Dorong Kaum Ibu Melek Akselerasi Inklusi Keuangan, Ini yang Dilakukan DNKI-INKOWAPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peran perempuan terutama ibu muda dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi kemajuan bangsa Indonesia memiliki kontribusi yang sangat besar mencapai 60% dari total pelaku UKM Indonesia. Bahkan pemerintah sering menyampaikan bahwa UMKM dan bisnis milik perempuan akan menjadi prioritas atau pondasi untuk membangun sendi utama perekonomian nasional.
Dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024, Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) bersama Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bertemakan Akselerasi Inklusi Keuangan bagi Perempuan Melalui Posko Pangan dan Laku Pandai, yang dibuka secara resmi oleh Erdiriyo, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian.
Ketua Umum INKOWAPI Sharmila Yahya menegaskan keseriusannya untuk terus meningkatkan peran perempuan yaitu dari sisi kewirausahaan di era digital, dan juga mendukung program strategis nasional pemerintah, khususnya akselerasi di bidang keuangan inklusif. Dimana, langkah ini sebagai bagian dari menumbuhkembangkan jiwa bisnis kewirausahaan kaum perempuan.
“Upaya ini mendorong akses perempuan Indonesia kepada sektor keuangan formal dan berbasis digital, yaitu kerjasama dan kolaborasi secara intens dari pihak pemerintah, penyedia layanan keuangan, seluruh ekosistem keuangan, termasuk pelaku pendukung lainnya dan tentu saja peran aktif dari perempuan itu sendiri,” jelas Sharmila, yang sekaligus Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.com, Minggu (9/10/2022).
Sementara itu, penciptaan ekosistem yang ramah perempuan melalui literasi keuangan, infrastruktur digital dan listrik yang merata di semua desa dan kelurahan perlu terus mendapat perhatian serta adanya kolaborasi semua pihak. Dengan demikian, akses perempuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi semakin terbuka lebar.
“DNKI, BI, OJK, INKOWAPI, Kadin Indonesia akan terus berupaya mempercepat akselerasi inklusi keuangan untuk memberdayakan perempuan bagi kemajuan perekonomian,” ujar Edwin Nurhadi, Direktur Pengembangan Literasi dan Inklusi Keuangan OJK.
Dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024, Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) bersama Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bertemakan Akselerasi Inklusi Keuangan bagi Perempuan Melalui Posko Pangan dan Laku Pandai, yang dibuka secara resmi oleh Erdiriyo, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian.
Ketua Umum INKOWAPI Sharmila Yahya menegaskan keseriusannya untuk terus meningkatkan peran perempuan yaitu dari sisi kewirausahaan di era digital, dan juga mendukung program strategis nasional pemerintah, khususnya akselerasi di bidang keuangan inklusif. Dimana, langkah ini sebagai bagian dari menumbuhkembangkan jiwa bisnis kewirausahaan kaum perempuan.
“Upaya ini mendorong akses perempuan Indonesia kepada sektor keuangan formal dan berbasis digital, yaitu kerjasama dan kolaborasi secara intens dari pihak pemerintah, penyedia layanan keuangan, seluruh ekosistem keuangan, termasuk pelaku pendukung lainnya dan tentu saja peran aktif dari perempuan itu sendiri,” jelas Sharmila, yang sekaligus Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.com, Minggu (9/10/2022).
Sementara itu, penciptaan ekosistem yang ramah perempuan melalui literasi keuangan, infrastruktur digital dan listrik yang merata di semua desa dan kelurahan perlu terus mendapat perhatian serta adanya kolaborasi semua pihak. Dengan demikian, akses perempuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi semakin terbuka lebar.
“DNKI, BI, OJK, INKOWAPI, Kadin Indonesia akan terus berupaya mempercepat akselerasi inklusi keuangan untuk memberdayakan perempuan bagi kemajuan perekonomian,” ujar Edwin Nurhadi, Direktur Pengembangan Literasi dan Inklusi Keuangan OJK.
(hri)