Apakah Gangguan Ginjal Akut Bisa Menular? Begini Kata Epidemiolog
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seiring dengan terus bermunculannya gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak, masyarakat pun bertanya-tanya, apakah penyakit ini bisa menular?
Terkait hal tersebut, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan bahwa hingga saat ini, berdasarkan bukti yang terkumpul menunjukkan jika gangguan ginjal akut kecil kemungkinannya menular antar orang.
"Melihat data yang telah terkumpul sejauh ini, kecil kemungkinannya ini sifatnya menular," terang Dicky Budiman saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Catat! Ini Komponen Berbahaya pada Obat Cair, Bukan Paracetamol
Dicky menerangkan, penting bagi para dokter, Kementerian Kesehatan, dan lembaga kesehatan lainnya untuk segera mencari tahu penyebab gangguan ginjal akut. Ini penting demi menghentikan kasus di masyarakat.
"Jika penyebabnya belum juga ketahuan, maka sekalipun ini bukan penyakit menular, tapi akan ada banyak orang, terutama anak-anak, yang bakal kena penyakit gangguan ginjal akut," jelas dia.
Kalau memang ini ada kaitannya dengan Covid-19, maka kewaspadaan perlu dimaksimalkan, mengingat varian-varian baru yang lebih kuat terus bermunculan. Sementara itu, pasien penyakit ini kebanyakan anak usia di bawah 5 tahun yang belum eligible menerima vaksin Covid-19.
"Semua suspect penyebab itu harus diminimalisir, misal konsumsi obat, pemerintah dalam hal ini BPOM perlu memverifikasi mana obat yang aman untuk diberikan ke anak mana yang tidak," sarannya.
Baca juga: Mengenal Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, Zat Berbahaya yang Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal Akut
"Lalu, ada baiknya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberi arahan ke dokter umum, bidan, dan perawat obat batuk mana yang aman diminum dan mana obat yang potensi menyebabkan efek samping buruk. Ini yang harus segera dilakukan," katanya lagi.
Terkait hal tersebut, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan bahwa hingga saat ini, berdasarkan bukti yang terkumpul menunjukkan jika gangguan ginjal akut kecil kemungkinannya menular antar orang.
"Melihat data yang telah terkumpul sejauh ini, kecil kemungkinannya ini sifatnya menular," terang Dicky Budiman saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Catat! Ini Komponen Berbahaya pada Obat Cair, Bukan Paracetamol
Dicky menerangkan, penting bagi para dokter, Kementerian Kesehatan, dan lembaga kesehatan lainnya untuk segera mencari tahu penyebab gangguan ginjal akut. Ini penting demi menghentikan kasus di masyarakat.
"Jika penyebabnya belum juga ketahuan, maka sekalipun ini bukan penyakit menular, tapi akan ada banyak orang, terutama anak-anak, yang bakal kena penyakit gangguan ginjal akut," jelas dia.
Kalau memang ini ada kaitannya dengan Covid-19, maka kewaspadaan perlu dimaksimalkan, mengingat varian-varian baru yang lebih kuat terus bermunculan. Sementara itu, pasien penyakit ini kebanyakan anak usia di bawah 5 tahun yang belum eligible menerima vaksin Covid-19.
"Semua suspect penyebab itu harus diminimalisir, misal konsumsi obat, pemerintah dalam hal ini BPOM perlu memverifikasi mana obat yang aman untuk diberikan ke anak mana yang tidak," sarannya.
Baca juga: Mengenal Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, Zat Berbahaya yang Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal Akut
"Lalu, ada baiknya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberi arahan ke dokter umum, bidan, dan perawat obat batuk mana yang aman diminum dan mana obat yang potensi menyebabkan efek samping buruk. Ini yang harus segera dilakukan," katanya lagi.
(nug)