Tragedi Kanjuruhan, Dik Doank Ingatkan Jangan Fanatik pada Bola
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dik Doank menyoroti tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur yang diakibatkan kerusuhan suporter bola. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Dik Doank mengingatkan masyarakat agar tidak fanatik pada bola.
Bahkan dalam postingannya, Dik Doank memberikan contoh. Menurut sang artis, berbeda halnya dengan fanatik pada hal-hal yang dilarang agama. Misalnya, durhaka kepada orang tua dan syirik.
"Tidak boleh ada fanatik sama agama apalagi bola," kata Dik Doank dikutip Senin (3/10/2022).
"Kecuali fanatik pada larangan agama : Jangan syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua dan jangan engkau berzinah, apalagi dengan istri tetangga," tambahnya.
Foto/Instagram Dik Doank
Pada unggahan selanjutnya, Dik Doank bercerita tentang pengalamannya di dunia olahraga bela diri. Ketika itu dirinya terluka parah sehingga membuat sang ayah marah besar.
"Dulu saya pernah mendapat 'medali emas' karena juara silat, tapi dibuang Ayah karena marah melihat mulut saya pulang berdarah dan tulang kering sobek terbelah," jelas Dik Doank.
Hal ini lantas membuat Dik Doank berpikir kembali dan mengaitkan dengan tragedi olahraga sepak bola. Dia mengaku tak bisa membayangkan perasaan orang tua yang kehilangan anaknya usai menyaksikan pertandingan.
Bahkan dalam postingannya, Dik Doank memberikan contoh. Menurut sang artis, berbeda halnya dengan fanatik pada hal-hal yang dilarang agama. Misalnya, durhaka kepada orang tua dan syirik.
"Tidak boleh ada fanatik sama agama apalagi bola," kata Dik Doank dikutip Senin (3/10/2022).
"Kecuali fanatik pada larangan agama : Jangan syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua dan jangan engkau berzinah, apalagi dengan istri tetangga," tambahnya.
Foto/Instagram Dik Doank
Pada unggahan selanjutnya, Dik Doank bercerita tentang pengalamannya di dunia olahraga bela diri. Ketika itu dirinya terluka parah sehingga membuat sang ayah marah besar.
"Dulu saya pernah mendapat 'medali emas' karena juara silat, tapi dibuang Ayah karena marah melihat mulut saya pulang berdarah dan tulang kering sobek terbelah," jelas Dik Doank.
Hal ini lantas membuat Dik Doank berpikir kembali dan mengaitkan dengan tragedi olahraga sepak bola. Dia mengaku tak bisa membayangkan perasaan orang tua yang kehilangan anaknya usai menyaksikan pertandingan.