juga jatuh cinta dengan rekan kerjanya bernama Lee Joon Ho (Kang Tae Oh).
Drama ini berpusat di sekitar pemeran utama wanita yang didiagnosis dengan autisme saat kecil dan memiliki IQ 164. Jalan cerita drama ini memberikan pengaruh positif bagi komunitas autisme di Korea Selatan, menunjukkan kepada publik bahwa ada lebih dari sekadar diagnosis.
6. Good Doctor
Foto/Soompi
Good Doctor dibintangi Joo Won sebagai Park Shi On, seorang dokter yang menderita autisme. Meskipun dianggap memiliki kesadaran sosial seorang anak berusia 10 tahun, Park Shi On jenius dan menjadi ahli bedah anak yang sukses. Dia ditempatkan di rumah sakit bersama Kim Do Han (Jang Sang Wook), ahli bedah anak lainnya, dan keduanya sering berdebat tentang berbagai kasus.
Good Doctor adalah salah satu serial drama Korea pertama yang memiliki karakter autis sebagai pemeran utama. Sama halnya dengan Extraordinary Attorney Woo, Park Shi On juga seorang jenius. Dari seri ini muncul banyak karakter autis lainnya dalam peran utama.
Drama ini sangat disukai sehingga ada juga spin-off Amerika yang masih ditayangkan. Keberhasilan itu sangat besar untuk membawa kesadaran dan diskusi.
7. Semantic Error
Foto/Soompi
Drama romantis kampus ini dibintangi oleh Jaechan DONGKIZ sebagai Chu Sang Woo dan Park Seoham sebagai Jang Jae Young. Kedua siswa benar-benar berlawanan dalam kepribadian dan agak kesal satu sama lain ketika mereka pertama kali bertemu. Tapi ini berkembang yang melibatkan beberapa perasaan dan romansa yang sangat intens.
Terlepas dari stigma tersebut, drama tentang LGBTQ+ perlahan-lahan diangkat ke publik Korea menunjukkan kepada orang-orang bahwa setiap orang harus diterima secara setara. Semantic Error mendapatkan penggemar dari seluruh dunia, dan bahkan telah dibuat menjadi film yang dirilis pada 31 Agustus 2022.
Seluruh stigma di Korea Selatan ini ada kalanya dilawan melalui tayangan hiburan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya judul drama Korea yang mengangkat isu sensitif dan tabu tersebut.
Ada banyak drama Korea, terutama dalam beberapa tahun terakhir, yang menyentuh banyak masalah ini. Drama ini tak hanya menjadi tontonan yang menghibur tapi juga memberikan pesan kepada masyarakat.
Berikut daftar drama Korea yang melawan stigma di masyarakat seperti dilansir dari Soompi, Rabu (21/9/2022).
1. It’s Okay to Not Be Okay
Foto/Soompi
Moon Kang Tae (Kim Soo Hyun) bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa. Ketika dia bertemu dengan seorang wanita bernama Go Moon Young (Seo Ye Ji), penulis buku anak-anak yang misterius, dia sangat menyukainya. Dia bertekad untuk memenangkan hati Kang Tae, tapi Kang Tae tidak tertarik menjalin asmara karena harus merawat kakaknya, Moon Sang Tae (Oh Jung Sae) yang autis.
Ada berbagai karakter di sepanjang cerita yang menyoroti kesehatan mental. Dan meskipun drama ini berlatar di rumah sakit jiwa, perjuangan kesehatan mental yang dihadapi semua karakter adalah hal yang lazim. Drama ini juga menunjukkan contoh spesifik, seperti Moon Kang Tae menunjukkan Moon Young pelukan kupu-kupu untuk membantu ketika dia merasa sangat cemas.
Hl ini sangat penting dalam memerangi segala jenis stigma yang datang dengan kesehatan mental, terutama di Korea Selatan. Ini menunjukkan bahwa penting untuk mencari bantuan saat dibutuhkan.
2. It’s Okay, That’s Love
Foto/Soompi
It's Okay, That's Love menempatkan Anda pada roller coaster emosi. Drama ini bercerita tentang penyakit mental dan romansa, yang dapat dikaitkan dan ditarik oleh banyak orang. It's Okay, That's Love memiliki kisah cinta yang hebat, tetapi juga menyoroti pentingnya kesehatan mental, terutama melalui karakter utama yang diperankan oleh Jo In Sung.
Dia memerankan Jang Jae Yeol, seorang penulis yang menderita skizofrenia dan mampu mengenali bahwa dia membutuhkan bantuan. Dia terbuka untuk Ji Hae Soo (Gong Hyo Jin), dan dia mampu memberinya bantuan yang dia butuhkan.
Dukungan dan keterbukaan yang ditunjukkan drama ini sangat penting untuk membantu meringankan stigma yang melingkupi kesehatan mental di Korea, dan itu menunjukkan bahwa tidak apa-apa jika seseorang meminta bantuan jika diperlukan.
3. The Universe’s Star
Foto/Soompi
Ketika Byul Yi (Ji Woo) meninggal dalam kecelakaan mobil yang tragis, dia menjadi malaikat maut. Byul Yi adalah penggemar berat Woo Joo (Suho), seorang penyanyi terkenal. Dia menghabiskan hari-harinya sebagai malaikat maut, terus mengidolakan Woo Joo yang mengalami depresi dan harus minum obat.
The Universe's Star secara khusus berfokus pada konsekuensi negatif yang datang dengan tekanan menjadi idol top. Penyakit mental bukan hanya topik yang hampir tidak dibicarakan di Korea, tetapi juga merupakan kenyataan yang dialami banyak idol K-Pop. Kekalahan, perasaan rendah diri, depresi, dan perasaan tidak bahagia secara keseluruhan adalah semua hal yang dialami oleh banyak idol.
Drama ini menunjukkan naik turunnya kehidupan para idol dan mengungkapkan bahwa kesehatan mental adalah perjuangan yang harus mendapat perhatian serius.
4. Our Blues
Foto/Soompi
Our Blues dibintangi oleh beberapa nama yang sangat terkenal termasuk Han Ji Min, Kim Woo Bin, Lee Byung Hub, Shin Min Ah, Cha Seung Won, Lee Jung Eun hingga Kim Hye Ja. Drama ini berlatar Pulau Jeju yang indah, dan mengisahkan berbagai masalah kehidupan nyata yang dialami para karakter.
Banyak sekali topik dan isu yang diungkap dalam drama ini, seperti disabilitas, depresi, orang tua tunggal, bahkan aborsi. Isu lain yang disinggung adalah kehamilan remaja dan bagaimana dua remaja yang terlibat, Bang Yeong Joo (Roh Yoon Seo) dan Bae Hyun Sung (Jung Hyeon), memutuskan untuk mempertahankan bayi mereka.
Dalam masyarakat Korea, kehamilan remaja sangat diremehkan. Tapi Our Blues memberikan sedikit gambaran bahwa itu memang terjadi dan ada pilihan untuk menghadapi situasi seperti ini.
5. Extraordinary Attorney Woo
Foto/Soompi
Woo Young Woo (Park Eun Bin) adalah seorang pengacara jenius yang mengidap autisme. Dia telah mampu menghafal buku-buku hukum sejak kecil, yang membuatnya diterima bekerja di sebuah firma hukum saat dewasa. Dia bekerja dengan tim pengacara yang sangat mendukung yang membantu mereka yang pantas mendapatkan keadilan. Dia juga jatuh cinta dengan rekan kerjanya bernama Lee Joon Ho (Kang Tae Oh).
Drama ini berpusat di sekitar pemeran utama wanita yang didiagnosis dengan autisme saat kecil dan memiliki IQ 164. Jalan cerita drama ini memberikan pengaruh positif bagi komunitas autisme di Korea Selatan, menunjukkan kepada publik bahwa ada lebih dari sekadar diagnosis.
6. Good Doctor
Foto/Soompi
Good Doctor dibintangi Joo Won sebagai Park Shi On, seorang dokter yang menderita autisme. Meskipun dianggap memiliki kesadaran sosial seorang anak berusia 10 tahun, Park Shi On jenius dan menjadi ahli bedah anak yang sukses. Dia ditempatkan di rumah sakit bersama Kim Do Han (Jang Sang Wook), ahli bedah anak lainnya, dan keduanya sering berdebat tentang berbagai kasus.
Good Doctor adalah salah satu serial drama Korea pertama yang memiliki karakter autis sebagai pemeran utama. Sama halnya dengan Extraordinary Attorney Woo, Park Shi On juga seorang jenius. Dari seri ini muncul banyak karakter autis lainnya dalam peran utama.
Drama ini sangat disukai sehingga ada juga spin-off Amerika yang masih ditayangkan. Keberhasilan itu sangat besar untuk membawa kesadaran dan diskusi.
7. Semantic Error
Foto/Soompi
Drama romantis kampus ini dibintangi oleh Jaechan DONGKIZ sebagai Chu Sang Woo dan Park Seoham sebagai Jang Jae Young. Kedua siswa benar-benar berlawanan dalam kepribadian dan agak kesal satu sama lain ketika mereka pertama kali bertemu. Tapi ini berkembang yang melibatkan beberapa perasaan dan romansa yang sangat intens.
Terlepas dari stigma tersebut, drama tentang LGBTQ+ perlahan-lahan diangkat ke publik Korea menunjukkan kepada orang-orang bahwa setiap orang harus diterima secara setara. Semantic Error mendapatkan penggemar dari seluruh dunia, dan bahkan telah dibuat menjadi film yang dirilis pada 31 Agustus 2022.
(dra)