Ahli: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak Cermin Sistem Kesehatan yang Buruk

Senin, 17 Oktober 2022 - 10:40 WIB
loading...
Ahli: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak Cermin Sistem Kesehatan yang Buruk
Meninggalnya 30 anak akibat gagal ginjal akut yang masih misterius penyebabnya menjadi cermin tentang sistem kesehatan di Indonesia yang masih buruk. Foto Ilustrasi/GoMedii
A A A
JAKARTA - Meninggalnya 30 anak akibat gagal ginjal akut yang masih misterius penyebabnya menjadi cermin tentang sistem kesehatan di Indonesia yang masih buruk.

Hal itu disampaikan Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman. "Kasus kematian anak adalah indikator buruknya kesejahteraan, kemakmuran, dan kesehatan satu negara," kata Dicky kepada MNC Portal, Senin (17/10/2022).



Selain itu, kematian anak juga menjadi indikator telatnya penanganan suatu penyakit di satu wilayah atau negara. "Karena telat terdeteksi, terdiagnosis, dan ditangani, makanya anak bahkan ibu hamil meninggal dunia," ujarnya.

Dengan begitu, Dicky menyarankan beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah maupun pihak lain yang bertanggung jawab atas kejadian meninggalnya sejumlah anak akibat gangguan ginjal akut ini.

Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab masalah. Ini juga telah dilakukan Kementerian Kesehatan dan beberapa ahli lain. Namun, memang data yang terkumpul belum bisa menentukan secara pasti penyebab penyakit tersebut.



Mengaitkan Covid-19 dengan masalah ini, kata Dicky, juga tidak bisa dielakkan karena kondisinya sekarang masih pandemi. Itu yang dilakukan Kemenkes dan sejumlah ahli, yaitu mencari tahu kebenaran apakah Covid-19 memainkan peran dalam masalah ini.

"Sejauh ini kami bisa katakan bahwa tidak ada kaitan antara Covid-19 dengan gangguan ginjal akut. Tapi, kami pastikan pengetesan terkait Covid-19 dilakukan sesuai dengan standar kondisi pandemi," terang Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, beberapa waktu lalu.

"Ada kemungkinan masalah ini dampak dari pandemi alias long Covid-19. Tapi, kesimpulan itu tidak bisa ditegakkan hingga semua data terkumpul. Namun artinya, jangan abaikan dampak Covid-19 pada masalah ini," ungkap Dicky.

Pemerintah, sambung Dicky, mesti menganggap masalah ini serius. Status outbreak harus diberikan kepada kasus ini, karena telah menyebabkan kematian.

Selain itu, kasus ini juga baru, tapi sudah sebabkan kematian. Perlu diketahui, penyebab paling umum kematian bayi atau anak itu adalah masalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) maupun gangguan saluran cerna yang sebabkan diare parah.

"Apabila ada kasus kematian anak di luar faktor umum tersebut, gagal ginjal akut harus menjadi kasus luar biasa (KLB) atau outbreak yang memerlukan penanganan dan respons serius," kata Dicky.

"Respon serius terkait masalah ini akan meminimalisir dampak buruk seperti peningkatan kematian pada anak yang tentu tidak diharapkan oleh semua pihak," tambahnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2217 seconds (0.1#10.140)